JAKARTA, duniafintech.com – Penyelenggara fintech P2P Lending Akseleran berhasil menyalurkan pinjaman usaha kepada 2.800 peminjam atau borrower, yang mana sebagian besar merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sepanjang 2021.
Jumlah peminjam tersebut tercatat mengalami kenaikan hingga 141% dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun 2020. Adapun, total pinjaman yang berhasil direalisasikan mencapai Rp3,7 triliun.
“Secara kumulatif, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp3,7 triliun kepada lebih dari 2.800 borrower,” katanya dalam keterangannya, Senin (10/1).
Menariknya, kata CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan, penyaluran pinjaman usaha Akseleran sudah merambah ke wilayah lain yang berada di luar Pulau Jawa, antara lain di Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Sumatra Utara.
Dia mengatakan bahwa peningkatan signifikan dari jumlah borrower yang berhasil memperoleh pinjaman usaha Akseleran secara terang-terangan mempertegas komitmen Akseleran untuk selalu memperluas akses pendanaan kepada sebanyak-banyaknya UMKM yang membutuhkan permodalan khususnya di tengah situasi yang masih sulit sebagai dampak dari adanya pandemi Covid-19.
“Kami bersyukur bisa melewati tahun 2021 dengan banyaknya catatan prestasi menggembirakan dan didukung oleh lebih dari 175 ribu pemberi dana pinjaman perorangan (retail lender) yang tersebar merata dari Aceh hingga Papua,” ujarnya.
Dia pun bilang, tak hanya dari pinjaman perorangan realisasi pinjaman tersebut juga berasal dari 12 institutional lender yang berasal dari perbankan maupun Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lainnya termasuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
“Di kuartal keempat tahun ini, rata-rata bulanan untuk penyaluran pinjaman usaha Akseleran sudah menembus angka Rp177 miliar,” ucapnya.
Selain itu, Ivan menyampaikan, untuk bulan Desember 2021 saja tercatat bahwa Akseleran mampu menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp190 miliar, atau tumbuh hingga 84% dibandingkan bulan Desember di akhir tahun 2020.
Sedangkan untuk sepanjang tahun 2021, Ivan mengungkapkan, rekor penyaluran pinjaman usaha Akseleran terjadi di bulan November 2021 yang mencapai angka sebesar Rp192 miliar.
Hal ini menjadi salah satu faktor penopang Akseleran untuk berhasil merealisasikan total penyaluran pinjaman usaha sebesar Rp1,9 triliun lebih selama 12 bulan terakhir atau tumbuh 102% jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2020.
Menurutnya, pertumbuhan demi pertumbuhan yang terus terjadi secara konsisten di tiap bulannya tentu sejalan dengan kualitas pinjamannya di mana dapat terlihat dari rasio kredit macet (non performing loan/NPL) Akseleran di akhir tahun ini berada di angka yang tetap rendah, yakni 0,07% dari total kumulatif penyaluran pinjaman usaha.
“Itu artinya total NPL Akseleran di tahun 2021 mengalami banyak penurunan hingga sebesar 0,10% dibandingkan realisasi per 31 Desember 2020 dan memperlihatkan keberhasilan Akseleran dalam melakukan mitigasi risiko kredit macet demi meningkatkan kenyamanan bertransaksi kepada seluruh pengguna Akseleran di Indonesia,” tuturnya.
Dia menuturkan, sejauh ini para lender Akseleran tidak perlu lagi khawatir dalam melakukan pengembangan dana karena terjadinya risiko kredit macet di Akseleran sangat terukur.
Pasalnya, untuk selalu memberikan peace of mind kepada seluruh pengguna Akseleran maka di seluruh kampanye pinjaman sudah diimplementasikan proteksi asuransi kredit dari semula hanya 90% dari pokok pinjaman tertunggak, menjadi 99% dari pokok pinjaman tertunggak per 1 September 2021.
“Dengan demikian, kami optimis akan melanjutkan kembali pertumbuhan kinerja Akseleran di tahun 2022 dengan menargetkan total pinjaman usaha naik hingga dua kali lipat atau menjadi sebesar Rp4 triliun,” terangnya.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Anju Mahendra