Site icon Dunia Fintech

Bitcoin Tembus Rp1,4 Miliar! Pasar Aset Kripto Cetak Rekor Baru dalam 24 Jam Terakhir

Aset Kripto di Indonesia Jadi Tren, Tapi Banyak yang Belum Paham! Ini Dia Hasil Survei Mengejutkan

Aset Kripto di Indonesia Jadi Tren, Tapi Banyak yang Belum Paham! Ini Dia Hasil Survei Mengejutkan

JAKARTA, 12 November 2024 – Pasar aset kripto mengalami lonjakan luar biasa dalam 24 jam terakhir, dengan harga Bitcoin (BTC) mencapai level tertinggi sepanjang masa di atas Rp1,4 miliar. Berdasarkan data Coinmarketcap, pada Selasa (12/11/2024) pukul 06.10 WIB, kapitalisasi pasar kripto global naik sebesar 10,72% menjadi US$ 2,97 triliun.

Bitcoin, kripto dengan kapitalisasi terbesar, melonjak 10,97% dalam satu hari terakhir dan kini diperdagangkan di harga sekitar US$ 89.362 per koin, atau setara dengan Rp 1,4 miliar pada kurs Rp 15.771 per dolar AS.

Harga tertinggi BTC hari itu bahkan mencapai US$ 89.560, mencatat rekor baru dalam sejarah aset digital ini.

Ethereum (ETH), kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 6,29% dan diperdagangkan di harga US$ 3.385 per koin. Binance Coin (BNB) turut mengikuti tren positif ini, naik 2,9% dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan pada harga US$ 646 per koin. Lonjakan harga ini menandai momentum yang kuat bagi pasar kripto yang tengah mengalami gelombang sentimen positif sejak awal tahun.

Reli Harga Bitcoin dan Aset Kripto

Menurut data dari CoinDesk, reli harga Bitcoin dan aset kripto lainnya ini berkaitan erat dengan berbagai faktor. Salah satunya adalah ekspektasi atas potensi dana exchange-traded fund (ETF) berbasis spot yang kemungkinan akan disetujui oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Sejak Maret 2024, wacana ini terus menguat, mendorong investor institusional untuk melirik BTC sebagai aset yang lebih menarik. Kapitalisasi pasar Bitcoin kini mencapai sekitar US$ 1,73 triliun, melebihi nilai kapitalisasi pasar perak yang berada di kisaran US$ 1,4 triliun berdasarkan data Infinite Market Cap.

Selain BTC dan ETH, saham dari perusahaan-perusahaan yang terkait dengan kripto juga mengalami kenaikan tajam. Saham Coinbase (COIN), platform perdagangan kripto terkemuka di AS, melonjak hampir 20% dan mencapai harga tertinggi sejak November 2021, yakni di level US$ 320.

Di samping itu, saham perusahaan penambang Bitcoin seperti MARA Holdings, CleanSpark (CLSK), dan Hut 8 (HUT) juga mengalami kenaikan antara 25% hingga 30%. MicroStrategy (MSTR), perusahaan perangkat lunak yang dikenal memiliki portofolio Bitcoin terbesar di sektor korporasi, mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 25% hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar US$ 340, melampaui rekor 24 tahun yang tercipta saat dotcom bubble.

MicroStrategy, yang dipimpin oleh Michael Saylor, baru-baru ini mengumumkan akuisisi tambahan sebesar 27.200 BTC. Hal ini membawa total kepemilikan BTC mereka mencapai 279.420 koin, dengan nilai sekitar US$ 24,5 miliar pada harga saat ini. Saylor menyatakan bahwa pembelian ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung Bitcoin sebagai aset strategis dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Portofolio besar yang dimiliki MicroStrategy menempatkan mereka pada posisi terdepan di antara perusahaan publik yang berinvestasi dalam aset digital.

Lonjakan pasar kripto ini juga terkait dengan hasil pemilihan presiden Amerika Serikat yang baru saja diumumkan, di mana Donald Trump berhasil memenangkan pemilu. Pasar menanggapi kemenangan ini dengan optimisme, mengharapkan bahwa kebijakan yang akan diambil akan lebih menguntungkan bagi sektor aset digital.

Lonjakan Pasar Aset Kripto

Pasar kripto, terutama Bitcoin, tercatat melonjak lebih dari 27% dalam seminggu pasca-pemilu. Altcoin lainnya bahkan menunjukkan kenaikan dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi dalam periode yang sama. Dengan Partai Republik yang diprediksi akan menguasai kedua badan legislatif, para investor optimis bahwa kebijakan terkait aset kripto akan lebih ramah dan membuka ruang yang lebih luas bagi perkembangan industri ini.

Kepala strategi aset digital di Fundstrat, Sean Farrell, dalam sebuah unggahan di platform X, menyebutkan bahwa “Pasar mungkin terlihat ‘menggembung’ bagi sebagian orang, namun baru saja berpindah dari rezim regulasi yang sangat ketat ke pendekatan yang lebih ramah dalam semalam.”

Farrell menambahkan bahwa reli ini merupakan reaksi pasar yang alami terhadap ketidakpastian yang berkurang, serta ekspektasi yang tinggi atas adopsi Bitcoin di masa depan.

Selain itu, pasar kripto juga tengah diuntungkan oleh tren global terhadap aset digital sebagai alternatif dalam diversifikasi portofolio investasi. Laporan dari Grayscale menunjukkan bahwa permintaan terhadap produk ETF Bitcoin di kalangan investor institusi meningkat secara signifikan selama paruh kedua tahun 2024. Kondisi ini membuat Bitcoin semakin dilirik sebagai “safe haven” oleh beberapa institusi, terlebih dalam kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian.

Namun, para analis juga mengingatkan bahwa volatilitas tinggi tetap menjadi karakteristik pasar kripto. Mereka menyarankan agar investor berhati-hati dalam mengelola portofolio, karena risiko koreksi harga yang tiba-tiba masih sangat mungkin terjadi. Penurunan harga BTC sebesar 5-10% dalam hitungan jam bukanlah hal yang langka di pasar yang sangat spekulatif ini.

Secara keseluruhan, tren kenaikan harga Bitcoin dan kripto lainnya saat ini mencerminkan perkembangan positif dalam adopsi aset digital di kalangan investor institusi dan ritel. Dengan nilai kapitalisasi pasar yang semakin besar, Bitcoin kini tidak hanya dianggap sebagai instrumen spekulatif tetapi juga sebagai salah satu alternatif investasi yang berpotensi melindungi nilai aset di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Exit mobile version