Site icon Dunia Fintech

Bikin Jokowi Kesal, Ternyata Inilah Deretan Barang yang Diimpor Pemerintah

Jokowi APBN dan APBD

JAKARTA, duniafintech.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini dibuat jengkel alias kesal oleh banyaknya produk impor yang masuk ke Indonesia melalui pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Padahal, kata Jokowi, barang itu dapat diproduksi di tanah air, tetapi masih saja diimpor. Berpidato dalam acara “Afirmasi Bangga Buatan Indonesia” yang disiarkan secara virtual pada Jumat (25/3/2022) lalu, mantan gubernur DKI Jakarta itu menyebut bahwa impor tersebut banyak dilakukan untuk bidang kesehatan, pertanian, pendidikan, hingga perkakas perkantoran.

Secara terang-terangan, Jokowi bahkan menyentil sejumlah pejabat dalam pidatonya itu, mulai dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, hingga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Lantas, apa saja deretan barang yang diimpor pemerintah itu?

Mengacu pada data yang tertera di laman resmi LKPP, seperti dikutip dari Detik.com, Senin (28/3/2022), terdapat sekitar 28 produk yang diimpor dari total 192 showcase produk di LKPP. Data ini pun sejalan dengan perkataan Jokowi sebab seluruh kategori barang yang disebutkan Jokowi tadi berada di posisi 5 besar produk yang diimpor oleh lembaga pemerintah.

Adapun barang yang paling besar transaksi impornya, yakni di bidang kesehatan, dengan total ada Rp13 triliun lebih, tepatnya Rp13.649.605.110.286 produk fasilitas kesehatan yang diimpor lembaga pemerintah di tahun 2021. Jumlah jumbo ini merupakan produk impor yang sama sekali tidak memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Di bidang kesehatan juga, ada pembelian produk obat-obatan yang menjadi salah satu pembelian terbesar, dengan jumlah mencapai Rp1.929.029.413.333. Diketahui, dari jumlah sebesar ini, mayoritasnya berupa produk impor yang sama sekali tidak memenuhi TKDN, dengan jumlah sebesar Rp1.739.940.862.191. Adapun transaksi produk obat-obatan itu berada di posisi ketiga sebagai produk yang paling banyak diimpor.

Kemudian, di posisi ketiga besar produk yang paling banyak diimpor—di samping dua produk kesehatan di atas—adalah produk peralatan elektronik perkantoran dan peralatan pendukungnya. Produk ini berada di posisi dua dengan total transaksi impor sebesar Rp3.539.519.018.398. Diketahui, dari jumlah sebesar itu, mayoritasnya berupa produk impor yang sama sekali tidak memenuhi TKDN, dengan total Rp3.538.842.018.398.

Berikutnya, di bidang pertanian diketahui terdapat produk alat dan mesin pertanian yang punya nilai total transaksi impor Rp520.337.279.431. Adapun dari jumlah sebesar itu, mayoritasnya berupa produk impor yang sama sekali tidak memenuhi TKDN, dengan jumlah senilai Rp450.881.629.431. Produk pertanian ini menduduki posisi keempat dari total produk yang paling banyak diimpor.

Lalu, juga ada peralatan pendidikan, dengan transaksi impornya senilai Rp295.001.357.452. Jumlah ini berupa produk impor yang sama sekali tidak memenuhi TKDN. Produk peralatan pendidikan ini menjadi produk ke lima yang paling banyak diimpor.

Terlepas dari 5 besar di atas, ternyata ada pula produk-produk sejenis di bidang yang disebutkan Jokowi masuk daftar impor, contohnya produk peralatan pendidikan sektoral yang berada di urutan ke-13 dengan nilai transaksi impornya mencapai Rp10.878.730.000.

Lalu, ada produk sarana budidaya peternakan dan kesehatan hewan yang masuk ke dalam bidang peternakan ada di urutan ke-15 dengan nilai transaksi impor Rp7.433.058.850.

Di urutan ke-18, ada lagi produk di bidang pertanian yang diimpor, yakni produk pestisida dan pupuk dengan besaran transaksi impor sebesar Rp4.062.441.00. Terakhir, pada urutan ke-23, terdapat impor produk di bidang kesehatan, yakni produk obat-obatan sektoral dengan transaksi impor sebanyak Rp559.721.242.

 

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Admin: Panji A Syuhada

Exit mobile version