JAKARTA, 16 Oktober 2024 – Skema KPR subsidi dari program 3 juta rumah yang dicanangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dibocorkan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Menurut BTN program Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029 itu akan segera diwujudkan.
Direktur Utama BTN Nixon L. P. Napitupulu mengatakan, pihaknya telah memberikan usulan tiga jenis KPR (Kredit Pemilikan Rumah) subsidi kepada Satuan Tugas (Satgas) Perumahan pemerintahan berikutnya yang diketuai adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.
Pertama kata Napitulu, namanya rumah desa.
Karena kata Napitupulu, memang ada 24 juta dari 27 juta rumah pelanggan listrik 450W atau hampir lebih dari 90% itu bisa disebut tidak layak huni.
Dengan kondisi tersebut, Nixon menyebut bahwa subsidi KPR akan diberlakukan untuk pembangunan maupun renovasi rumah di pedesaan terkait.
Jumlah rumah yang disasar berkisar pada angka 2 juta unit. Jenis kedua adalah rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dia menjelaskan bahwa skema subsidi ini tidak jauh berbeda dengan KPR dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dengan sedikit penyesuaian.
Jadi sambung Nixon untuk masyarakat yang bekerja di daerah sekitaran daerah urban, mulai Bekasi, Cikarang, Karawang, sampai Purwakarta, dan seterusnya.
Di provinsi lain juga sama,” sambungnya.
Skema KPR Subsidi, Rumah Daerah Urban
Nixon melanjutkan, jenis ketiga yang diusulkan adalah rumah daerah urban, dengan target utama kelas pekerja dengan penghasilan mencapai Rp12 juta hingga Rp15 juta.
Terkait ini, BTN mengusulkan pemanfaatan lahan atau bangunan eksisting milik pemerintah maupun BUMN untuk didirikan hunian vertikal yang terjangkau bagi para pekerja tersebut.
Dia mencontohkan bahwa di kawasan DKI Jakarta terdapat sejumlah pasar milik BUMD yang dapat dibangun hunian berupa apartemen terjangkau di atasnya.
“Katakanlah harganya Rp400-Rp500 juta, terjangkau kalau pakai KPR 25 tahun atau 30 tahun,” tuturnya.
Nixon menyimpulkan, terdapat banyak opsi yang dapat dioptimalkan sebagai solusi atas permasalahan hunian bagi masyarakat.
Program Prioritas
Pihaknya berharap agar usulan kepada Satgas Perumahan dapat diteruskan dan dijalankan oleh pemerintah baru kelak.
Ramai diberitakan bahwa program 3 juta rumah merupakan salah satu dari 17 program prioritas yang dijanjikan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam kampanye Pilpres 2024 silam.
Perinciannya, sebanyak 1 juta rumah akan dibangun di daerah pedesaan, satu juta rumah di wilayah perkotaan, serta 1 juta rumah lainnya di daerah pesisir.
Prabowo-Gibran berjanji menjamin pembangunan dan renovasi 25 rumah di setiap desa/kelurahan per tahunnya, sehingga dapat menembus angka 2 juta rumah pada tahun kedua.
Untuk kawasan perkotaan, eks Danjen Kopassus bersama putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu berjanji membangun 500.000 rumah tapak (landed house) beserta 500.000 rumah vertikal yang terdiri dari rumah susun milik (rusunami) dan rumah susun sewa (rusunawa).
Akan Berlaku untuk Pembangunan
Dengan kondisi tersebut, Nixon menyebut bahwa subsidi KPR akan diberlakukan untuk pembangunan maupun renovasi rumah di pedesaan terkait.
Jumlah rumah yang disasar berkisar pada angka 2 juta unit.
Jenis kedua adalah rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dia menjelaskan bahwa skema subsidi ini tidak jauh berbeda dengan KPR dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dengan sedikit penyesuaian.