duniafintech.com – Republik Seychelles adalah negara kepulauan dan berdaulat di Samudera Hindia, dan terdiri dari 115 pulau, yang ibukotanya adalah Victoria, terletak 1.500 kilometer di timur daratan Afrika Timur. Negara dan wilayah kepulauan terdekat lainnya termasuk Komoro, Mayotte, Madagaskar, Réunion, dan Mauritius di selatan.
Perekonomian Seychelles didasarkan pada perikanan, pariwisata, pengolahan kelapa dan vanila, tali sabut (serat kelapa), pembuatan kapal, percetakan, furnitur dan minuman. Produk pertanian yang menjadi pemasukan utama termasuk kayu manis, ubi jalar, singkong (tapioka), pisang, unggas dan tuna.
Baca juga: Perkembangan Fintech Di Kota Batu
Sektor publik, yang terdiri dari pemerintah dan perusahaan milik negara, mendominasi ekonomi dalam hal pekerjaan dan pendapatan kotor, mempekerjakan dua pertiga dari tenaga kerja. Konsumsi pemerintah menyerap lebih dari sepertiga PDB.
Pada Desember 2013, IMF menyatakan bahwa Republik Seychelles telah berhasil beralih ke ekonomi berbasis pasar dengan lapangan kerja penuh dan surplus fiskal. Di tahun 2015, Seychelles tampil membanggakan dengan PDB per kapita tertinggi di Afrika sebesar $ 15.476.
Perkembangan Bitcoin dan Blockchain di Seychelles
Di Seychelles, Bitcoin dkk ditradingkan secara legal. Siapa pun bisa memperjualbelikan kripto aset tanpa ada regulasi yang membatasi kecuali aturan-aturan umum finansial yang ditetapkan pemerintah setempat.
Selain beberapa platform pertukaran global seperti Spectrocoin.com, Paxful.com dan Localbitcoins.com, Seychelles memiliki perusahaan pertukaran yang populer secara global yakni BitMEX.
BitMEX merupakan perusahaan pertukaran berbasis di Seychelles yang hanya menyediakan Bitcoin di dalam platform-nya. Siapapun yang membeli Bitcoin melalui BitMEX nantinya bisa menggunakan kripto aset ini untuk membeli aset digital lainnya. BitMEX menawarkan 100x perdagangan Bitcoin yang lebih menguntungkan, Bitcoin futures, dan swap, bersama dengan altcoin futures untuk Ethereum, Litecoin, Bitcoin Cash, dan Ripple, dan 300% lebih banyak likuiditas Bitcoin / USD dibandingkan platform lainnya.
Baca juga: Berita Terkini Pendanaan Startup Fintech Thailand
Republik Seychelles Menjadi Safe Haven Bagi Banyak Pengusaha Kripto Aset
Seperti yang kita ketahui, ada banyak negara di dunia yang tidak ramah terhadap keberadaan kripto aset. Ini membuat mereka mencari opsi negara lain yang bisa membuat bisnis mereka bertahan. Salah satunya yang dilakukan oleh pengusaha asal Amerika Serikat, Bharath Rao.
Rao memilih Sychelles untuk menjual token platform perdagangan yang dikelolanya. Rao tentu bukan satu-satunya pengusaha yang mengambil langkah ini mengingat ada banyak bisnis lain pindah dari negara asalnya ke negara-negara lain di Afrika hingga Singapura.
Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa Sychelles adalah negara dengan iklim terbaik bagi Bitcoin dan Blockchain. Namun dengan sedemikian banyak kesempatan terbuka, bukan tidak mungkin Sychelles akan semakin berkembang menjadi wilayah yang ramah terhadap dua teknologi baru ini.
–Dita Safitri-