DuniaFintech.com – Salah satu mata uang kripto, Bitcoin mencapai hampir beberapa ribu dolar dari All Time High, atau level tertinggi sepanjang masa, yakni USD 20.000 atau setara Rp 280 juta.
Selain menyaksikan aksi peningkatan harga Bitcoin dalam dolar AS, lansiran Cointelegraph menyebut BTC telah mencapai harga tertinggi sepanjang masa dibandingkan dengan banyak mata uang dunia lainnya.
Seorang pendukung kripto, Alistair Milne menyebutkan dalam cuitnya bahwa terdapat 7 negara tempat Bitcoin telah mencapai All Time High dibandingkan dengan mata uang fiat negara tersebut. Dalam tweet yang sama, dia mengatakan Kolombia dan Rusia akan menjadi bagian dari daftar.
Baru-baru ini, Bitcoin melampaui level tertinggi sepanjang masa terhadap Rubel Rusia pada masa awal bulan. Aset itu juga memecahkan rekor tertinggi terhadap Peso Kolombia beberapa minggu lalu. Dalam dolar AS, Bitcoin telah melonjak dalam beberapa minggu terakhir, meninggalkan sedikit ruang antara nilai USD 17.267 dan USD 20.000.
Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa di nominal 62.102.236 Peso Kolombia dalam 24 jam terakhir. Ada pun level tertinggi sebelumnya dari 2017 berada di nominal 58.226.376. Peso pertama kali menembus level itu pada 6 November, mencapai 59.543.988 sebelum menelusuri kembali.
Aset perintis Crypto ini juga telah menembus level harga tertinggi sebelumnya dibandingkan dengan Real Brasil, Lira Turki, Peso Argentina, Pound Sudan, Kwanza Angola, Kwacha Zambia dan Rubel Rusia, seperti yang diverifikasi oleh informasi dari situs data Xe.
Baca juga:
- Senator Terpilih Amerika Serikat Dukung Popularitas Bitcoin
- Berapa Burger yang Bisa Dibeli Dengan Harga 1 Bitcoin? Simak Disini!
- Jalan-jalan Bebas Khawatir, Ini Daftar Negara yang Punya ATM Bitcoin
Bitcoin All Time High di Berbagai Negara
Venezuela yang diketahui memiliki dua jenis fiat, Bolivar Soberano (VES) dan Bolivar Fuerte (VEF) juga memiliki ragam dampak. VES menunjukkan Bitcoin pada rekor harga tertinggi. VEF tidak, meskipun Bitcoin terus naik di grafik.
Venezuela telah menjadi tuan rumah dalam kegiatan adopsi Bitcoin. Negara tersebut semakin memanfaatkan aset kripto setelah inflasi besar-besaran melanda negara penghasil minyak bumi tersebut.
DuniaFintech/Fauzan