duniafintech.com – Menjalankan brand advocacy marketing dan menciptakan brand advocate merupakan salah satu strategi pemasaran yang high-return dengan modal yang kecil untuk mengembangkan bisnis. Bagi para pemilik bisnis startup, keputusan untuk menggunakan sejumlah uang atau modal bisnis akan sangat diperhitungkan berdasarkan proyeksi keuntungan yang akan didapatkan. Semua pelaku bisnis pasti menginginkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan mengeluarkan modal yang paling rendah.
Sederhananya, seorang brand advocate yang menggunakan dan sangat menyukai produk atau layanan Anda akan dengan senang hati untuk menceritakan pengalamannya kepada orang lain. Bisa saja dengan menceritakannya secara langsung, menyebarkannya di media sosial, blog atau media lainnya. Sehingga seorang brand advocate akan menjadi influencer dan pengaruh yang baik bagi banyak orang terhadap kelangsungan bisnis Anda.
Baca juga: Polemik Politik Hong Kong Tingkatkan Adopsi Bitcoin
Mengukur Tingkat Brand Advocacy
Sebelum menjalankan brand advocacy marketing, sebaiknya Anda mengetahui bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengukur tingkat brand advocacy terlebih dahulu. Mengacu pada Marketing 4.0 Moving from Traditional to Digital, diperkenalkan matrik pengukuran, yaitu PAR (Purchase Action Ratio) dan BAR (Brand Advocacy Ratio). PAR digunakan untuk mengukur seberapa mampu perusahaan atau bisnis dalam mengubah brand awareness menjadi brand purchase. Dengan kata lain, berapa banyak orang yang mengetahui sebuah produk atau merek yang akhirnya akan membeli produk tersebut. Semakin tinggi PAR yang didapatkan, maka akan semakin mudah pebisnis dalam menjual produk.
Sementara BAR digunakan untuk mengukur seberapa mampu perusahaan atau bisnis dalam mengubah brand awareness menjadi brand advocacy. Dengan kata lain, berapa banyak orang yang mengetahui produk atau merek yang pada akhirnya akan merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain. Semakin tinggi BAR, maka akan semakin bagus reputasi produk atau merek Anda. Secara umum, PAR dapat dilihat pada jumlah sales, sedangkan BAR dapat dilihat pada tingkat pertumbuhan sales atau sales growth. Sementara jika PAR dan BAR-nya tinggi, maka produk tersebut merupakan produk andalan di pasar.
Tips Mendapatkan Brand Advocate
Jika Anda tertarik untuk menjalankan brand advocacy marketing, berikut ini ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mendapatkan brand advocate terbaik dengan mudah.
1. Menjalin hubungan baik dengan para pelanggan
Untuk menciptakan hubungan yang baik dengan para pelanggan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Misalnya memberikan hadiah pada mereka sebagai ucapan terimakasih. Hadiah tersebut dapat berupa produk Anda atau barang yang lain. Jika hanya memungkinkan untuk mengirim ucapan terimakasih melalui email, maka Anda tidak perlu ragu untuk melakukannya. Cara lainnya adalah dengan memberikan potongan harga ketika mereka berbelanja produk Anda. selain itu juga masih banyak cara lainnya yang dapat Anda lakukan untuk menjalin hubungan yang baik dengan para pelanggan.
2. Melakukan barter produk dengan review
Anda dapat meminta seorang blogger untuk menuliskan review mengenai produk atau brand Anda. Caranya adalah Anda dapat memberikan satu atau dua produk Anda pada blogger tersebut. Namun sebelumnya, Anda perlu melakukan riset terlebih dahulu mengenai blog tersebut. Pastikan bahwa blog tersebut memiliki banyak followers atau banyak pembaca. Sehingga review mengenai produk Anda akan banyak diketahui oleh orang lain. Teknik barter ini akan sangat bermanfaat untuk kedua pihak. Anda akan mendapatkan publikasi dan blogger tersebut akan mendapat produk yang mereka sukai secara gratis. Teknik barter ini juga merupakan cara yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan iklan besar-besaran.
Baca juga: Peluang Industri Event dan Pariwisata di Era Digital
Menjalankan Brand Advocacy Marketing
Untuk memaksimalkan hasil dari brand advocacy marketing, maka dibutuhkan beberapa hal seperti berikut ini:
- Konsistensi, merupakan salah satu kunci yang harus dilakukan para pebisnis jika ingin brand advocacy marketing dapat berjalan dengan baik. Konsistensi ini meliputi semua hal, termasuk detail terkecil seperti respons dari customer service atau durasi pengiriman produk. Setiap pelayanan sekecil apapun akan memiliki pengaruh yang besar terhadap kepercayaan dan kepuasan konsumen.
- Memenuhi ekspektasi konsumen agar mereka tidak merasa kecewa karena produk yang diterima tidak sesuai dengan produk di iklan.
- Brand narrative, merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam brand advocacy marketing. Setiap hari konsumen akan dibanjiri dengan berbagai iklan produk, jadi besar kemungkinan ada banyak brand yang hanya melintas begitu saja di dalam ingatan mereka. Untuk menjadi brand yang selalu diingat, maka Anda membutuhkan narasi yang kuat dalam melakukan iklan. Bisa saja melalui lagu, tagline, atau deskripsi singkat tentang brand dan produk. Cara ini akan membantu para konsumen lebih akrab dengan brand dan selalu mengingatnya.
Brand advocacy marketing menjadi salah satu bentuk pemasaran yang sangat affordable, baik dari segi biaya maupun tenaga sehingga layak untuk dicoba. Namun, meski tidak membutuhkan biaya yang besar, sebagai pemilik bisnis Anda juga harus memerhatikan masalah keuangan sebelum mengembangkan bisnis lewat brand advocacy marketing atau media promosi lainnya. Apakah anggaran bisnis Anda mencukupi atau tidak?
Untuk itu, Anda butuh software akuntansi online seperti Jurnal yang dapat membantu membuat rencana keuangan secara sistematis meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang berlaku dalam jangka waktu tertentu dan untuk masa yang akan datang.