JAKARTA, duniafintech.com – Cara investasi reksadana BRI sangat penting diketahui bagi kamu yang ingin berinvestasi dengan mudah dan aman.
Jenis produk investasi yang satu ini ini sangat cocok bagi pemula sebab terjamin aman dan tidak membutuhkan cara yang sulit untuk mengelolanya.
Nah, buat yang ingin tahu cara membelinya, simak yuk ulasannya berikut ini, seperti disitat dari Qoala.
Apa Itu Investasi Reksadana BRI?
Bagi yang belum tahu, reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang saat ini banyak dilirik oleh para pemilik modal dan investor.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari pemilik modal yang nantinya akan diinvestasikan pada portofolio efek dan dikelola oleh manajer investasi.
Reksadana memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
Salah satunya keuntungan investasi reksadana BRI adalah memiliki pengelolaan yang lebih praktis karena dilakukan oleh manajer investasi tanpa perlu repot mengelolanya sendiri.
Baca juga: Investasi Reksadana BCA, Minat? Ketahui Seluk-beluknya di Sini!
Bukan hanya itu, investasi reksadana juga bisa dimulai dengan modal kecil.
Reksadana BRI adalah wadah pengelolaan dana pada instrumen pasar modal yang dibentuk dari kerja sama dari 12 manajemen investasi terkemuka dan profesional.
Hal ini membuat kredibilitas dari layanan investasi reksadana BRI tidak perlu diragukan lagi.
Jenis-jenis Investasi Reksadana BRI
Sebelum mengetahui cara investasi di bank BRI, sebaiknya ketahui dulu apa saja jenis investasi reksadana yang ditawarkan oleh bank tersebut.
Bank BRI menawarkan beberapa jenis investasi reksadana dari berbagai perusahaan manajer investasi, antara lain:
- PT Schroders Investment Management Indonesia
- PT BNP Paribas Investment Partners
- PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
- PT Danareksa Investment Management
- PT Bahana TCW Investment
- PT Trimegah Assets Management
- PT Kresna Assets Management
- PT Henan Putihrai Asset Management
Beberapa jenis reksadana yang ditawarkan, antara lain:
-
Reksadana pasar uang
Reksadana pasar uang merupakan jenis investasi dimana modal 100% akan ditempatkan di produk pasar uang. Penempatan modal bisa dilakukan pada obligasi, sertifikat bank Indonesia atau deposito. Reksadana pasar uang ini cocok untuk kamu yang ingin investasi jangka pendek. Keuntungan yang ditawarkan berkisar 6-8% per tahun.
Kelebihan dari reksadana pasar uang ini adalah memiliki likuiditas tinggi sehingga bisa dicairkan kapan saja dengan mudah. Kamu juga tidak akan dibebankan dengan biaya pembelian atau penjualan.
-
Reksadana pendapatan tetap
Reksadana pendapatan tetap ini mengalokasikan modal pada obligasi dan surat utang. Jenis ini cocok jika kamu ingin mendapatkan tingkat pengembalian menjanjikan dengan fokus stabilitas modal. Kinerja dari reksadana jenis ini sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga acuan dari Bank Indonesia.
-
Reksadana saham
Reksadana saham cocok untuk kamu yang ingin berinvestasi dalam jangka panjang dan memiliki profil risiko yang agresif. Reksadana jenis ini menempatkan 80% modal pada saham dan sisanya akan ditempatkan pada instrumen lain yang memiliki risiko lebih rendah seperti pasar uang atau obligasi.
- Reksadana campuran
Reksadana campuran merupakan kombinasi dari berbagai jenis instrumen investasi seperti pasar uang, obligasi dan juga saham. Reksadana jenis ini memiliki risiko yang tidak terlalu besar sehingga cocok untuk investasi jangka panjang.
Keuntungan Membeli Reksadana BRI
Reksadana BRI merupakan salah satu instrumen yang bisa kamu pilih jika ingin mulai berinvestasi.
Layanan ini tidak memiliki minimal investasi di bank BRI sehingga cocok untuk pemula.
Membeli reksadana BRI menawarkan berbagai macam keuntungan bagi investor. Salah satunya adalah adanya fasilitas installment Reksadana. Fasilitas ini bisa dimanfaatkan oleh nasabah untuk menempatkan dana pada reksadana secara rutin.
Keunggulan dari fasilitas reksadana BRI ini adalah memberikan kemudahan bagi nasabah saat ingin melakukan top up secara berkala.
Kamu bisa melakukan top up berkala tanpa harus melakukan transaksi pembelian (subscription).
Rekening tabungan akan terhubung dengan akun reksadana sehingga akan melakukan autodebet dengan jumlah dan tanggal yang telah ditentukan.
Selain memudahkan untuk melakukan top up, fasilitas ini juga memberi kemudahan dalam cara mencairkan reksadana BRI.
Lebih jelas tentang apa saja manfaat dari fasilitas Installment Plan Reksadana BRI, lihat daftar di bawah ini:
- Menjadi sarana untuk berinvestasi sejak dini serta melatih disiplin dalam berinvestasi
- Memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi reksadana karena nasabah hanya perlu datang sekali ke Uker BRI pada awal transaksi
- Menawarkan fleksibilitas dimana kamu bisa menentukan sendiri jumlah investasi rutin bulanan dan pilihan reksadana yang sesuai kebutuhan
- Menjadi sarana untuk menerapkan konsep dollar cost averaging sehingga kamu bisa meminimalisir risiko yang disebabkan fluktuasi NAB/unit
- Membandingkan potensi keuntungan pembelian secara sedikit demi sedikit atau sekaligus
Cara Investasi Reksadana BRI
Pada dasarnya cara membeli reksadana BRI sebenarnya tidaklah sulit.
Persyaratan yang diperlukan juga gampang untuk dipersiapkan.
Jika kamu tertarik untuk membeli tabungan investasi di bank bri ini, berikut caranya:
Baca juga: Cara Investasi di Bibit hingga Tips Memilih Reksadana
- Kunjungi kantor bank BRI terdekat yang telah memiliki izin APERD
- Bawa persyaratan yang diperlukan seperti fotokopi kartu identitas, buku tabungan dan NPWP
- Isi formulir aplikasi reksadana, profil risiko nasabah serta surat pernyataan pemahaman atas risiko produk investasi
- Pilih reksadana terbaik yang kamu inginkan
- Isi formulir transaksi layanan investasi
- Bank BRI akan melakukan pemrosesan pembelian reksadana
- Kamu akan mendapatkan surat konfirmasi transaksi dan bukti kepemilikan unit penyertaan yang dikeluarkan oleh Bank Kustodian
Biaya Transaksi dan Fee untuk Membeli Reksadana BRI
Saat ingin membeli atau daftar reksadana BRI, ada beberapa biaya transaksi dan fee yang akan dibebankan kepada nasabah atau investor.
Biaya yang perlu kamu tanggung untuk membeli reksadana antara lain sebagai berikut:
- Biaya pembelian unit penyertaan atau subscription fee
- Biaya penjualan kembali unit penyertaan (redemption fee)
- Biaya pengalihan unit penyertaan (switching fee)
- Biaya transfer bank terkait transaksi
Keunggulan dari fasilitas reksadana BRI ini adalah memberikan kemudahan bagi nasabah saat ingin melakukan top up secara berkala.
Kamu bisa melakukan top up berkala tanpa harus melakukan transaksi pembelian (subscription).
Jadi, kamu hanya akan dibebankan biaya untuk transaksi di awal dan transaksi selanjutnya bisa dilakukan secara gratis.
Risiko Investasi Reksadana
Investasi reksadana memang menawarkan berbagai kelebihan dan keuntungan.
Akan tetapi, sama seperti instrumen investasi lainnya, investasi reksadana juga memiliki risiko yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli.
Beberapa risiko investasi reksadana antara lain sebagai berikut:
- Risiko penurunan nilai
Salah satu risiko yang harus diwaspadai saat berinvestasi reksadana adalah risiko penurunan nilai.
Harga reksadana bisa dilihat dari hasil bagi nilai aktiva bersih (NAB) dengan jumlah unit penyertaan (UP) reksadana yang kamu miliki (NAB/UP).
Risiko penurunan nilai ini tergantung dari produk reksadana yang kamu pilih.
Reksadana pasar cenderung lebih stabil karena portofolio investasinya berisi deposito dan obligasi dalam jangka satu tahun.
Sementara itu, reksadana saham berisiko nilainya berkurang karena harga saham yang sangat volatil.
- Risiko likuiditas
Risiko likuiditas bunga reksadana BRI bisa muncul jika perusahaan manajer investasi terlambat menyediakan dana saat investor melakukan penjualan produk.
Akan tetapi, berdasarkan peraturan OJK, hasil penjualan reksadana paling lambat harus sudah ditransfer ke rekening investor maksimal dalam tujuh hari kerja.
- Risiko wanprestasi
Risiko ini bisa terjadi jika perusahaan manajer investasi gagal melakukan kewajibannya.
Contohnya produk reksadana untuk kepemilikan obligasi dari perusahaan A.
Suatu waktu perusahaan tersebut tidak bisa membayar kupon dan modal pokok nasabah.
Risiko ini pastinya sangat berpengaruh terhadap kinerja produk reksadana.
- Risiko ekonomi dan politik
Risiko lainnya yang perlu kamu waspadai saat berinvestasi reksadana adalah jika terjadi perubahan kebijakan ekonomi dan politik.
Kondisi ini bisa berpengaruh terhadap kinerja produk dan portofolio efek dari produk reksadana yang kamu pilih.
Pertanyaan Umum Seputar Investasi Reksadana BRI
Berikut beberapa pertanyaan umum yang sering muncul mengenai investasi reksadana BRI:
- Berapa minimal dana untuk membeli reksadana BRI?
Investasi reksadana BRI bisa dimulai dengan modal mulai dari 100 ribu an saja.
Bahkan, ada beberapa agen atau broker reksadana yang menjual mulai 10 ribu an saja.
- Bagaimana cara mencairkan reksadana BRI?
Investasi reksadana BRI memiliki likuiditas tinggi sehingga kamu bisa melakukan pencairan dana kapan saja sesuai kebutuhan.
Proses pencairan reksadana BRI juga tidak membutuhkan waktu lama.
OJK telah menentukan bahwa batasan maksimal pencairan reksadana adalah dalam 7 hari kerja.
- Asuransi yang cocok untuk investor reksadana
Membeli reksadana investasi di bank BRI akan lebih aman jika kamu memiliki proteksi tambahan seperti asuransi jiwa atau asuransi kesehatan.
Dengan memiliki asuransi ini akan ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan, antara lain:
- Manfaat biaya rawat inap
- Manfaat biaya perawatan jalan
- Manfaat untuk tindakan pembedahan
- Manfaat untuk melakukan medical check up
- Manfaat biaya melahirkan
- Manfaat perawatan kesehatan mata dan gigi
Baca juga: Cara Hitung NAB Reksadana Termudah Plus Contohnya
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com