JAKARTA, duniafintech.com – Cara mengatur keuangan di bulan Ramadan sangat penting diketahui, khususnya oleh kalangan muslim/umat Islam.
Pasalnya, menurut survey Populix, pengeluaran konsumen melonjak 50% ketika Ramadan.
Penyebabnya adalah banyak orang yang tiba-tiba ide jualan takjil dan berbagai menu buka puasa saat Ramadan.
Hal itu membuat kita sering kali kalap saat berbelanja makanan berbuka.
Di samping itu, pada bulan puasa, apalagi saat menjelang Lebaran, tren harga barang cenderung meningkat.
Faktor tersebut juga mengakibatkan naiknya pengeluaran.
Nah, bagi kamu yang ingin tahu cara mengatur keuangan di bulan Ramadan dengan tepat, simak yuk ulasannya berikut ini, seperti dinukil dari Plugin Ongkos Kirim.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Pemerintah Kendalikan Laju Inflasi Capai 4,97 Persen
Manfaat Pengelolaan Keuangan
Pada dasarnya, mengelola keuangan penting karena memiliki tujuan yang akan sangat bermanfaat untuk Anda.
Berikut ini beberapa tujuan pengelolaan keuangan.
- Membiasakan diri Anda untuk hidup berhemat
Pengelolaan keuangan yang benar akan membuat Anda terbiasa berhemat.
Pasalnya, menggunakan uang memang lebih mudah dibandingkan untuk menabung.
Nah, mengelola keuangan akan menyadarkan Anda untuk menggunakan uang sesuai skala prioritas kebutuhan dan Anda pun menjadi tahu pentingnya menabung.
- Lebih tenang dalam menghadapi masalah
Saat terjadi masalah seperti barang-barang harganya naik dengan signifikan, kamu pun menjadi tidak perlu panik karena uang yang kurang.
Hal itu karena Anda sudah menyediakan uang itu dari jauh hari dari pengelolaan keuangan yang sudah dilakukan sebelumnya.
Mengelola keuangan yang baik akan membuat mental Anda pun sekuat baja.
- Mempersiapkan dana darurat untuk hal yang terjadi mendadak
Contoh pengelolaan keuangan yang sudah seharusnya dipersiapkan adalah dana darurat.
Jenis dana tersebut akan membantu Anda untuk menghadapi hal tidak terduga.
Misalnya, tiba-tiba saja motor Anda mengalami kerusakan dan harus dibetulkan saat itu juga.
Anda bisa mengatasinya dengan ketersediaan dana darurat sehingga Anda tidak perlu mengambil uang dari kebutuhan harian.
- Membuat perencanaan keuangan mudah di masa depan
Uang yang Anda miliki tidak hanya bisa digunakan di masa sekarang, tapi bisa juga untuk masa depan.
Di situlah kegunaan menabung dan investasi yang akan membawa Anda ke tujuan itu.
Dengan perencanaan keuangan yang rapi, Anda akan bisa membuat impian tercapai satu per satu.
Misalnya Anda berhasil membeli rumah impian setelah bertahun-tahun menabung dan tujuan lainnya yang disesuaikan dengan kemauan Anda.
Pentingnya Cara Mengatur Keuangan di Bulan Ramadan
Sejatinya, berhemat sangat dianjurkan dalam Islam dan salah satu kuncinya, yaitu dengan manajemen keuangan yang baik.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Isra ayat 26-27 yang artinya:
“Berikanlah kepada kerabat dekat haknya, (juga kepada) orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan. Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.”
Bulan Ramadan dapat dijadikan momentum untuk sigap menyikapi perubahan-perubahan keuangan diri atau rumah tangga yang cenderung fluktuatif setiap saat.
Perubahan pola keuangan pada bulan Ramadan dapat terjadi karena adanya peningkatan aktivitas keagamaan seperti ibadah puasa, shalat tarawih, dan sedekah.
Hal ini membuat seseorang lebih memperhatikan kebutuhan rohani, sosial, dan spiritualnya dibandingkan kebutuhan duniawinya.
Tentu saja, keuangan yang lebih boros pada Ramadan disebabkan karena perubahan dalam pola konsumsi makanan dan minuman yang umumnya meningkat.
Sebetulnya, konsumsi makanan dan minuman selama bulan Ramadan lebih teratur dan terkontrol, karena seseorang hanya makan dan minum saat sahur dan berbuka puasa.
Hal ini dapat mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan makanan dan minuman sehari-hari.
Akan tetapi, kalau tidak bisa mengontrol antara keinginan dan kebutuhan maka bisa jadi Ramadan justru menjadikan kita boros. Keuangan pun akan morat-marit.
Pasalnya, kita bisa memperturutkan hawa nafsu membeli berbagai jenis makanan dan minuman untuk berbuka dan sahur.
Saat ini, berbagai jenis makanan dan minuman, termasuk aneka pakaian bisa didapatkan di pasar Ramadan ataupun melalui online.
Baca juga: Tips Promosi Bulan Ramadhan dan Tujuannya, Cari Tahu Yuk di Sini!
Cara Mengatur Keuangan di Bulan Ramadan
- Buat Budget Rencana Konsumsi
Adanya tsunami takjil dan menu buka puasa yang beragam di pinggir jalan mungkin kamu tergoda untuk memborongnya.
Apalagi saat menjelang waktu berbuka, tentu keinginan untuk mencoba berbagai menu takjil, seperti es pisang ijo, gorengan, es buah, cilok, dan lainnya naik drastis.
Oleh sebab itu, kamu perlu membuat daftar budget rencana konsumsi di bulan Ramadan agar bisa mengalokasikan keuangan jadi lebih merata dan terencana.
Nah, ntuk membuat alokasi dananya, kamu bisa bagi rencana pengeluaran konsumsi 1 bulan menjadi tiga, yakni:
- Budget takjil
- Budget buka
- Budget sahur
Dari total budget untuk konsumsi tersebut, bagi menjadi per hari dengan skenario pengeluaran maksimal.
Misalnya untuk budget takjil maksimal Rp8.000, main course buka Rp20.000, dan sahur Rp15.000.
Dari rencana itu, pastikan untuk tidak melebihi budget, atau bahkan kalau bisa di bawah budget.
Misalnya dari budget takjil di atas, realisasi belanjanya mungkin bisa Rp4.000 atau Rp7.000.
- Prioritaskan Kebutuhan daripada Keinginan
Cara selanjutnya adalah, dalam berbelanja, pastikan kamu memprioritaskan dulu kebutuhan primer sebelum membeli sesuatu yang kamu inginkan.
Bulan Ramadan bisa menjadi cara untuk kamu coba disiplin menahan hawa nafsu.
Dengan fokus pada belanja kebutuhan, ini sama dengan kamu menahan diri dari hawa nafsu.
Dengan memprioritaskan kebutuhan, kamu akan terjaga dari pengeluaran yang berlebihan saat Ramadan.
Kamu juga perlu membuat list kebutuhan di luar kebutuhan konsumsi sebelumnya.
Pastikan juga perencanaan pengeluaran ini dipisahkan dengan pengeluaran Lebaran dan fokuslah pada kebutuhan di bulan Ramadan.
- Tertib Melakukan Pencatatan
Kalau dalam tahap perencanaan pengeluaran dan alokasi dana sudah dilakukan maka selanjutnya kamu perlu melakukan secara displin melakukan pencatatan.
Barangkali saja pengeluaran kamu pada bulan Ramadan tahun ini masih banyak yang tidak sesuai dengan rencana, tetapi itu tidak mengapa.
Jika langkah pencatatan sudah dilakukan maka artinya sudah cukup bagus.
Catatan ini bisa menjadi data ketika kamu hendak melakukan perencanaan keuangan di Ramadan selanjutnya.
Dengan begitu, apa yang kamu rencanakan selanjutnya tidak berdasarkan asumsi, tetapi sudah ada data yang valid dan saat proses perencanaan pun dapat lebih yakin.
- Komitmen dengan Rencana Awal
Pernah tidak, kamu sudah merencanakan, tetapi batal dijalankan?
Pada dasarnya, tidak melakukan sesuatu sesuai apa yang kita rencanakan sebelumnya itu disebut sebagai “Akrasia Effect”.
Hal itu karena otak manusia cenderung untuk mengejar immediate rewards (kesenangan secara langsung) ketimbang future rewards atau tujuan jangka panjang kita.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tentu tujuan jangka panjang dari mengatur keuangan saat Ramadan adalah agar di akhir bulan, kita mendapati bahwa pengeluarannya tidak boros, kan?
Nah, itulah sebenarnya tujuan future rewards-nya. Namun sering kali di tengah perjalanan, kita mengabaikan rencana pengeluaran yang disusun.
Maka dari itu, cara mengatasinya tidak lain dan tidak bukan, ya disiplin dan komitmen dengan rencana awal.
- Bijak Belanja Diskon dan Promo Ramadan
Terakhir, kamu juga bisa belanja dengan memanfaatkan diskon atau promo, tetapi tetap dalam koridor rencana belanja yang telah disusun di awal.
Jika produk yang sedang diskon tersebut memiliki harga yang sesuai dengan budget kamu maka kamu bisa membelinya.
Kalau harga barang atau makanan diskon tersebut melebihi budget yang telah kamu buat di awal maka kamu harus mengabaikan barang diskon tersebut.
Sebagai tambahan informasi, bagi kamu yang ingin belajar tentang seluk-beluk dunia cryptocurrency, kamu bisa mempelajarinya di Indodax Academy.
Baca juga: Ide Jualan Takjil Bulan Ramadan 2023, Intip Yuk Rekomendasinya!
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com