JAKARTA, duniafintech.com – Biaya peluang atau opportunity cost adalah istilah yang digunakan dalam komunitas investasi untuk mengukur dampak dari sebuah pilihan instrumen investasi. Istilah ini sering disebut dengan biaya kesempatan atau opportunity cost. Agar kamu lebih memahami tentang hal ini, berikut ini adalah ulasan lengkapnya tentang pengertian, konsep, dan rumus opportunity cost dalam dunia investasi.
Pengertian Biaya Peluang (Opportunity Cost)
Opportunity cost ini juga berkaitan dengan keuntungan dan kerugian ketika membuat sebuah keputusan dalam investasi. Dalam hal ini, maka situasi yang mungkin kamu hadapi adalah antara membeli ataupun menjual sebuah aset. Pastinya akan ada risiko dan konsekuensi yang harus investor tanggung di kemudian hari, bukan?
Pengertian opportunity cost adalah kerugian yang bersedia investor ambil untuk mendapatkan suatu keuntungan atau hilangnya suatu keuntungan demi mendapatkan keuntungan lain yang lebih besar ketika kamu berinvestasi.
Sama halnya seperti, biaya kesempatan adalah kerugian yang dialami investor ketika mengambil suatu keputusan dari beberapa pilihan instrumen investasi.
Konsep Biaya Peluang (Opportunity Cost)
Konsep mengenai istilah tersebut sangatlah berguna karena tidak hanya dapat membantu seseorang untuk menentukan instrumen investasi yang bisa memberikan mereka keuntungan terbaik bagi dirinya saja, melainkan juga dapat membantu organisasi atau perusahaan dalam mengevaluasi manfaat dari pengambilan keputusan tertentu.
Cara Menghitung Opportunity Cost
Untuk dapat menghitungnya, maka sebelumnya akan dijelaskan mengenai FO (Foregone Option) yang berarti adalah nilai peluang tidak terpilih, sedangkan CO (Chosen Option) adalah nilai peluang terpilih. Ketika kamu telah memilih sebuah peluang dengan nilai CO, maka kamu juga harus mengorbankan opportunity cost sebesar selisih antara FO dan CO.
Dengan demikian, maka dapat diketahui bahwa rumus menghitung biaya peluang atau opportunity cost adalah FO – CO. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah dua contoh yang akan menjabarkan lebih jauh tentang cara menghitungnya menggunakan rumus tersebut, yaitu:
- Contoh Pertama
Misalnya, kamu memiliki sejumlah uang tunai. Dengan begitu, saat ini sudah ada dua pilihan opsi, yaitu membeli produk investasi atau mendirikan bisnis sendiri. Maka dengan begitu, asumsikan bahwa pengembalian investasi yang dapat diperoleh itu sekitar 15% per tahun. Sedangkan pada saat yang sama, karena bisnis baru dibangun, maka bisnis tersebut kemungkinan hanya akan menghasilkan keuntungan sebanyak 10% setiap tahun.
Dalam hal ini diketahui bahwa opportunity cost dapat dihitung dan hasilnya adalah (15% – 10%) = 5%. Dengan demikian, karena kamu memilih peluang bisnis, maka juga harus merelakan peluang yang bisa kamu peroleh jika memilih investasi dengan nilai sebesar 5%.
- Contoh Kedua
Misalnya, kamu dihadapkan pada pilihan untuk membeli aset saham perusahaan A atau perusahaan B, dan akhirnya memutuskan untuk membeli saham perusahaan B. Setelah satu tahun kemudian, maka perusahaan B akan mengembalikan nilai investasinya sebanyak 4% per tahun.
Pada saat yang sama, perusahaan A juga memiliki tingkat pengembalian sebanyak 9%. Melalui kasus ini, maka dapat dihitung bahwa biaya peluang pengambilan keputusan yang telah kamu pilih adalah sebesar, 9% – 4% = 5%.
Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra