Bitcoin sideway setelah Lebaran benarkah? Harga Bitcoin (BTC) bergerak sideways setelah Lebaran, dengan sedikit perubahan harga dalam beberapa hari terakhir.
Pada 21 Maret 2024, pukul 11:55 WIB, harga BTC berada di sekitar Rp 500 juta per koin.
Berikut ini ulasan selengkapnya terkait Bitcoin sideway setelah Lebaran yang perlu diketahui.
Baca juga: Bitcoin Cs Kembali Pulih, Simak Harga Kripto 21 Maret 2024
Apa Itu Bitcoin Sideway?
Terkait Bitcoin sideway setelah Lebaran, Bitcoin dikatakan sideways (mendatar) ketika harganya bergerak dalam kisaran yang relatif sempit selama periode tertentu. Ini berarti tidak ada kenaikan atau penurunan harga yang signifikan.
- Harga bergerak dalam kisaran: Bayangkan harga Bitcoin seperti bola yang memantul di antara dua dinding. Dinding atas adalah titik resisten (resistance), dimana harga kesulitan menembus ke atas. Dinding bawah adalah titik support (support), dimana harga Bitcoin tertahan dan tidak mudah turun. Dalam kondisi sideways, bola (harga) terus memantul di antara kedua dinding ini tanpa ada gerakan jauh ke atas atau ke bawah.
- Periode tertentu: Sideways bisa terjadi dalam jangka waktu singkat (beberapa jam atau hari) atau jangka waktu yang lebih panjang (minggu atau bulan).
Dampak Pergerakan Sideways
- Volatilitas rendah: Karena harganya tidak bergerak liar, periode sideways umumnya dikaitkan dengan volatilitas yang rendah. Ini mungkin disukai oleh investor yang menghindari risiko tinggi.
- Kurangnya momentum: Sideways juga bisa menunjukkan kurangnya momentum yang jelas di pasar. Investor mungkin menunggu katalis (peristiwa atau berita) yang mendorong harga untuk bergerak ke atas atau ke bawah.
Sebagai catatan: Terkait Bitcoin sideway setelah Lebaran, meskipun sideways terkesan datar, pergerakan harga sebenarnya fluktuatif di dalam kisaran tersebut. Investor tetap perlu mewaspadai pergerakan harga yang mendekati titik support atau resisten, karena bisa jadi sinyal untuk breakout (penerobosan) ke atas atau ke bawah.
Faktor Bitcoin Sideway setelah Lebaran
Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada pergerakan sideways ini adalah sebagai berikut:
- Ketidakpastian ekonomi global: Perang di Ukraina, inflasi yang tinggi, dan suku bunga yang naik telah menciptakan volatilitas di pasar keuangan global. Hal ini dapat membuat investor enggan untuk mengambil risiko besar, termasuk berinvestasi dalam Bitcoin.
- Penjualan oleh penambang: Penambang Bitcoin adalah orang-orang yang menggunakan komputer kuat untuk memecahkan kode dan memverifikasi transaksi. Mereka dihargai dalam Bitcoin, dan ketika harga BTC turun, mereka mungkin perlu menjual beberapa koin mereka untuk menutupi biaya operasi.
- Ketidakjelasan peraturan: Regulasi Bitcoin masih belum jelas di banyak negara. Hal ini dapat membuat investor ragu untuk berinvestasi dalam aset ini.
Baca juga: Fenomena Terbaru: Bitcoin Mengalami Crash di 2024
Faktor Pendorong Naik
Meskipun ada faktor-faktor yang dapat menekan harga BTC, ada juga beberapa faktor yang dapat mendorongnya naik:
- Adopsi institusional: Semakin banyak perusahaan dan institusi yang mulai menerima Bitcoin sebagai pembayaran atau berinvestasi dalam aset ini. Hal ini dapat meningkatkan permintaan dan harga BTC.
- Tingginya inflasi: Bitcoin sering dilihat sebagai lindung nilai terhadap inflasi karena jumlahnya terbatas. Ketika inflasi naik, permintaan untuk Bitcoin dapat meningkat.
- Perkembangan teknologi: Perkembangan teknologi blockchain dapat membuat Bitcoin lebih mudah digunakan dan diakses, yang dapat meningkatkan permintaan dan harga BTC.
- Arah pergerakan harga Bitcoin selanjutnya masih belum jelas. Investor harus mempertimbangkan semua faktor yang disebutkan di atas sebelum membuat keputusan investasi.
Penutup
Demikianlah ulasan terkait Bitcoin Sideway setelah Lebaran yang penting untuk diketahui. Semoga informasi di atas bermanfaat.
Baca juga: Gejolak Ekonomi Menghantui, Bitcoin jadi Solusi Alternatif Investasi