duniafintech.com – Saham Amerika Serikat bergerak ke arah tertinggi sepanjang waktu meskipun bersaing dengan Cina. Itu terjadi karena investor berpikir jangka panjang, menurut Mohamed El-Erian, penasihat ekonomi kepala di Allianz. Oleh karena itu pengusaha harus bermain pintar saat perang perdagangan.
“Pada akhirnya, ini akan diselesaikan dengan cara yang masih menyisakan sistem perdagangan bebas tapi lebih adil,” katanya kepada Alison Kosik dari CNN pada Rabu (25/9), tentang “Markets Now.”
Tapi bukan berarti tidak akan ada volatilitas di sepanjang jalan. “Perjalanan ke sana akan sangat bising,” ungkap El-Erian.
Perang perdagangan meningkat lagi minggu ini. Bagian Administrasi Trump mengatakan akan memberlakukan tarif $200 milyar US Dollar untuk barang-barang Cina mulai hari Senin, penalti akan meningkat tajam terhadap Beijing.
Cina merencanakan tarif pembalasan atas produk-produk AS senilai $60 miliar US Dollar. El-Erian mengatakan bahwa dia tidak mengharapkan perang dagang ini menjadi perang yang permanen di pasar dan ekonomi.
“Saya ragu itu akan berlangsung bertahun-tahun,” katanya, mengutip kalender politik. “Saya pikir ini adalah sesuatu yang akan terselesaikan dalam 12 bulan ke depan.”
Tetapi, ungkapan El-Erian dibantah oleh pebisnis besar lainnya. Hal berbeda diungkapkan oleh Jack Ma, pendiri dan ketua eksekutif Alibaba Grup. Dia mengatakan bahwa pekan ini perang perdagangan US-China akan berlangsung tidak selama 20 bulan atau 20 hari, tetapi mungkin 20 tahun.
Jack ma sendiri merupakan miliarder berkebangsaan tionghoa. Dia merupakan pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok.
Dari perspektif El-Erian, ancaman terbesar terhadap pasar bukanlah perdagangan, tetapi laju pertumbuhan global yang menyimpang.
Dia mengatakan Amerika Serikat akan terus melebihi Eropa dan Jepang, dan Fed akan bergerak lebih cepat dari pada bank-bank sentral lain untuk menaikkan suku bunga.
El-Erian mengatakan ini akan menyebabkan ketegangan yang lebih besar pada suku bunga dan ketegangan yang lebih besar di pasar valuta.
Source : CNN Money
Written by : Arina Calista Putri