JAKARTA, duniafintech.com – Cara investasi crypto agar cuan maksimal tentu sangat penting dipahami oleh trader di dunia investasi kripto.
Cryptocurrency atau kripto sendiri saat ini memang menjadi salah satu instrumen investasi yang kian diminati.
Sebagai instrumen baru, sejumlah fenomena mengejutkan masih kerap terjadi. Agar kamu lebih paham, simak cara investasinya dalam ulasan berikut ini.
Baca juga: Cryptocurrency Hari Ini: Februari 2023, Bitcoin Berpotensi Lanjutkan Tren Kenaikan
Cara Investasi Crypto
- Tentukan exchanger untuk membuka rekening kripto. Pastikan kamu memilih exchanger yang telah terdaftar resmi di Bappebti;
- Masukkan dana atau deposit. Hal tersebut dilakukan menggunakan uang fiat, uang digital, atau koin kripto tertentu. Dana yang di didepositkan dari bank, dompet digital, atau akun koin gratisan selanjutnya dapat digunakan untuk membeli aset;
- Beli koin kripto. Pilih koin yang termasuk ke dalam 5 urutan teratas pada saat itu, seperti Bitcoin dan Ethereum;
- Endapkan aset dan lakukan analisis kripto. Pahami bagaimana pasar bergerak, terutama pada aset yang kamu beli. Analisis ini bisa dilakukan sebelum membeli koin pertama kamu. Namun, kalau kamu membeli koin yang masuk 5 urutan teratas maka biasanya tidak akan terjadi hal yang merugikan;
- Mulai transaksi jual beli aset. Setelah melakukan analisis, kamu bisa menambah aset kripto atau menjual yang telah dimiliki. Jangan beli kaset koinku itu yang murah, melainkan pilih aset yang memiliki peningkatan tinggi meskipun harganya tinggi pula;
- Lakukan withdraw atau penarikan dana. Pada saat yang dianggap tepat, kamu bisa mengubah aset koin kripto ke dalam bentuk uang fiat lagi, misalnya rupiah atau dolar. Kemudian, uang itu bisa ditarik melalui dompet digital yang sama dengan dompet digital yang digunakan untuk melakukan deposit.
Jenis dan Contoh Koin Kripto – Cara Investasi Crypto
Bitcoin
Bitcoin menjadi jenis mata uang kripto yang paling populer saat ini. Bahkan, hingga kini sebanyak 68% koin kripto yang tersebar di seluruh dunia adalah dari jenis Bitcoin.
Jenis crypto ini kali pertama dikenalkan oleh entitas bernama Satoshi Nakamoto—sebuah nama samaran—pada tahun 2009 silam.
BitcoinCash
Beberapa penggunaan Bitcoin yang tidak setuju dengan aturan yang dibuat pada akhirnya membentuk jenis koin kripto sendiri yang dinamakan Bitcoin Cash.
Jenis uang kripto ini diluncurkan pada tahun 2017 dan mengklaim lebih baik ketimbang Bitcoin meskipun popularitasnya tidak mampu menandingi.
Baca juga: Cara Trading Crypto Harian bagi Pemula, Simak Tipsnya
Ethereum
Ethereum (ETH) menjadi jenis uang kripto yang juga merupakan platform dari beberapa koin crypto lainnya.
Hal itu terjadi karena Ethereum merupakan block chain open source yang terdesentralisasi.
Litecoin
Sesuai dengan namanya, jenis koin kripto ini memungkinkan pemilik aset untuk melakukan transaksi lebih cepat tanpa menggunakan peralatan yang sangat baik.
Jenis uang crypto ini hadir sejak tahun 2011 dari jenis mata uang digital yang berubah menggunakan sistem blockchain.
Dogecoin
Maskot anjing yang dipakai koin ini barangkali tampak seperti bercandaan. Akan tetapi, nyatanya, Dogecoin nyatanya memiliki harga. Jenis uang cerita ini biasa digunakan untuk transaksi kecil.
Shiba Inu
Ini adalah sebuah koin baru yang digadang-gadang punya potensi baik. Shiba Inu muncul sejak muncl tahun 2020 dan kerap menjadi pilihan investor.
Feathercoin
Didirikan oleh seorang ahli IT bernama Peter Bushnell pada 2013, koin ini hampir mirip dengan Litecoin.
Feathercoin pun saat ini menjadi salah satu cryptocurrency yang menerapkan sifat open source.
Tips Terkait Cara Investasi Crypto Jangka Pendek
1. Tentukan waktu yang tepat
Kamu bisa berinvestasi dan memperdagangkan aset kripto kapan saja, di mana saja. Bahkan, kamu bisa mengakses aplikasi perdagangan aset kripto sebelum tidur atau saat istirahat.
Namun, sayangnya, fleksibilitas ini bisa menjadi bumerang, apalagi saat aktivitas itu mulai menyita banyak perhatianmu dan mengganggu kesehatan fisik dan mentalmu.
Buat garis waktu tertentu untuk fokus pada investasi dalam aset kripto. Hindarilah menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memeriksa kondisi pasar.
Identifikasi peluang investasi, kembangkan strategi yang tepat, dan bersiaplah untuk mengelola risiko yang terjadi selama proses trading.
2. Mulailah dengan modal kecil
Tentunya, investasi jangka pendek melibatkan banyak risiko. Saat kamu ingin mulai berinvestasi, mulailah dengan jumlah kecil dan tingkatkan secara bertahap seiring kamu menjadi lebih akrab dengan dunia perdagangan dan aset pilihanmu.
Satu hal yang perlu dihindari, yaitu menggunakan margin atau leverage untuk meningkatkan kekuatan trading kamu.
3. Hindari Scalping
Scalping adalah strategi trading yang sering muncul dalam investasi jangka pendek. Dalam scalping, trader sering mencoba mengambil keuntungan dari perubahan harga.
Strategi tersebut memungkinkan trader untuk menempatkan perdagangan beli dan jual untuk waktu yang singkat, kadang-kadang bahkan beberapa detik.
Baca juga: Apa Itu Crypto Winter: Kondisi dan Cara Menghadapinya
Baca terus berita fintech Indonesia dan berita kripto terkini hanya di duniafintech.com