duniafintech.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan masuk lebih dalam di bisnis digital untuk menghadapi era digitalisasi. Saat ini BRI berencana melakukan aksi korporasi dengan buka peluang untuk suntikan dana di sektor fintech. Sebelumnya, BRI juga telah bekerja sama di bidang fintech dengan Traveloka dalam meluncurkan kartu PayLater.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, setiap tahun perseroan menyisihkan dana sebesar Rp5 triliun untuk melakukan aksi korporasi. Dana ini juga bisa digunakan untuk penetrasi BRI ke ekosistem fintech. langkah perseroan masuk ke dalam ekosistem tekfin merupakan cara agar BRI tetap mendapat nilai tambah dari perkembangan zaman. Akan tetapi, BRI dipastikan tak akan sembarangan menggarap sektor yang berpotensi menambah penghasilan dari dunia digital terutama ekosistem fintech.
Sunarso menambahkan terdapat beberapa opsi BRI dalam rencana suntikan dana di sektor fintech tersebut. Bisa dalam bentuk kerja sama operasi, menitip jual produk dalam aplikasi, atau penanaman modal secara langsung atau mengakuisisi sebagian saham OTA unicorn dengan mengambil bagian menjadi ownership.
Namun pilihannya tidak semudah itu, Jika perseroan membuat banyak anak usaha di bidang fintech dalam skala kecil, maka organisasi BRI seperti BRI Ventures maka dengan agile dan lincah BRI harus diikut sertakan agar dapat memilih bentuk kerjasama yang pas dan optimal.
Baca Juga :
- Trend Micro Akuisisi Cloud Conformity Perkuat Keamanan Siber Cloud
- MNC Group Luncurkan Layanan Pembayaran Digital Lewat SPIN
- Blockchain Ventures Ambil Bagian di Perusahaan Game
hingga akhir September 2019 jumlah transaksi berbasis e-commerce yang dilayani BRI meningkat 63% secara yoy menjadi 864 juta. Peningkatan signifikan ini terjadi karena dalam setahun ke belakang BRI banyak menyepakati kerjasama dengan sejumlah perusahaan fintech.
Sunarso menjelaskan kita harus jeli melihat di sisi realibilitis apa yang dikerjakan, di sisi aset apa yang dikerjakan agar suntikan dana di sektor fintech ini dapat berjalan sesuai apa yang direncakan. Kemudian kita bisa melihat fakta-fakta bahwa di payment sistem, banyak orang invest di fintech-fintech payment. Maka pilihannya adalah kita sama-sama membuat kecil-kecil tapi banyak, atau turut bergabung dengan yang sudah besar.
-Vidia Hapsari-