JAKARTA, duniafintech.com – Cara cek kesehatan keuangan, apakah ada? Seperti diketahui, menjaga keuangan dalam keadaan sehat adalah kunci untuk memastikan stabilitas finansial Anda.
Untuk menjamin kesehatan finansial, terdapat beberapa cara untuk melakukan pengecekan yang akan membantu memastikan kondisi finansial Anda tetap baik dan terjaga.
Terkait hal itu, berikut ini informasi selengkapnya yang perlu diketahui, seperti dikutip dari Qoala.
Apa Itu Financial Check Up?
Kondisi keuangan seseorang dapat tercermin dari hasil pemeriksaan atau cek kesehatan keuangan. Pemeriksaan keuangan merupakan proses periodik untuk mengevaluasi dan memastikan keuangan berada pada jalur yang benar sehingga dapat mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.
Baca juga:
Melakukan pemeriksaan keuangan secara tepat dan teratur memberikan manfaat besar dalam mengidentifikasi potensi masalah keuangan, memungkinkan penyelesaian cepat terhadap kendala tersebut, dan berperan penting dalam pengendalian pengeluaran.
Kesehatan keuangan melibatkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan harian, mengelola utang dengan baik, dan memiliki dana untuk tabungan, pensiun, serta keadaan darurat.
Dengan keuangan yang sehat, individu juga dapat membeli asuransi sebagai perlindungan terhadap risiko masa depan yang dapat berdampak pada keuangan mereka.
Manfaat Cek Kesehatan Keuangan
Keuangan yang sehat dan stabil menjadi harapan setiap individu, namun definisi keuangan yang sehat bisa bervariasi bagi setiap orang.
Untuk memastikan bahwa keuangan Anda berada dalam keadaan yang baik, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin. Beberapa tanda keuangan sehat dapat membantu Anda menilai kondisi keuangan Anda.
Manfaat dari pemeriksaan atau cek kesehatan keuangan meliputi:
1. Memiliki Kontrol terhadap Keuangan
Salah satu manfaat yang dapat dirasakan melalui financial check-up adalah mendapatkan kontrol atas keuangan.
Proses ini melibatkan pencatatan rinci setiap pengeluaran untuk menilai kesesuaian dengan anggaran.
Jika pengeluaran melebihi anggaran, hal ini menjadi pertanda untuk segera melakukan evaluasi dan mengidentifikasi area pengeluaran yang dapat dikurangi.
2. Paham akan Kondisi Keuangan
Pemeriksaan keuangan secara berkala membantu Anda memahami kondisi keuangan secara menyeluruh, tidak hanya dari segi pengeluaran tetapi juga dari total pemasukan.
Memiliki pemahaman yang baik tentang cash flow, baik positif maupun negatif, memungkinkan Anda untuk melihat gambaran keseluruhan keuangan.
3. Menyiapkan Keuangan Masa Depan
Evaluasi keuangan saat ini memungkinkan Anda menetapkan tujuan keuangan jangka panjang dan mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapainya.
Pemeriksaan keuangan juga membantu Anda mengidentifikasi potensi sumber daya tambahan, seperti pendapatan tambahan melalui pekerjaan sampingan atau investasi.
4. Mengambil Keputusan dengan Tepat
Kondisi keuangan yang telah diperiksa memberikan dasar yang kuat untuk mengambil keputusan yang tepat.
Sebagai contoh, setelah mengevaluasi keuangan saat ini, Anda dapat dengan lebih yakin mengambil keputusan terkait dengan tujuan jangka panjang, seperti renovasi rumah.
Indikator Kesehatan Keuangan
Ketika kita membahas mengenai kesehatan keuangan, mungkin masih banyak orang yang belum familiar dengan cara mengecek atau mengukurnya.
Adapun ciri-ciri keuangan yang sehat dapat diidentifikasi melalui beberapa indikator kesehatan keuangan, antara lain:
1. Penghasilan yang Jelas
Kesehatan keuangan tercermin dari pendapatan yang jelas dan konsisten. Pendapatan tidak hanya terbatas pada gaji, melainkan juga dapat berasal dari sumber lain seperti pekerjaan lepas dengan penghasilan yang stabil atau melalui usaha pribadi.
Dengan adanya pendapatan yang jelas dan stabil, seseorang dapat mengandalkan sumber penghasilan tersebut untuk memenuhi kebutuhan harian.
Bahkan, potensi untuk mengalokasikan dana ke dalam tabungan dan investasi juga menjadi lebih mungkin.
2. Anggaran Pengeluaran yang Rinci
Pemasukan yang terukur hanya merupakan salah satu indikator dari kesehatan keuangan; namun, hal ini belum cukup sebagai patokan sepenuhnya.
Indikator lain dari kesehatan finansial adalah keberadaan anggaran pengeluaran yang terperinci.
Anggaran pengeluaran ini mencerminkan adanya rencana yang jelas dalam penggunaan uang. Dengan demikian, keuangan akan lebih terarah dan terkendali, karena setiap pengeluaran memiliki tujuan yang ditetapkan.
Tidak perlu menjadi rumit, anggaran yang sederhana dengan mencatat pos-pos pengeluaran dapat membantu melacak setiap pengeluaran, baik yang bernilai kecil maupun besar.
3. Siap Menghadapi Situasi Darurat
Salah satu ciri kesehatan finansial yang krusial adalah kesiapan menghadapi risiko atau situasi darurat yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan di masa mendatang.
Kesulitan mungkin tidak datang pada saat-saat normal, namun risiko tersebut dapat timbul secara tiba-tiba saat menghadapi masa sulit.
Walaupun tak seorang pun berharap menghadapi situasi darurat, risiko dapat diantisipasi dengan baik.
Hal ini dapat dilakukan melalui kondisi keuangan yang sehat, seperti memiliki dana darurat atau tabungan yang cukup.
Proteksi tambahan dapat pula diperoleh melalui asuransi yang dapat menanggulangi risiko tersebut.
Dengan kesiapan ini, seseorang dapat melalui masa sulit tanpa kesulitan finansial yang berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk memahami peran vital dana darurat dalam kehidupan.
Disarankan untuk memiliki dana darurat setara dengan 6 hingga 12 kali jumlah pengeluaran bulanan sehingga dapat menjalani kehidupan dengan lebih tenang pada masa sulit atau darurat.
Risiko yang mungkin terjadi termasuk di antaranya PHK, kecelakaan, sakit, atau kejadian lain yang dapat mempengaruhi sumber penghasilan.
4. Kebutuhan Pokok Terpenuhi
Indikator lain dari kesehatan finansial adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Dapatkah pendapatan mencukupi kebutuhan pokok bagi seluruh anggota keluarga?
Kebutuhan pokok mencakup makanan, tempat tinggal yang layak, pelayanan kesehatan, dan transportasi.
Bagi mereka yang memiliki tanggungan anak, pemenuhan kebutuhan pendidikan juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikan.
5. Utang dengan Rasio Positif
Meskipun impian hidup tanpa utang merupakan harapan banyak orang, realitanya tidak semua orang dapat mencapainya. Utang adalah hal yang biasa, namun harus dikelola dengan bijak.
Untuk menjaga keuangan tetap sehat, pastikan rasio utang tetap positif, yaitu tidak melebihi 30 persen dari total pendapatan.
Sebagai contoh, jika pendapatan bulanan mencapai Rp 7 juta, utang sebaiknya tidak melebihi Rp 2,1 juta.
Rasio utang yang terjaga akan mencegah dampak buruk pada keuangan. Meskipun memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban, sebaiknya hindari utang kecuali dalam situasi mendesak atau darurat.
6. Disiplin dalam Membelanjakan Uang
Salah satu ciri keuangan yang sehat saat menjalani financial checkup adalah kedisiplinan dalam pola pengeluaran.
Individu yang disiplin dalam pengeluaran menunjukkan indikasi bahwa mereka telah mencapai stabilitas keuangan yang baik.
Anggaran dan pencatatan keuangan memainkan peran penting dalam mencapai kedisiplinan ini.
Dengan memiliki anggaran dan catatan keuangan yang teratur, seseorang dapat lebih mudah mengendalikan kegiatan belanja dan penggunaan uang.
Tanpa disiplin keuangan, mencapai tujuan keuangan akan menjadi sulit, bahkan meskipun telah membuat anggaran dan rencana dengan baik.
Kedisiplinan dalam pengeluaran juga membantu menjaga keseimbangan keuangan dan memberikan keyakinan bahwa pendapatan selalu mencukupi.
7. Tenang di Tanggal Tua
Jika menghadapi akhir bulan terasa sebagai situasi yang kritis setiap kali, mungkin kamu belum mencapai indikator keuangan yang sehat.
Ketenangan finansial saat tanggal tua menjadi tanda bahwa seseorang menjalani kehidupan dengan keuangan yang stabil.
Kebutuhan bulanan dapat terpenuhi tanpa tekanan berlebihan, bahkan dengan alokasi dana untuk dana darurat, investasi, dan asuransi.
Untuk mencapai indikator ini, periksa kembali pengeluaran bulanan apakah sesuai dengan anggaran dan kemampuan finansial atau tidak.
8. Kesiapan Dana Pensiun
Kondisi fisik yang prima tidak akan selalu menyertai seseorang sepanjang hayat. Ada saatnya manusia tidak lagi berada dalam usia produktif untuk bekerja. Oleh karena itu, penting untuk memulai persiapan dana pensiun sejak dini.
Meskipun pada saat ini kamu mungkin dapat memenuhi kebutuhan dari penghasilan bulanan, pertanyaannya adalah bagaimana dengan 15 hingga 20 tahun ke depan?
Alokasikan dana pensiun sebagai bagian dari pengeluaran bulanan dengan jumlah yang sesuai dengan kemampuan finansial.
Dana pensiun tidak selalu harus berbentuk tabungan, tetapi bisa juga diinvestasikan dalam instrumen seperti emas atau opsi investasi lainnya. Penting untuk memilih instrumen investasi yang aman dan memiliki tingkat likuiditas tinggi.
9. Ada Tabungan
Kepemilikan tabungan merupakan indikator lain dari keuangan yang sehat. Sebaiknya, jumlah tabungan yang dimiliki setara dengan 5 kali lipat penghasilan bulanan.
Angka ini dapat dicapai dengan melakukan alokasi dana secara rutin setiap bulan sesuai dengan perencanaan anggaran.
Tidak dapat dipungkiri bahwa tabungan memiliki peran penting dalam mencapai tujuan keuangan di masa depan.
Tabungan dapat disimpan dalam bentuk rekening bank konvensional atau dalam bentuk tabungan emas, bergantung pada preferensi dan kebutuhan individu.
10. Punya Aset Investasi
Aset investasi juga menjadi indikator penting untuk menilai sehat tidaknya keuangan. Artinya, individu yang memiliki aset investasi menunjukkan tingkat kedalaman dalam mencapai kesehatan finansial.
Investasi tidak hanya terbatas untuk mereka yang sudah mapan secara finansial, tetapi juga relevan bagi siapa saja yang ingin mempersiapkan kestabilan keuangan di masa depan.
Meski dengan kondisi keuangan yang sederhana, investasi tetap dapat dilakukan. Hal ini disesuaikan dengan modal yang tersedia, sejalan dengan tingkat penghasilan masing-masing.
Cara Cek Kesehatan Keuangan Pribadi
Bagaimana langkah-langkah yang tepat untuk mengecek kesehatan keuangan pribadi, terutama bagi pemula?
Meskipun pada dasarnya, ini dapat dilakukan secara mandiri, tetapi beberapa panduan awal berikut dapat memberikan bantuan yang signifikan:
Baca juga:
1. Buat Tujuan Keuangan sebagai Cara Cek Kesehatan Keuangan
Langkah awal dalam mengecek kesehatan keuangan pribadi adalah menetapkan tujuan keuangan secara terperinci.
Identifikasi tujuan tersebut, seperti tabungan untuk masa tua, dana pernikahan, kepemilikan rumah, atau tujuan keuangan lain yang ingin dicapai di masa depan.
Selanjutnya, kategorikan tujuan ke dalam dua periode waktu, yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
Hal ini membantu menentukan prioritas dan fokus pada tujuan yang dapat dicapai dalam waktu dekat. Pembagian ini juga mendukung alokasi anggaran yang bijak.
2. Evaluasi Aset dan Investasi sebagai Cara Cek Kesehatan Keuangan
Tahap selanjutnya dalam pengecekan kesehatan keuangan adalah menganalisis aset dan investasi. Tinjau performa investasi yang telah dilakukan dan pertimbangkan apakah perlu dilakukan perubahan atau diversifikasi dalam portofolio investasi.
Dalam proses analisis ini, pastikan juga untuk melindungi aset dengan mempertimbangkan pembelian produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi.
3. Atur Anggaran Bulanan sebagai Cara Cek Kesehatan Keuangan
Untuk mengecek kesehatan keuangan, penting bagi kamu untuk merinci anggaran bulanan. Dengan merencanakan anggaran ini, kamu dapat dengan lebih mudah mengidentifikasi kebutuhan yang perlu dipenuhi dan mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan anggaran bulanan yang terorganisir, kamu dapat mengontrol pengeluaran dan memastikan bahwa kebutuhan tetap sejalan dengan rencana yang telah disusun.
Terdapat banyak manfaat yang dapat diperoleh melalui pengaturan keuangan pribadi ini, jadi pastikan untuk melakukannya!
4. Periksa Pembayaran Pajak dan Utang
Langkah penting lainnya dalam mengecek kesehatan keuangan adalah memeriksa kewajiban pajak dan utang. Hal ini sangat krusial karena segala aspek keuangan harus diperiksa secara cermat.
Evaluasikan sejauh mana kemampuan untuk membayar utang dan pajak. Dengan demikian, kamu dapat mengutamakan alokasi anggaran untuk membayar kewajiban tersebut sebelum memprioritaskan kebutuhan yang bersifat sekunder.
5. Miliki Dana Darurat sebagai Cara Cek Kesehatan Keuangan
Saat mengecek kesehatan finansial, penting untuk menilai apakah sudah memiliki dana darurat. Dana darurat memiliki peran krusial karena dapat digunakan dalam situasi darurat, seperti risiko kehilangan kemampuan atau sumber penghasilan.
Sesuai namanya, dana darurat bertujuan untuk mengatasi kejadian di luar kendali. Disarankan memiliki dana darurat yang cukup untuk mencakup pengeluaran selama 3—6 bulan jika terjadi risiko.
Akan lebih baik menyesuaikan jumlah dana darurat dengan jumlah tanggungan dalam rumah tangga.
Oleh karena itu, mulailah mengalokasikan sebagian dari penghasilan untuk membentuk dana darurat.
Terdapat berbagai metode yang dapat dipilih untuk mengatur persentase dana untuk dana darurat serta pengeluaran dan kebutuhan finansial lainnya.
6. Catat Pengeluaran sebagai Cara Cek Kesehatan Keuangan
Untuk mengecek kesehatan keuangan pribadi, jangan lupakan tahapan penting ini, yaitu mencatat semua pengeluaran, baik yang berskala kecil maupun besar.
Oleh karena itu, konsistensi dalam mencatat pengeluaran harian, mingguan, dan bulanan, termasuk pembayaran kewajiban dan lainnya, harus dipertahankan.
Pencatatan pengeluaran akan memberikan gambaran yang jelas tentang arus uang dalam periode tertentu, seperti setiap bulan.
7. Belanjakan dan Gunakan Uang dengan Bijak sebagai Cara Cek Kesehatan Keuangan
Ingin mengecek kesehatan keuangan? Jangan lupakan pentingnya bersikap bijak dalam membelanjakan dan menggunakan uang. Setiap individu sebaiknya membuat catatan pengeluaran rutin dengan rinci.
Pencatatan pengeluaran akan membantu menghindari perilaku konsumtif dan impulsif, sehingga kamu tidak menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak esensial dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Orang yang bijak dalam mengelola uang cenderung mempertimbangkan dengan baik sebelum membeli sesuatu, terutama dalam jumlah yang signifikan.
Jika ada keinginan untuk membeli suatu barang, disarankan untuk menunda keputusan tersebut setidaknya selama satu minggu.
Dalam periode tersebut, kamu dapat kembali mempertimbangkan tingkat urgensi barang tersebut dan menilai apakah itu merupakan kebutuhan atau hanya keinginan.
Memberi reward pada diri sendiri sesekali juga dapat dilakukan, namun selalu lakukan dengan bijak dan sesuai dengan kemampuan finansial yang dimiliki.
Rumus Keuangan Sehat
Bagi mereka yang sedang merencanakan finansial yang sehat, selain mengevaluasi beberapa indikator dan menerapkan beberapa cara cek kesehatan keuangan, mengerti rumus keuangan juga menjadi langkah penting.
Dalam pengelolaan keuangan yang bijak, terdapat berbagai formula yang bisa diterapkan. Salah satu rumus keuangan yang berguna adalah 10-20-30-40. Dengan rumus ini, kamu dapat menetapkan alokasi dana dari penghasilan sebagai berikut:
- 40 persen untuk kebutuhan biaya rumah tangga
- 30 persen untuk pembayaran kewajiban atau cicilan dan utang
- 20 persen untuk tabungan, investasi, dan asuransi
- 10 persen untuk biaya sosial dan hiburan
Demikianlah ulasan terkait cara cek kesehatan keuangan. Dengan informasi ini, diharapkan Anda bisa mengatur keuangan dengan baik untuk mencapai financial goals yang diinginkan. Selamat mencoba!
Baca juga: