Site icon Dunia Fintech

Bidik Indonesia Sebagai Pasar Utama, OYO Siap Perkuat Investasi di Sektor Pariwisata

OYO

JAKARTA, duniafintech.com – Saat ini,  Indonesia telah menjadi salah satu dari empat pasar prioritas utama untuk OYO global, selain India, Malaysia, dan Eropa. Bahkan untuk wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah, Indonesia tetap menjadi fokus terbesar bagi OYO.

Sejak beroperasi pada 2018, OYO Indonesia telah mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dengan ribuan properti yang tersebar di 150 kota di seluruh Indonesia.

Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa OYO melihat Indonesia memiliki potensi besar dalam industri hospitality dan pariwisata, meski sempat terpukul oleh kondisi pandemi beberapa tahun belakangan ini.

Global CBO dan CEO SEAME (South East Asia dan Middle East) OYO, Ankit Tandon mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan potensi pariwisata yang sangat baik, didukung dengan kekayaan alamnya hingga budayanya yang sangat beragam.

Selain itu, pihaknya juga masih melihat potensi pengembangan bagi segmen hotel kecil dan menengah yang memiliki basis konsumen besar di Indonesia.

“Oleh karena itu, OYO akan terus memperkuat investasi di Indonesia mulai dari pengembangan teknologi dan inovasi hingga pengembangan ekosistem pariwisata lokal,” ungkap Ankit dalam konferensi pers, Selasa (19/4).

Ankit mengungkapkan bahwa untuk menghadapi fase pemulihan pariwisata nasional, setidaknya ada tiga hal utama yang menjadi strategi kunci.

Pertama, peningkatan peranan dan inovasi teknologi, kedua, pengembangan ekosistem pariwisata yang kolaboratif dan tangguh, serta ketiga program pariwisata ramah lingkungan yang sustainable.

Untuk itu, sambungnya, dalam setahun terakhir, OYO terus beradaptasi menghadapi ‘next normal’ menggunakan teknologi dan inovasi yang berfokus kepada upaya-upaya pemulihan industri pariwisata nasional.

Upaya – upaya tersebut diantaranya, menyiapkan teknologi OYO Discover untuk akuisisi pengguna baru; OYO 360, fitur bagi pemilik aset untuk bergabung bersama OYO secara mandiri hanya dalam 30 menit.

Lalu, standardisasi protokol kesehatan Sanitized Stay untuk memastikan kebersihan properti dan pengalaman pelanggan yang seamless; Menerapkan standarisasi CHSE (Clean, Health, Safety, Environment Sustainability) sejalan dengan arahan Kemenparekraf.

Kemudian, menghadirkan fitur Check-in tanpa kontak serta integrasi E-Wallet dan Status VaccinAid untuk properti dengan staf yang telah divaksinasi.

Selain itu, OYO juha memperkuat dukungan program transformasi digital “Desa Wisata” sejalan dengan misi Kemenparekraf, untuk mempercepat pengembangan pariwisata sekaligus membantu pertumbuhan ekonomi lokal.

Dia menjelaskan, saat ini kondisi industri pariwisata dan hospitality di Indonesia terlihat terus menunjukkan sinyal positif, meskipun diiringi dengan berbagai perubahan perilaku pelanggan.

Hal ini terlihat pada data BPS Februari 2022 yang memperlihatkan jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Indonesia tumbuh lebih dari 200% (yoy).

Sementara itu pada April 2022, pemerintah Indonesia memutuskan untuk kembali mengizinkan wisatawan internasional untuk mengunjungi Indonesia tanpa perlu menjalani karantina.

“Berkaca pada potensi pariwisata Indonesia yang besar dan dengan dukungan teknologi OYO, kami optimis dapat turut mempercepat pulihnya industri pariwisata di Indonesia dalam fase next normal setelah pandemi,” tuturnya.

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Rahmat Fitranto

Exit mobile version