JAKARTA – Bitcoin anjlok dibayang-bayangi peristiwa penting dari sisi industri Amerika Serikat hingga menyebabkan aset kripto mengalami penurunan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber yang ramai diberitakan hari ini, aset kripto terpantau tergelincir.
Bahkan Bitcoin tak mampu mengelak dan terpaksa menerima kejatuhannya di harga 4,15% dalam 24 jam.
Kejatuhan Bitcoin mendekati support US$59.000.
Pelemahan juga terjadi pada sejumlah top market caps aset kripto.
Avalanche AVAX menjadi satu-satunya yang paling terdampak dengan pelemahan mencapai 4,78% dalam 24 jam.
Sepekan terakhir sempat menguat di posisi 7,31% pada harga US$24,66 per koin.
Menyusul berikutnya yang turut drop yakni Solana SOL.
Sol jatuh tersungkur dengan posisi tren bearish 5,84% dalam 24 jam menjadi US$147,23.
Meski dalam sepekan sebelumnya sempat menguat di posisi 4,14%.
Berikutnya, Bitcoin tak pelak menyusul menurun dengan mencatatkan pelemahan dengan bergerak di kisaran US$59.000-an.
Bitcoin menjadi aset kripto yang mengalami penurunan terbesar berada di level support terkuat.
Saat ini laju bitcoin berada pada level US$59.777 (Rp922 Juta) atau kehilangan 4,15% dalam 24 jam.
Kondisi tersebut menunjukkan masih ada kekompakan meski sempat terpangkas dengan menyisakan 1,08% dalam sepekan.
Bitcoin Anjlok, Mampu Kembali Menguat?
Penurunan sejumlah aset kripto disebabkan sejumlah faktor.
Diantaranya munculnya bayang-bayang dari beberapa peristiwa penting yang turut mempengaruhi harga aset kripto.
Menurut Analis Ajaib Kripto Panji Yudha pelemahan aset kripto juga dipengaruhi oleh sejumlah sisi dari industri kripto. terutama berita makro ekonomi Amerika Serikat.
Panji mengatakan, perhatian utama yang berpusat pada rencana rilis revisi kedua data Produk Domestik Bruto (PDB).
Meski sempat mendorong investor ke aset berisiko seperti Bitcoin tapi dampaknya tak signifikan.
Selanjutnya kata Panji, kondisi ethereum ETH yang terus melemah berada di angka 4,20% dalam 24 jam menjadi US$2.523,87, dalam sepekan juga drop 2,22%.
Kondisi pasar kripto yang dinamis dipengaruhi teknologi, regulasi, dan faktor ekonomi global.
Sehingga sambung Panji, untuk menjaga agar tetap stabil dan mampu menembus resistance maka, sentimen jangka pendek bitcoin dan Ethereum harus dipertahankan.
Panji menilai, secara teknikal, Bitcoin kemungkinan besar akan terus menurun menguji support di US$57.000.
Harga ini akan terus berlanjut karena dipengaruhi adanya tekanan pada aktivitas jual beli aset kripto.
Indikator Stochastic sebut Panii, saat ini menunjukkan adanya penurunan ke centreline, sementara histogram MACD dalam zona bullish terbatas.
Sejumlah Koin Ikut Terpuruk
Jika mengacu pada penguatan dan rebound cepat, maka Bitcoin berpotensi menguat menuju resistance pertama di US$60.000 dan resistance selanjutnya berada di US$64.000.
Penurunan juga tak pelak dirasakan dogecoin DOGE milik Elon Musk.
Dogecoin DOGE turut mengalami pelemahan signifikan dalam 24 jam.
Bahkan, sempat ambles di angka 3,25% dan melemah sebanyak 2,58% dalam sepekan menuju harga US$0,1012.
Berikutnya, polkadot DOT tak beda jauh.
Kondisinya juga tak berbeda, sama sama tak mampu menghindari pelemahan.
Terakhir, harganya sempat bertengger dalam jajaran aset Kripto paling anjlok kinerjanya dalam 24 jam.
Angka ini sempat memicu sejumlah aset kripto lainnya.
Saat ini polkadot mengalami penurunannya yang hampir menyentuh angka 2,88% secara sepekan juga sudah drop hingga 3,81% pada harga US$4,38.
Berikutnya, cardano juga tak mampu mengelak dari pelemahan harga tersebut.
Saat ini cardano mengalami penurunan sebesar 2,01% dan sepekan kenaikannya tersisa 0,88% menjadi US$0,3555.
Menyusul polkadot, selanjutnya XRP Koin terpaksa menempatkannya dalam tren Bearish, drop 1,54% dalam 24 jam menjadi US$0,5776 dengan demikian, XRP juga anjlok 3,28% dalam sepekan.
Senada dengan sejumlah aset kripto lainnya,tampak kompak melemah dalam 24 jam.
Shiba Inu SHIBA melemah 2,74% dalam 24 jam perdagangan, namun demikian SHIB masih menguat 2,58% dalam sepekan ke posisi US$0,00001401.
TRON TRX, dan BNB Koin kompak di zona merah dalam 24 jam. Dengan masing-masing mencatatkan pelemahan 1,18% dan 1,16%.