JAKARTA, duniafintech.com – BRI Ventures melalui inisiatifnya akselerator Sembrani Wira, berkolaborasi dengan Tokocrypto melalui TokoLaunchpad, untuk menciptakan TSBA (Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator).
Proyek TSBA merupakan akselerator yang dibentuk untuk mendorong dan membangun ekosistem perusahaan rintisan atau startup Indonesia yang sudah didukung dengan teknologi blockchain.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara CEO Tokocrypto Pang Xue Kai dengan CEO BRI Ventures Nicko Widjaja di T-Hub Batubelig, Bali, Kamis (20/01/22).
Sementara Nicko Widjaja CEO BRI Ventures mengatakan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk mendorong Indonesia menjadi digital powerhouse melalui startup yang menggunakan blockchain sebagai teknologi utamanya.
“Kami berharap, kolaborasi ini dapat menjadi akselerator dari berbagai inisiatif Web3 dan perkembangan ekosistem metaverse, terlebih kami memiliki dua dana ventura yang tengah berkembang yaitu Sembrani Nusantara dan Sembrani Kiqani yang berfokus pada pendanaan di sektor-sektor non fintech,” kata Nicko dalam keterangan resminya, Kamis (20/1).
Hingga saat ini, BRI Ventures tercatat telah melakukan investasi ke lebih dari 18 startup baik fintech maupun non-fintech dan meluncurkan dua dana ventura yang diikuti oleh Grab Ventures, Mahanusa Capital, Buana Investment, Celebes Capital, Pulau Intan, dan beberapa family offices lainnya.
Sementara itu, CEO Tokocrypt Pang Xue Kai berharap akselerator yang dijalankan bersama ini dapat mendorong ekosistem dan membawa dampak bagi industri startup dan blockchain.
“Bukan hanya secara bisnis, tapi juga secara sosial ekonomi, proyek ini menjadi capaian dan tonggak sejarah bagi marketplace aset kripto tersebut,” kata Kai.
Tokocrypto dan BRI Ventures membentuk program akselerator dengan memberikan modul ekstensif yang dirancang untuk membawa proyek dan startup blockchain hadir di kelas dunia.
“Program tersebut berkisar pada area fundraising, pembangunan team culture, blockchain development, listing advisory dan tokenomics,” katanya lagi.
Selain dari program tersebut, hingga saat ini, ada berbagai startup maupun proyek yang berada dalam program inkubator TokoLaunchpad yang sudah berjalan, diantaranya: Play it Forward DAO, Avarik Saga dan Nanovest. Selain itu, te⅞rdapat lebih dari 15 startup maupun proyek yang masih dalam tahap penjajakan.
Target kolaborasi
Head of TokoLaunchpad, Tigran Adiwirya mengatakan, pihaknya melihat potensi blockchain masih luas. Melalui program TSBA tersebut diharapkan dapat menemukan startup baru blockchain.
Dari kolaborasi antara Tokocrypto dan BRI Ventures melalui Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator (TSBA) membidik 8-10 startup yang didukung teknologi blockchain.
Nantinya, startup ini yang akan mengembangkan Non Fungible Token (NFT), GameFi, dan Decentralized Finance (DeFi).
“Ekpektasi kita bisa menemukan startup baru blockchain. Apapun impact project mau melihat, bereksperimen dan merencanakan program startup jauh lebih siap di industri ini karena industri ini relatif baru. Kita melihat potensi masih luas sekali,”kata Tigran, dilansir dari Liputan 6, Jumat (21/1).
Sementara itu, VP of Invesment and Business Development BRI Ventures, Markus Liman Rahardja mengatakan, pihaknya mencari blockchain startup yang akan mengembangkan blockchain, web3.
“8-10 proyek untuk ikut program startup. Ada beberapa kriteria yang kita lihat, tidak mau startup kosongan, tetapi memiliki blockchain, memiliki produk, white paper. Kami mau menemukan startup yang lebih siap,”ujar Markus.
Proses Registrasi
Sebagai informasi, proses registrasi bagi proyek maupun startup berbasis blockchain untuk mengikuti akselerator TSBA akan ditutup pada 10 Februari 2022. Pengumuman mengenai peserta yang lolos seleksi akan diumumkan pada 14 Februari 2022, sementara kick-off akselerator akan dimulai pada 21 Februari 2022.
Di dalam akselerator, para peserta akan dibimbing langsung oleh mentor berskala global dan nasional, diantaranya, Nicko Widjaja, Pang Xue Kai, Teguh K. Harmanda, Nanda Ivens, Markus Liman Rahardja, dan Erik Hormein.
Penulis: Kontributor / Achmad Ghifari
Editor: Anju Mahendra