duniafintech.com – Bigpay, aplikasi pembayaran digital PT AirAsia Indonesia Tbk atau yang biasa dikenal AirAsia dikabarkan akan segera hadir meramaikan fintech gerbang pembayaran. Dengan aplikasi pembayaran digital ini Anda sebagai pengguna dapat mengirim uang, meminjam, atau membayar tanpa harus transfer dari bank.
Anda sebagai pengguna juga dapat memilih mata uang asing yang akan Anda gunakan. Targetnya, aplikasi fintech gerbang pembayaran Bigpay meluncur di Indonesia pada tahun ini.
Dengan diluncurkannya aplikasi Bigpay ini merupakan resolusi AirAsia untuk terus berbenah memperbaiki diri dengan konsolidasi untuk go beyond traditional maskapai bisnis. AirAsia pun menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya memikirkan bisnis maskapai saja, namun mulai mengarah ke proses digitalisasi,
Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan, perusahan mulai mengarah ke industri digital untuk mempercepat dan mempermudah konsumen untuk bertransaksi.
Pada dasarnya, aplikasi Bigpay hampir sama dengan OVO dan Go-Pay. Ide sistem pembayaran tersebut muncul lantaran Air Asia Indonesia memiliki banyak rute internasional, sehingga menopang kas perusahaan dari berbagai mata uang dari seluruh negara. Nantinya Big Pay juga mampu memberikan layanan pengiriman uang luar negeri secara real time.
Selain itu, untuk mengganti penjualan tiket di agen perjalanan daring (online travel agent/ OTA) pihaknya juga meyediakan portal AirAsia.com. Platform ini menawarkan produk perjalanan dan gaya hidup, seperti hotel, restoran, bahkan pembelian tiket penerbangan global yang dioperasikan masakapai lain baik yang dimiliki AirAsia maupun non kepemilikan.
AirAsia Grup ingin memberikan one stop services kepada masyarakat. Dengan aplikasi ini para pengguna dapat dengan mudah untuk memesan hotel, bahkan membeli tiket masakapai lain. Rencana bisnis tersebut sebagai upaya maskapai menigkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Sampai kuartal I-2019, AirAsia Indonesia telah mencatat pertumbuhan pendapatan 58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 1,33 triliun. Di periode yang sama itu, rugi bersih AirAsia Indonesia juga turun dari Rp 218,68 miliar menjadi Rp 93,79 miliar.
Image by Gerd Altmann from Pixabay