Dunia Fintech

Berita Startup Indonesia: Lestari Sukses Gelar Venture Factory for Scholars, Inkubator Pertama untuk Startup Berbasis Riset

JAKARTA, duniafintech.com – Berita startup Indonesia terkait Lestari, lengan inovasi dari Pijar Foundation, mengumumkan kesuksesan besar dari program perdana mereka, Venture Factory for Scholars (VFS). 

Inkubator revolusioner ini, yang dirancang khusus untuk Sarjana Indonesia dan Diaspora, didedikasikan untuk mengatasi tantangan global melalui usaha berbasis riset.

Berikut ini berita startup Indonesia selengkapnya, seperti dilangsir dari wartaekonomi.co.id, Senin (9/10/2023).

Berita Startup Indonesia: Lingkungan yang Kondusif untuk Inovasi

Dengan dukungan dari Alpha JWC Ventures, salah satu perusahaan modal ventura terbesar di Asia Tenggara, dan bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Overseas Indonesian Students’ Association Alliance (OISAA), Forum Diaspora Indonesia, serta universitas-universitas terkemuka dan komunitas di Indonesia, VFS telah menciptakan lingkungan yang kondusif untuk inovasi.

Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Startup Pinjol Syariah Alami Raih Pendanaan

ISFF 2023 INDODAX

Di tahun 2023 ini , VFS melahirkan lebih dari 100 usaha berbasis riset di sektor Pertanian, Pendidikan, Energi, dan Kesehatan. VFS Showcase dan Awarding Day, sebagai acara puncak, menampilkan 10 finalis terbaik, mempresentasikan usaha mereka, dan bersaing untuk hadiah total hingga Rp200 Juta. Selain hadir uang tunai, pemenang juga menerima dukungan berharga dari ekosistem Lestari untuk mengembangkan usaha mereka lebih lanjut.

Dalam rangkaian acara puncak juga digelar  Fireside Chat bertema “Startup Berbasis Riset: Apakah Indonesia Siap?”,yang menghadirkan  pembicara seperti Matilda Narulita dari Nexmedis, Teodor Stoev dari Annalise.Ai, dan Dwi Larso, Direktur Endowment Scholarship Fund LPDP – Beasiswa di Indonesia dengan moderator Ruth Kirana, Senior Program Manager Pijar Foundation dan Program Lead dari Venture Factory for Scholars. 

Para finalis terbaik juga banyak mendapat masukan berharga dari panel juri yang terdiri dari para ahli industri, termasuk Nadine Kaunang, Vice President of Investment di Alpha JWC, Cynthia Krisanti, Direktur Lestari dan Direktur Inovasi di Pijar Foundation, serta  Ade Solihat, Dosen Universitas Indonesia.

Dalam sambutannya Erika Dianasari Go, Partner untuk Value Creation di Alpha JWC, menekankan kekuatan kemitraan strategis dalam menumbuhkan inovasi.

“Kami menyampaikan selamat yang sebesar-besarnya kepada PT Berkah Inovasi Kreatif Indonesia (BIKI), pemenang pertama dari Venture Factory for Scholars. BIKI mengatasi masalah kehilangan dan pemborosan makanan dengan solusi yang didukung riset, yaitu menciptakan Chitasil Edible Coating yang dapat efektif menggandakan umur simpan lebih dari 20 jenis buah dan sayuran, dengan menggunakan Model Bisnis Pemberdayaan Desa. PT. Ijo Inovasi Indonesia, pemenang kedua dengan formula bioplastik yang dipatenkan dan alternatif ramah lingkungan untuk plastik konvensional yang mendukung pertanian berkelanjutan, dan Banoo, startup berbasis di Indonesia dengan misi untuk memperkenalkan teknologi bagi budidaya air yang lebih produktif dan berkelanjutan, meraih hadiah ketiga sebagai pemenang ketiga.”

“Saya sangat terinspirasi oleh visi Venture Factory for Scholars, yang bertujuan menciptakan startup berbasis riset. Melalui program inkubasi ini, startup berbasis riset diberikan akses untuk berkolaborasi langsung dengan pemangku kepentingan dan meningkatkan dampak mereka di Indonesia,” kata Pendiri PedisCare, sebagai salah satu Finalis Venture Factory for Scholars.

Komitmen Teguh

Kesuksesan program VFS menekankan komitmen teguh Lestari dalam mendukung inovasi dan keberlanjutan di Indonesia dan Asia Tenggara. Dengan komunitas sarjana dan diaspora yang terus berkembang yang didedikasikan untuk usaha berbasis riset yang transformatif, Lestari berada dalam posisi yang baik untuk terus mendorong perubahan positif di kawasan ini.

Dalam  Fireside Chat bertema “Startup Berbasis Riset: Apakah Indonesia Siap?”,yang menghadirkan  pembicara seperti Matilda Narulita dari Nexmedis, Teodor Stoev dari Annalise.Ai, dan Dwi Larso, Direktur Endowment Scholarship Fund LPDP – Beasiswa di Indonesia dengan moderator Ruth Kirana, Senior Program Manager Pijar Foundation dan Program Lead dari Venture Factory for Scholars.

10 finalis terbaik mendapatkan masukan berharga dari panel hakim yang terdiri dari para ahli industri, termasuk Nadine Kaunang, Vice President of Investment di Alpha JWC, Cynthia Krisanti, Direktur Lestari dan Direktur Inovasi di Pijar Foundation, serta  Ade Solihat, Dosen Universitas Indonesia.

Hari tersebut ditandai dengan peresmian Lestari Innovation Hub, sebuah kesempatan penting yang dipimpin oleh Cynthia Krisanti, Direktur Inovasi Pijar Foundation.

Berita Startup Indonesia: Archipelagic and Island States Forum Dukung Peningkatan Ekonomi 500 Startup

Abdul Wahib Situmorang, Penasihat Senior Tata Kelola Iklim United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, mengungkap bahwa Archipelagic and Island States (AIS) Forum telah berhasil mendorong serangkaian program konkrit untuk memajukan sektor ekonomi biru sejak berdiri pada 2018 lalu.

Forum ini memfokuskan upayanya pada peningkatan kapasitas masyarakat pesisir dalam pengelolaan sumber daya laut, termasuk dukungan terhadap lebih dari 500 startup yang tersebar di negara-negara kepulauan di seluruh dunia.

Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Startup Indonesia Mampu Beradaptasi Menghadapi Masa Sulit

“Dukungan kepada 500 startup tersebut melalui pendanaan maupun pengembangan kapasitas seperti training, workshop, business matching, dan sebagainya. Ragam kerja sama AIS Forum telah membawa berbagai hasil,” ungkap Wahib dalam keterangan di Jakarta.

Selain dukungan terhadap startup, AIS Forum juga telah berkolaborasi dengan lebih dari 1.500 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), termasuk perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas, untuk mengembangkan wirausaha mereka.

Selain itu, program beasiswa senilai sekitar 430.000 dolar AS atau sekitar 672 juta rupiah telah diberikan.

“Juga dengan bantuan riset yang kami berikan kepada peneliti dan akademisi yang hingga saat ini telah mencapai 204.500 dolar AS dan menghasilkan luaran yang sudah juga kami jadikan percontohan di negara-negara AIS lainnya,” bebernya.

Dalam hal kewirausahaan, AIS Forum memberikan dana awal (seed funding) sebesar 185.000 dolar AS kepada berbagai startup untuk mengembangkan solusi inovatif yang dapat diadopsi oleh negara-negara lain yang berpartisipasi.

Selain itu, AIS Forum telah menjalin kemitraan dengan banyak ahli, peneliti, dan pemangku kebijakan di berbagai sektor. Dengan ribuan mitra yang terlibat, forum ini telah berhasil memperluas dampaknya, terutama dalam konteks isu negara pulau dan kepulauan.

“Karena itu, Konferensi Tingkat Tinggi AIS Forum akan dapat meningkatkan kerja sama antarnegara-negara pulau dan kepulauan yang ada di dunia,” ujar Wahib.

Sementara itu Andreas Dipi Patria, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menambahkan, bahwa melalui AIS Forum Indonesia akan memperkuat perannya di mata internasional dan memberikan manfaat dalam pertukaran inovasi bagi negara-negara pulau dan kepulauan.

“Ini merupakan bagian dari diplomasi Indonesia melalui pendekatan kerja sama secara nyata dan inklusif bagi seluruh masyarakat pulau dan kepulauan yang hidupnya tidak bisa dilepaskan dari laut,” jelasnya.

Baca juga: Berita Startup Indonesia: Startup Diadu Menciptakan Ekosistem Bisnis

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version