Site icon Dunia Fintech

Cara Fintech Melindungi Privasi Pengguna: Tak Perlu Khawatir

privasi pengguna

Penting untuk memahami bagaimana perusahaan fintech menjaga privasi pengguna, mengingat fintech mengelola informasi sensitif seperti identitas, penghasilan, hingga riwayat transaksi.

Di era digital, layanan keuangan berbasis teknologi atau fintech telah menjadi solusi populer untuk bertransaksi, meminjam dana, hingga berinvestasi. Namun, di balik kemudahan tersebut, muncul kekhawatiran akan keamanan data pribadi. Maka dibutuhkan bagi fintech untuk menjaga privasi pengguna. 

Lalu, bagaimana sebenarnya cara fintech melindungi privasi penggunanya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

1. Enkripsi Data: Data Terenkripsi = Data Aman

Salah satu langkah utama dalam melindungi privasi pengguna adalah penggunaan enkripsi data. Ini berarti informasi pengguna yang disimpan atau dikirim akan diubah menjadi kode rahasia, sehingga tidak bisa dibaca oleh pihak yang tidak berwenang.

Fintech umumnya menggunakan standar enkripsi end-to-end (E2EE) dan protokol SSL/TLS untuk memastikan bahwa data tetap aman selama proses komunikasi dan penyimpanan.

Contoh: Saat kamu memasukkan nomor KTP atau rekening bank di aplikasi fintech, datanya langsung dienkripsi agar tidak mudah diakses oleh pihak luar.

2. Otentikasi Ganda (Two-Factor Authentication / 2FA)

Fintech juga menerapkan sistem keamanan tambahan berupa otentikasi dua faktor (2FA). Ini artinya, selain memasukkan password, pengguna juga harus melewati satu langkah verifikasi tambahan seperti:

Langkah ini membuat akun pengguna jauh lebih sulit untuk diretas atau disalahgunakan.

3. Perlindungan Akses Aplikasi

Beberapa aplikasi fintech sudah mendukung penguncian aplikasi dengan fitur biometrik atau PIN. Dengan begitu, meski ponsel hilang atau dicuri, orang lain tetap tidak bisa mengakses akun fintech kamu tanpa otorisasi.

Selain itu, aplikasi fintech juga secara otomatis logout jika tidak digunakan dalam waktu tertentu, untuk mencegah akses tidak sah.

4. Kebijakan Privasi yang Transparan

Fintech yang kredibel selalu menyediakan kebijakan privasi yang jelas dan transparan. Di dalamnya dijelaskan:

Pengguna sebaiknya membaca kebijakan ini agar tahu sejauh mana data mereka diproses dan dilindungi.

5. Kepatuhan Terhadap Regulasi Perlindungan Data

Di Indonesia, fintech wajib mematuhi regulasi yang berlaku, seperti:

Kepatuhan terhadap regulasi ini mewajibkan fintech untuk menjaga kerahasiaan data, membatasi akses internal, serta menyediakan mekanisme pengaduan jika terjadi pelanggaran privasi.

6. Audit dan Sertifikasi Keamanan

Fintech terpercaya biasanya melakukan audit keamanan sistem secara berkala dan mendapatkan sertifikasi seperti:

Langkah ini penting untuk memastikan bahwa sistem IT yang digunakan selalu dalam kondisi aman dan sesuai standar global.

7. Edukasi Pengguna Tentang Keamanan Data

Selain dari sisi teknologi, fintech juga melakukan edukasi kepada pengguna mengenai pentingnya menjaga data pribadi. Contohnya:

Semakin banyak pengguna memahami cara melindungi dirinya, semakin kecil risiko kebocoran data.

Kesimpulan Cara Fintech Melindungi Privasi Pengguna

Melindungi privasi pengguna adalah tanggung jawab besar bagi setiap perusahaan fintech. Dengan kombinasi antara teknologi keamanan mutakhir, kebijakan yang transparan, dan kepatuhan terhadap regulasi, fintech terus berupaya menjaga kepercayaan masyarakat.

Sebagai pengguna, kamu juga punya peran penting untuk selalu berhati-hati dan sadar akan pentingnya keamanan data pribadi. Dengan kerja sama antara perusahaan dan pengguna, ekosistem fintech yang aman, terpercaya, dan berkelanjutan bisa tercipta.

 

Exit mobile version