Dunia Fintech

Cara Beli Saham Online Termudah yang Perlu Dicoba

JAKARTA, duniafintech.com – Cara beli saham online pada dasarnya sangat mudah, tetapi ada beberapa hal yang sebelumnya perlu diketahui.

Sebagai langkah pertama, kamu harus menentukan broker alias penyedia saham tersebut. Selanjutnya, kamu tinggal mengikuti langkah lainnya agar bisa investasi. 

Pada ulasan berikut ini, kamu akan mengetahui cara beli bukti penyertaan modal secara online dan sejumlah rekomendasi aplikasinya.

Berikut ini ulasan selengkapnya, seperti dirangkum dari berbagai sumber.

Baca juga: Cara Investasi Saham Murah dan Online, Intip Panduannya

Apa Itu Investasi Saham?

Melangsir CNBCIndonesia.com, saham adalah surat yang menjadi bukti bahwa seseorang memiliki bagian modal suatu perusahaan.

Adapun seseorang yang memiliki saham artinya memiliki hak atas sebagian aset perusahaan. 

Dengan memegang saham, individu maupun badan bisa mengklaim kepemilikan pada suatu perusahaan terbuka.

Pemilik saham pun memiliki hak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.

Umumnya, perolehan dividen bergantung pada keuntungan dari perusahaan tersebut dan telah diatur sesuai dengan anggaran dasar perusahaan.

Di sisi lain, penerbitan saham menjadi salah satu cara perusahaan untuk mendapatkan dana segar atau modal untuk pengembangan bisnis secara jangka panjang.

Daftar Aplikasi Investasi Saham yang Populer

Dalam berinvestasi saham ini, harus ada pialang atau perusahaan penyedianya. Nah, dalam hal ini, ada beberapa rekomendasi aplikasi untuk investasi saham yang direkomendasi sebagai cara mudah beli saham online, yaitu sebagai berikut.

  1. Bibit

Bukan hanya mudah untuk digunakan, aplikasi Bibit pun memiliki fitur AI bernama Robo Advisor.

Fitur itu bisa memberikan rekomendasi dan menyesuaikan pola investasi berdasarkan umur, penghasilan, level risiko, dan target tujuan hidup sang investor.

  1. Bareksa

Di samping reksa dana, aplikasi ini pun menyediakan pilihan investasi lain seperti obligasi ya. 

Sebelum kamu membeli produk investasi yang ada, Bareksa akan melakukan simulasi pergerakan dana untuk setiap produk terkait.

Dengan demikian, kamu pun bisa memperkirakan untung-rugi yang akan didapatkan. 

  1. E-mas

Menurut survei DSResearch bertajuk Fintech Report 2020 ‘Maintaining Growth during Pandemic’, E-mas menempati peringkat kedua used platform terbanyak.

Aplikasi ini mirip dengan platform Tanamduit yang mengakomodasi investasi reksa dana, surat berharga negara (SBN), hingga asuransi daring, dan saham online tersebut. 

  1. Tanamduit

Tanamduit menyediakan beragam pilihan instrumen investasi, mulai dari reksa dana, surat berharga negara (SBN) hingga asuransi daring seperti asuransi kesehatan dan asuransi smartphone. 

Selain itu, Tanamduit juga menyediakan konten edukasi untuk menambah pemahaman para investor serta fitur One View Portofolio yang memungkinkan penggunanya untuk memantau pergerakan investasi.

  1. Ajaib

Ajaib memungkinkan para pengguna untuk berinvestasi mulai dari Rp 10.000. Adapun produk yang ditawarkan meliputi saham dan reksa dana.

Uniknya, kamu tidak perlu kebingungan saat berinvestasi di Ajaib itu. Pasalnya, akan ada panduan serta rekomendasi produk apa yang sesuai dan paling menguntungkan bagi kondisi keuanganmu. 

  1. Pluang

Melalui aplikasi ini, kamu bisa berinvestasi dengan cara melakukan top-up dana dari berbagai bank dan layanan GoPay.

Bukan cuma hanya reksadana, kamu pun bisa berinvestasi emas dan bahkan aset kripto lho. Nah, untuk produk emas sendiri, nantinya ia bisa dicetak dan bersertifikat Antam ya. 

  1. BCAS BEST Mobile

BCAS BEST Mobile adalah aplikasi investasi saham dari PT BCA Sekuritas. Ia memiliki fitur Quick Order yang bisa memudahkan para investor transaksi jual-beli saham secara cepat dan tepat. 

  1. OVO

Untuk berinvestasi di sini, kamu hanya perlu modal awal sebesar Rp 10.00. Namun, layanan ini hanya bisa digunakan oleh pengguna OVO Premier yang telah terdaftar menggunakan e-KTP dan melakukan registrasi untuk membuka rekening OVO Invest ya. 

  1. Stockbit

Selain memungkinkan investor untuk bertransaksi jual-beli saham saja, Stockbit juga memiliki fitur Komunitas Online yang bisa dijadikan tempat diskusi tentang investasi bersama trader. Untuk keamanannya sendiri, aplikasi ini dilengkapi dengan fitur Touch ID. 

  1. IpotFund

IPOTFund adalah aplikasi investasi reksa dana yang dikembangkan oleh PT Indo Premier Sekuritas.

Aplikasi yang satu ini sudah bekerja sama dengan 42 manajer investasi dan menawarkan 259 produk reksa dana. 

Baca juga: Analisis Fundamental Saham: Pengertian hingga Tips Melakukannya

Contoh Cara Beli Saham Online BRI

Beli di Ajaib

Lewat IPOTGO

Via BRI Danareksa

Cara Beli Saham Online

Di Aplikasi MOST

Di Aplikasi Bibit

Tips Beli Saham Online

Berkat kemajuan teknologi yang pesat saat ini, semuanya jadi cukup mudah dan terjangkau. Berikut ini cara beli saham online yang mudah, di antaranya:

  1. Memilih Pialang atau Broker

Saat memulai untuk berinvestasi saham, Anda harus memilih dan menentukan pialang atau broker saham. 

Broker saham ini adalah pihak yang memiliki peran sebagai penghubung dan perantara antara pasar modal dan kamu sebagai investor. Pialang ini bisa merupakan sebuah perusahaan, tapi bisa juga seorang individu. 

Selain menghubungkan kamu dengan pasar modal, pialang atau broker juga harus bertanggung jawab atas segala pembelian dan penjualan saham yang kamu lakukan sebagai investor. Mereka juga bertugas membantu kamu dalam menganalisis pasar modalnya. 

  1. Mendaftar RDN dan Mengunduh Aplikasi

Untuk beli saham secara online ini, kamu harus mendaftar dan membuka rekening saham terlebih dulu pada perusahaan pialang atau perusahaan sekuritas. 

Rekening di sini bukan rekening seperti pada tabungan, tapi merupakan Rekening Dana Nasabah (RDN) yang dikhususkan untuk menyimpan modal dalam transaksi jual beli saham tersebut. 

  1. Melakukan Setoran Modal Awal

Namanya investasi, tentu saja butuh modal juga ya. Saham juga membutuhkan modal pastinya. Nah, besaran modal bisa berbeda-beda, tergantung pada perusahaan sekuritas yang kamu pilih ya. 

Ada yang cukup dengan modal hanya Rp 100 ribu, tapi ada juga yang butuh modal awal jutaan rupiah. Pilihlah sesuai kemampuan dan kebutuhan kamu dalam berinvestasi saham ini. 

  1. Mulai Bertransaksi

Setelah kamu menyetor modalmu itu, kamu bisa mulai melakukan transaksi jual beli saham. Nantinya, kamu harus membayar biaya tertentu dengan tarif yang berbeda-beda antar pialang atau perusahaan sekuritas. 

Nantinya kamu akan menemukan istilah seperti lot, akuisisi, buyback, capital gain dan lain sebagainya. 

Baca juga: Cara Beli IPO Saham bagi Pemula via Online dan Offline

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version