Callable bonds adalah istilah dalam dunia obligasi yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Sebagaimana kita ketahui, obligasi merupakan surat utang jangka menengah hingga panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk memperoleh pinjaman.
Callable bonds, dalam konteks ini, merujuk pada salah satu jenis obligasi yang memiliki karakteristik khusus. Bagi yang ingin memahami lebih rinci mengenai jenis obligasi ini, termasuk definisi, variasi, mekanisme kerja, serta kelebihan dan kekurangannya, simak penjelasan selengkapnya berikut ini, seperti dinukil dari Qoala.
Apa Itu Callable Bonds?
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, callable bonds merupakan satu jenis obligasi atau surat utang. Jenis obligasi ini adalah surat utang yang memberikan hak kepada penerbit obligasi untuk menebusnya sebelum jangka waktu jatuh tempo dengan harga yang telah ditentukan. Dengan kata lain, penerbit memiliki kewenangan untuk membeli kembali callable bonds lebih awal sebelum mencapai waktu jatuh tempo.
Baca juga: Jenis Investasi Jangka Pendek: Tabungan, Obligasi, hingga P2P Lending
Sebagai contoh, anggaplah seseorang memegang obligasi perusahaan B yang akan jatuh tempo pada 1 Januari 2023. Namun, sebelum mencapai tanggal jatuh tempo, perusahaan B berkeinginan untuk menebus kembali obligasi tersebut. Dalam jenis obligasi ini, perusahaan memiliki hak untuk melakukan pembelian kembali dengan harga yang telah ditentukan.
Alasan umum di balik keputusan perusahaan untuk menebus kembali obligasinya adalah terkait penurunan suku bunga pasar. Penurunan suku bunga memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan kembali utang dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah. Meskipun demikian, perusahaan tidak dapat menebus kembali obligasi sewaktu-waktu; pada umumnya, dalam jenis obligasi ini, perusahaan hanya dapat melakukan penebusan setelah melewati periode minimal 5 tahun. Jenis callable bonds tertentu juga mungkin memperbolehkan penebusan dalam periode waktu yang telah ditentukan.
Jenis-jenis Callable Bonds
Pada callable bonds, terdapat tiga jenis obligasi yang dapat diambil atau diterapkan dalam situasi atau kondisi tertentu. Berikut adalah jenis-jenisnya yang perlu diketahui:
1. Penebusan Luar Biasa
Jenis callable bonds pertama adalah penebusan luar biasa. Jenis obligasi ini memberikan penerbit atau perusahaan hak untuk membeli kembali obligasi sebelum jatuh tempo jika terjadi peristiwa luar biasa. Sebagai contoh, jika proyek yang didanai oleh perusahaan mengalami kerusakan serius, maka perusahaan dapat menarik kembali obligasi tersebut.
2. Penebusan Opsional
Jenis callable bonds berikutnya adalah penebusan opsional. Ini adalah jenis obligasi yang memungkinkan penerbit untuk menarik kembali obligasinya ketika persyaratan yang telah disepakati sebelumnya terpenuhi. Dalam situasi ini, penerbit dan pemegang obligasi umumnya telah menetapkan persyaratan dan perjanjian tertentu terkait penarikan obligasi.
3. Penukaran Sinking Fund
Pada jenis callable bonds ini, penerbit diharuskan untuk mematuhi jadwal yang telah disepakati saat membeli kembali obligasinya. Ketika waktu yang telah disepakati tiba, penerbit akan melakukan pembayaran sebagian pada para investor. Pendekatan ini membantu meringankan beban perusahaan karena tidak perlu membayar sekaligus dalam jumlah besar saat jatuh tempo tiba.
Cara Kerja Callable Bonds
Adanya fasilitas pembelian kembali obligasi penerbit dalam jenis obligasi ini tentu disertai dengan biaya tertentu. Jenis obligasi ini mengharuskan penerbit membayar suku bunga yang lebih tinggi kepada investor karena karakteristik investasi ini berbeda dari obligasi lain yang tidak dapat ditarik kembali. Namun, keuntungan dari jenis obligasi ini tidak hanya diperoleh oleh investor, melainkan juga oleh perusahaan penerbit.
Ketika suku bunga di pasar mengalami penurunan dan lebih rendah dibandingkan suku bunga pinjaman, perusahaan dapat mengeksekusi hak recall atau penarikan kembali obligasinya. Perusahaan mendapatkan keuntungan karena memiliki kesempatan untuk berhutang kembali dengan suku bunga yang lebih rendah. Meskipun demikian, perusahaan juga harus membayar tebusan kepada investor sebagai imbalan atas penarikan kembali obligasi tersebut. Oleh karena itu, dalam situasi atau kondisi tertentu, jenis obligasi ini tidak selalu memberikan keuntungan yang pasti.
Contoh Callable Bonds
Walaupun istilah jenis obligasi ini terdengar rumit, sistem dan mekanisme kerjanya sebenarnya cukup sederhana. Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut adalah contoh praktis dari jenis obligasi ini:
PT XYZ menerbitkan obligasi senilai $100 dengan tingkat kupon 8% dan jangka waktu 10 tahun. Saat itu, tingkat suku bunga pasar adalah 6%. Perusahaan memasukkan fitur callable pada obligasinya, memungkinkan mereka untuk menarik kembali obligasi tersebut setelah 5 tahun berlalu. Jika suku bunga turun dalam periode 5 tahun, PT XYZ dapat menarik kembali obligasi tersebut dan melunasi utangnya dengan menerbitkan obligasi baru yang memiliki tingkat kupon yang lebih rendah. Dalam hal ini, investor akan menerima nilai nominal yang sama seperti awal, tetapi tidak lagi menerima pembayaran kupon atau bunga hingga jatuh tempo berakhir.
Namun, jika tingkat suku bunga tetap atau bahkan naik dalam waktu 5 tahun, PT XYZ tidak dapat menarik kembali obligasi tersebut. Peluang untuk melakukan pembelian kembali obligasi akan hilang, dan perusahaan akan terus membayar kupon sesuai kesepakatan awal hingga tanggal jatuh tempo.
Baca juga: Investasi di Obligasi, Yuk Ketahui Keuntungan dan Risikonya
Kelebihan Callable Bonds
Sama seperti berbagai jenis investasi lainnya, jenis obligasi ini memiliki sejumlah kelebihan yang perlu dipertimbangkan. Berikut beberapa kelebihannya yang perlu diketahui:
1. Fleksibel
Jenis obligasi ini menawarkan fleksibilitas karena perusahaan penerbit dapat melunasi obligasi tersebut kapan pun tanpa harus menunggu hingga tanggal jatuh tempo. Hal ini memberikan keleluasaan bagi perusahaan untuk menentukan waktu yang tepat dalam pembelian kembali obligasi.
2. Modal Perusahaan Meningkat
Jenis obligasi ini mempermudah perusahaan untuk mendapatkan modal dengan proses pelunasan yang lebih mudah dan tingkat bunga yang lebih rendah. Ini dapat memberikan manfaat signifikan bagi perusahaan yang memerlukan sumber pendanaan tambahan.
3. Pelunasan dengan Obligasi Kedua
Melalui jenis obligasi ini, perusahaan dapat menerbitkan surat utang kedua untuk melunasi utang dari obligasi sebelumnya. Penerbitan ulang ini dapat membantu perusahaan mendapatkan pembiayaan dengan tingkat bunga yang lebih rendah.
4. Kupon Lebih Tinggi
Callable bonds, meskipun memiliki risiko investasi yang tinggi, menawarkan kupon atau tingkat bunga yang lebih tinggi. Umumnya, jenis investasi ini memberikan imbal hasil yang lebih besar untuk para investor.
Kekurangan Callable Bonds
Meskipun jenis obligasi ini memiliki kelebihan, ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan, termasuk:
1. Keuntungan Investor tidak Maksimal
Saat suku bunga pasar turun, perusahaan penerbit cenderung menarik kembali jenis obligasi ini mereka. Hal ini dapat mengakibatkan investor kehilangan potensi pendapatan bunga selama sisa jangka waktu yang telah ditentukan. Meskipun investor menerima kembali modal investasi awal, mereka tidak lagi mendapatkan keuntungan berupa kupon atau bunga di masa mendatang.
2. Biaya Tinggi
Jenis obligasi ini dapat menjadi investasi yang mahal bagi perusahaan penerbit. Meskipun memungkinkan penarikan kapan saja, tingkat kupon yang tinggi dapat meningkatkan biaya pinjaman bagi perusahaan.
3. Investor Perlu Mengganti Produk Investasi
Ketika jenis obligasi ini ditarik kembali, investor perlu mencari produk investasi pengganti. Proses ini dapat memakan waktu, dan investor mungkin harus menerima tingkat kupon yang lebih rendah atau menyesuaikan portofolio mereka untuk mencapai tujuan investasi mereka.
Penutup
Demikianlah ulasan terkait callable bonds yang penting untuk diketahui. Semoga informasi di atas bermanfaat.
Baca juga: Cara Menghitung Obligasi pada Harga Diskonto dan Lainnya
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com