JAKARTA – Pasca mendapat koreksi besar dalam sebulan terakhir, sentimen pasar kripto masih sensitif.
Perdagangan ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat pada pekan lalu menunjukkan tren negatif.
Total net outflow mencapai USD169 juta.
Hal itu terjadi dalam kurun waktu antara 5-9 Agustus 2024.
Berbanding terbalik dengan perdagangan ETF Ethereum di AS pada pekan lalu menunjukkan tren positif.
Periode perdagangan itu berlangsung dalam kurun waktu 5-9 agustus 2024.
Total net inflow yang berhasil diperoleh sebesar USD 104,75 juta
Menanggapi hal itu, Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha turut memberikan tanggapan.
Menurutnya, Bitcoin (BTC) pada pekan ini tengah melakukan upaya maksimal dalam berjuang untuk bertahan di atas USD 59 ribu per keping.
Upaya itu dilakukan agar Bitcoin mampu berada di sekitar USD 61.750 per keping.
Panji menilai, apabila terjadi penolakan maka harga bitcoin akan kembali melemah.
Nilainya berada di sekitar support USD57 ribu per keping.
Data yang ditunjukkan pada pekan ini, pasar aset kripto dinilai akan sangat berpengaruh.
Hal itu mengacu pada laporan Indeks Harga Produsen (PPI) Juli lalu.
Pada laporan itu tercatat, harga input bagi produsen dan pabrikan dan sejumlah indutri turut memberikan pengaruh.
Secara bulanan Indeks harga produsen (PPI) diperkirakan akan berada di angka 0,2 persen MoM di Juli.
Secara tahunan, angka PPI Juli diperkirakan bakal berada di angka 2,30 persen YoY.
Prediksi itu lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang berada di angka 2,60 persen YoY.
Perkiraan Inflasi Akan Naik, Bagaimana Nasib Investor Aset Kripto?
Gambaran inflasi pada Juli secara Indeks harga konsumen (CPI) memberikan gambaran yang lebih luas terhadap potensi tekanan inflasi.
Secara bulanan CPI diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 0,2 persen MoM.
Hal itu terjadi setelah sebelumnya pada bulan Juni sempat mengalami penurunan sebesar 0,1 persen MoM.
Perkiraan itu ternyata mendekati dan tak meleset.
Prediksinya tidak berubah tetap berada di angka yang sama dengan periode sebelumnya.
Data inflasi yang sudah ada terutama inflasi pekan ini dapat jadi acuan.
Sekaligus menjadi penentu kebijakan Federal Reserve.
Hal lain yang turut menjadi perhatian yakni, Konferensi tahunan Jackson Hole yang diadakan Federal Reserve Bank of Kansas City pada tanggal 22-24 Agustus lalu.
Panji menilai, pidato Jerome Powell mampu memberikan sinyal penting.
Terutama arah kebijakan moneter masa depan
“Ini sangat berpengaruh terhadap volatilitas Bitcoin,” pungkasnya.