Site icon Dunia Fintech

BI Diretas Hacker, Layanan Operasional bagi Masyarakat Terdampak?

BI diretas hacker

JAKARTA, duniafintech.com – Data Bank Indonesia (BI) diretas oleh hacker dari kelompok bernama ransomware Conti. Melalui akun Twitter darktracer_int, mereka menyebut bahwa bank sentral di tanah air itu menjadi salah satu korban peretasan.

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam hal ini tidak ada data yang secara spesifik diincar oleh peretas. Disampaikannya, ada perangkat lunak berbahaya atau malware yang masuk ke BI.

“Itu malware yang masuknya lewat (email) pegawai, nggak ada data specific yang diincar,” ucapnya, seperti dilangsir dari Detik.com, Jumat (21/1/2022).

Disampaikannya, saat ini, BI sudah mengecek dan membersihkan seluruh komputer pegawai dari malware.

“Sekarang, semua komputer karyawan (ribuan jumlahnya) sudah dibersihkan. Ini buat jaga-jaga aja, termasuk yang nggak kena,”sebutnya.

Di sisi lain, BI pun sudah melakukan assessment terhadap serangan ini dan melakukan pemulihan, audit, dan mitigasi supaya serangan itu tidak terulang, yakni dengan menjalankan protokol mitigasi gangguan IT yang sudah ditetapkan

“Kami sudah pakai infrastructure yang lebih aman juga,” paparnya.

Lebih jauh, BI pun memastikan bahwa layanan operasional tetap terkendali dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat.

“Dan yang paling penting, layanan publik, seperti sistem pembayaran dan yang lainnya, tetap aman,” terangnya.

Mitigasi diperketat

Erwin Haryono menambahkan bahwa memang ada upaya peretasan dan serangan yang terjadi pada bulan lalu.

“BI menyadari adanya peretasan dan cyberattack itu nyata. BI sekarang sudah melakukan asesmen,” tuturnya.

Dikatakannya, BI pun sudah memulihkan, mengaudit, dan mitigasi agar hal ini tak terulang kembali.

“Mitigasi kami susun lebih ketat dan diperkuat, baik dari framework dan infrastruktur IT. BI membangun kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi dan itu sudah clear,” jelasnya.

“Konfirmasi, kami (benar) kena serangan, tapi so far so good kami sudah antisipasi dan yang paling penting layanan umum BI tidak terganggu,” tutupnya.

Sebelumnya, data Bank Indonesia (BI) diretas oleh kelompok bernama ransomware Conti. Melalui akun Twitter darktracer_int, mereka menyebut bahwa BI menjadi salah satu korban peretasan.

“[ALERT] geng Conti ransomware mengumumkan “BANK OF INDONESIA” masuk dalam daftar korban,” cuit Dark Tracer pada akun Twitter resmi mereka, kemarin (20/1/2022).

 

Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama

Editor: Anju Mahendra

Exit mobile version