JAKARTA, duniafintech.com – Cara membuat NPWP online merupakan dokumen penting yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban perpajakan di Indonesia.
Bagi yang belum memiliki NPWP atau perlu memperbaharui data, membuat NPWP secara online adalah cara yang cepat dan efisien.
Membuat NPWP secara online adalah proses yang relatif mudah dan cepat. Dengan mengikuti panduan langkah demi langkah ini, Anda dapat memiliki NPWP dalam waktu yang lebih efisien, memungkinkan Anda untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan mudah.
Pastikan selalu memeriksa situs web resmi Direktorat Jenderal Pajak untuk informasi dan panduan terbaru. Berikut ulasannya:
Langkah 1: Persiapan Dokumen
Sebelum Anda mulai, pastikan Anda memiliki dokumen berikut:
- Kartu Tanda Penduduk (KTP): Pastikan KTP Anda masih berlaku dan sesuai dengan data pribadi Anda.
- Nomor Pokok Wajib Pajak Lama (Jika Ada): Jika Anda memiliki NPWP lama, siapkan nomor NPWP tersebut.
- Data Pribadi: Pastikan Anda memiliki informasi pribadi yang akurat, termasuk alamat, nomor telepon, dan alamat email yang masih aktif.
Langkah 2: Akses Portal e-Filing Pajak
Buka peramban web Anda dan akses portal e-Filing Pajak melalui situs resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Republik Indonesia di https://efiling.pajak.go.id.
Baca juga: NPWP Harus Terkoneksi dengan NIK? Begini Caranya
Langkah 3: Buat Akun
Jika Anda belum memiliki akun, ikuti langkah-langkah ini:
- Klik opsi “Daftar” atau “Registrasi”.
- Isi informasi yang diminta seperti nama, alamat email, kata sandi, dan pertanyaan keamanan.
- Setelah akun Anda dibuat, Anda akan menerima email verifikasi. Klik tautan dalam email tersebut untuk mengaktifkan akun Anda.
Langkah 4: Login ke Akun Anda
Setelah mengaktifkan akun, login ke portal e-Filing dengan menggunakan akun yang baru saja Anda buat.
Langkah 5: Isi Formulir Pengajuan NPWP
Setelah login, lanjutkan dengan langkah-langkah berikut:
- Pilih opsi “Pengajuan NPWP” atau “Pembuatan NPWP” pada menu.
- Isi formulir pengajuan NPWP dengan data pribadi yang diminta. Pastikan informasi yang Anda masukkan akurat dan lengkap.
Langkah 6: Unggah Dokumen Pendukung
Kemungkinan Anda akan diminta untuk mengunggah salinan dokumen seperti KTP, NPWP lama (jika ada), atau dokumen pendukung lain sesuai instruksi pada formulir pengajuan.
Baca juga: Panduan Cara Membuat NPWP Online dan Offline
Langkah 7: Verifikasi Data
Sebelum mengirimkan pengajuan, periksa dan verifikasi semua data yang telah Anda isi.
Langkah 8: Kirim Pengajuan
Setelah yakin bahwa data yang Anda isi sudah benar, kirimkan pengajuan Anda melalui portal e-Filing.
Langkah 9: Proses Verifikasi
Setelah pengajuan Anda terkirim, Anda perlu menunggu proses verifikasi oleh Direktorat Jenderal Pajak. Proses ini dapat memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu.
Langkah 10: Terima Nomor NPWP
Setelah pengajuan Anda disetujui, Anda akan menerima Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) melalui email atau melalui surat. Pastikan untuk menyimpan NPWP Anda dengan aman karena Anda akan membutuhkannya dalam urusan pajak Anda di masa mendatang.
Fungsi Membuat NPWP
1. Identifikasi sebagai Wajib Pajak:
Salah satu fungsi paling mendasar dari NPWP adalah mengidentifikasi Anda sebagai wajib pajak di mata hukum. Ini memastikan bahwa Anda dan bisnis Anda dapat dipantau dan dikenali oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Republik Indonesia.
2. Kepatuhan Pajak:
Mempunyai NPWP adalah tanda ketaatan Anda terhadap kewajiban perpajakan. Ini memungkinkan Anda untuk melaporkan penghasilan Anda dan membayar pajak sesuai dengan hukum, membantu menjaga kesehatan keuangan Anda dan mendukung pemerintah dalam membiayai layanan publik.
Baca juga: Cara Bayar Pajak Mobil Online: Pelajari Resiko-Resikonya
3. Akses Layanan Pemerintah:
NPWP dapat mempermudah akses ke berbagai layanan pemerintah, termasuk proses tender atau lelang pemerintah. Memiliki NPWP seringkali menjadi salah satu persyaratan yang diperlukan dalam banyak prosedur bisnis.
4. Pengembalian Pajak:
Pemegang NPWP yang membayar pajak lebih dari yang seharusnya dapat mengajukan permohonan pengembalian pajak. NPWP adalah syarat yang diperlukan untuk mengajukan permohonan ini.
5. Dukungan dalam Proses Bisnis:
Untuk bisnis, NPWP adalah alat yang sangat penting dalam menjalankan operasi sehari-hari. Ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan transaksi bisnis dengan pihak ketiga, membuka rekening bank, dan mengakses kredit perbankan.
6. Transaksi Bank dan Kredit:
Penggunaan bank dan pengajuan kredit seringkali memerlukan NPWP. Ini membantu lembaga keuangan menilai risiko kredit dan kemampuan pelanggan untuk membayar kembali pinjaman.
7. Dukungan Program Pemerintah:
NPWP mendukung program-program pemerintah dengan memastikan pendapatan pajak yang diperlukan untuk mendukung layanan publik seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Baca juga: Tips Mendapatkan Pinjaman Modal Usaha Begini Ya!
8. Menghindari Sanksi Pajak:
Ketika Anda memiliki NPWP dan mematuhi aturan perpajakan, Anda menghindari sanksi pajak yang bisa dikenakan jika Anda melanggar peraturan perpajakan.