Dunia Fintech

Cara Perhitungan Pensiun Dini Karyawan Swasta dan Pertimbangannya

JAKARTA, duniafintech.com – Cara perhitungan pensiun dini karyawan swasta tentu sangat penting diketahui jika kamu merupakan seorang karyawan.

Sejatinya, pada kondisi tertentu, pensiun dini bukan lagi sebuah pilihan, melainkan satu-satunya keputusan yang harus diterima. 

Apabila demikian adanya maka pastikan bahwa kamu memiliki persiapan yang matang agar jelas arah dan tujuan setelah pensiun. 

Nah, untuk mengetahui cara perhitungannya, simak yuk ulasannya berikut ini, seperti disitat dari Qoala.

Apa Itu Pensiun Dini Karyawan Swasta?

Pensiun dini atau pensiun dipercepat untuk karyawan swasta adalah salah satu manfaat pensiun yang dibayarkan apabila peserta pensiun pada usia tertentu belum mencapai usia pensiun yang seharusnya.

Pada program dana pensiun, lazimnya usia pensiun dipercepat maksimal 10 tahun sebelum waktu pensiun yang sebenarnya. 

Apabila usia pensiun normal adalah 55 tahun maka usia pensiun dini adalah minimal 45 tahun.

Baca juga: Jenis Dana Pensiun, Apa Saja? Ketahui Yuk di Sini!

Jenis-jenis Pensiun – Cara Perhitungan Pensiun Dini Karyawan Swasta

Pensiun adalah masa ketika individu tidak lagi bekerja karena sudah memasuki usia atau kondisi tertentu baik diberhentikan atau atas permintaan sendiri. 

Pada masa pensiun, seseorang tidak akan lagi mendapatkan gaji bulanan seperti biasanya. 

Akan tetapi, ia berhak atas dana pensiun dari perusahaan tempat terakhir ia bekerja.

Secara umum, ada beberapa jenis pensiun dan ini penting untuk diketahui baik untuk pegawai maupun pemilik usaha, yakni sebagai berikut.

  1. Pensiun normal

Pensiun normal adalah pensiun bagi karyawan baik swasta maupun pegawai BUMN dengan usia yang sudah mencapai masa pensiun yang ditetapkan oleh perusahaan. 

Di Indonesia, karyawan atau pegawai bisa pensiun saat mereka berusia 55 tahun.

  1. Pensiun dipercepat

Sejalan dengan namanya, waktu pensiun seorang pegawai akan lebih cepat dari waktu pensiun normal. 

Biasanya, pensiun ini dikarenakan oleh kondisi tertentu, misalnya pengurangan karyawan sebuah perusahaan.

Pensiun dini atau dipercepat berarti seseorang tidak akan lagi bekerja dengan semua tanggung jawabnya karena pensiunnya lebih awal dari yang seharusnya. 

Kalau kamu ingin mengajukan jenis pensiun satu ini maka alasan yang melatarbelakangi keputusan tersebut harus tepat.

  1. Pensiun ditunda

Pensiun ditunda adalah kondisi di mana karyawan berhenti bekerja sebelum mencapai usia pensiun yang seharusnya sehingga pembayaran dana pensiunnya juga akan ditunda hingga usianya mencapai usia pensiun dini atau pensiun dipercepat.

  1. Pensiun cacat

Jenis pensiun ini diberikan secara khusus pada mereka yang mengalami kecelakaan dan tidak mampu lagi untuk bekerja seperti biasanya. 

Pensiun cacat tidak berhubungan dengan usia melainkan karena kondisi tertentu yang membuatnya tidak cakap dan tidak lagi produktif dalam bekerja.

Macam-macam Program Pensiun

1. Program Pensiun Manfaat Pasti

Pada program pensiun ini, besaran uang pensiun ditentukan berdasarkan rumus yang sudah ditetapkan.

Biasanya, perhitungannya akan melibatkan masa kerja dan besar penghasilan karyawan atau pegawai.

Dalam perhitungan pensiun dini, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan mencakup kekurangan dan kelebihan program pensiun satu ini.

2. Program Pensiun Iuran Paști

Program pensiun iuran pasti merupakan program yang menetapkan besaran iuran yang pekerja bayarkan pada pemberi kerja atau perusahaan. 

Program ini biasanya terdiri dari purchase plan, profit sharing, dan saving plan.

Seperti program pensiun yang sebelumnya di bahas, perhitungan pensiun dini karyawan swasta untuk program ini juga harus mempertimbangkan banyak hal termasuk kelebihan dan kekurangan program.

Syarat Pensiun Dini Karyawan Swasta atau BUMN

Di bawah ini persyaratan yang harus kamu penuhi agar permohonan kamu diterima:

Di samping, kamu juga harus memenuhi syarat usia pensiun dini yang tidak kalah penting untuk diperhatikan sebelum membuat keputusan besar. 

Inilah ilustrasi contoh usia pensiun dini:

Cara Perhitungan Pensiun Dini Karyawan Swasta

Sebetulnya, kamu tidak perlu lagi ribet dan pusing dalam menghitung dana pensiun dengan memanfaatkan kalkulator online di beberapa sumber terpercaya. 

Namun, kalau ingin melakukan perhitungan secara manual maka simak ilustrasi dan cara di bawah ini.

Ilustrasi atau contoh

Rumus perhitungan yang bisa kamu gunakan adalah biaya hidup perbulan x bulan dalam satu tahun x selisih tahun usia saat ini hingga usia harapan hidup.

Dengan demikian, hasilnya adalah Rp 7,000,000 x 12 bulan x 35 tahun= Rp 2,940,000,000

Dari perhitungan tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa kamu harus memiliki dana sebesar Rp 2,940,000,000 untuk bisa bertahan hidup selama 35 tahun. 

Akan tetapi, contoh di atas belum termasuk inflasi yang mungkin terjadi di masa mendatang.

Pertimbangan sebelum Memutuskan Pensiun Dini Karyawan Swasta

Jika kamu merasa akan lebih baik untuk berhenti bekerja setelah bertahun-tahun lamanya maka kamu bisa mengajukan pensiun dini. 

Hal itu tidak semudah mengajukan resign karena ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh karyawan yang mengajukan pensiun dini seperti persyaratan usia dan masa kerja yang harus terpenuhi.

Sudah yakin untuk pensiun dini? Jika demikian dan kamu sudah mendapatkan hasil dari perhitungan pensiun UU cipta kerja maka sebaiknya kamu memikirkan ulang keputusan tersebut agar benar-benar matang.

Berikut ini beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk pensiun dini.

  1. Kondisi finansial saat ini dan nanti

Kondisi finansial harus menjadi pertimbangan utama sebelum membuat keputusan untuk pensiun dini. 

Kondisi finansial bukan hanya saat ini tetapi nanti hingga kamu benar-benar merasa aman terlebih jika tidak memiliki sumber pemasukan atau pendapatan lain selain gaji bulanan yang didapatkan saat masih bekerja.

Baca juga: Asuransi Pensiun Terbaik di Indonesia 2023, Intip Yuk Rekomendasinya!

  1. Potensi pendapatan baru setelah pensiun dini

Sudah ada gambaran pendapatan setelah mengajukan pensiun dini?

Kamu juga harus mempertimbangkan potensi pendapatan yang akan menunjang dan mengcover kebutuhan kamu termasuk hutang, kebutuhan harian, dan pengeluaran tidak terduga.

  1. Aktivitas dan kreativitas setelah pensiun dini

Pensiun berarti kamu lepas dari semua kegiatan yang biasa dilakukan di tempat kerja. 

Dengan demikian, kamu akan memulai hidup yang baru dan bisa jadi kamu akan merasa bosan. 

Jadi, akan lebih baik jika sudah mempertimbangkan aktivitas dan kreativitas apa yang akan kamu lakukan setelah pensiun dini.

Strategi untuk Menghadapi Pensiun Dini Karyawan Swasta

  1. Tentukan target masa pensiun

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah membuat atau menentukan target masa pensiun.

Keputusan untuk pensiun lebih awal dari waktu yang seharusnya tidak boleh kamu ambil hanya karena keinginan sesaat. 

Kamu harus merencanakannya dengan baik dan jauh sebelum mantap mengajukan pensiun.

Idealnya, pensiun sudah direncanakan 1 tahun sebelum mengajukan pensiun dini.

Jadi, saat memasuki usia pensiun, kamu tidak akan shock dengan perubahan-perubahan yang ada.

  1. Hitung biaya hidup dengan cermat

Biaya hidup menjadi hal penting lain yang harus kamu pertimbangkan.

Saat memutuskan untuk pensiun dini, ini berarti kamu sudah siap kehilangan sumber penghasilan dan segala risiko yang ada.

Hitung biaya hidup setelah kamu tidak lagi bekerja dan pastikan bahwa dana pensiun serta penghasilan kamu di luar gaji bulanan bisa mencukupinya. 

Jika salah langkah maka kamu akan merasa stres dan menambah beban finansial alih-alih ingin bebas menikmati hidup.

  1. Hitung total utang yang dimiliki

Beruntunglah kalian yang tidak memiliki utang, tetapi kalau punya utang atau kewajiban lain yang masih harus dibayar dalam jangka waktu tertentu maka coba mulai hitungan berapa total keseluruhan utang tersebut.

  1. Kelola uang pesangon dengan baik

Terkadang kita tidak bisa mengontrol diri dan cenderung menghamburkan uang tanpa batasan. 

Hal itu tentunya bukanlah perbuatan bijak terlebih jika kamu memutuskan untuk pensiun dini namun tidak memiliki passive income. 

Belajarlah untuk mengelola uang pesangon dengan baik agar bisa mengcover semua kebutuhan dan pengeluaran.

 

Perbedaan Pensiun Dini dan PHK – Cara Perhitungan Pensiun Dini Karyawan Swasta

Sejatinya, pensiun dini masuk dalam kategori PHK atau pemutusan hubungan kerja. 

Akan tetapi, karyawan atau pihak perusahaan juga bisa mengajukan pensiun dini. 

Sementara itu, PHK diputuskan oleh perusahaan berdasarkan aturan yang berlaku.

Pensiun dini biasanya diatur dalam PKB atau perjanjian kerja bersama. 

Ada banyak faktor yang melatarbelakangi pensiun dini seperti masalah finansial perusahaan atau karyawan sudah tidak berprestasi atau tidak bisa memenuhi standar kinerja yang ditetapkan oleh perusahaan.

Untuk karyawan yang sudah bekerja lebih dari 15 tahun dengan kinerja yang menurun seperti gagal mencapai target atau performa kerja yang sudah tidak bisa ditolerir lagi, perusahaan bisa memberikan pensiun dini alih-alih melakukan pemecatan.

Cara Perhitungan Pensiun Dini Karyawan Swasta

Kesalahan Pensiun Dini yang Harus Dihindari

  1. Tidak mempersiapkan keuangan dengan baik

Pensiun berarti tidak lagi memiliki penghasilan, jadi kamu tidak akan lagi mendapatkan penghasilan rutin. 

Jika kamu tidak menyiapkan keuangan di waktu menganggur atau sebelum mendapatkan pekerjaan baru maka ini tentu akan menjadi sebuah masalah.

Apabila kamu merasa kondisi keuangan masih belum siap maka akan lebih baik untuk mempertimbangkan kembali keputusan untuk pensiun dini atau, setidaknya, tunggu hingga mendapatkan pekerjaan baru. 

Meskipun memiliki tabungan, lambat laun uang tabungan akan semakin menipis sedangkan kebutuhan tetap harus kamu penuhi.

  1. Tidak memiliki langkah selanjutnya yang jelas

Apa yang akan kamu lakukan setelah pensiun? Pensiun dini bukan hanya sekedar mempersiapkan biaya kehidupan setelah berhenti bekerja, melainkan juga langkah apa saja yang akan dilakukan. 

Kesalahan yang banyak dilakukan oleh karyawan yang ingin pensiun dini adalah tidak tahu mau apa di kemudian hari.

Jika memutuskan tidak akan lagi bekerja sebagai karyawan maka pastikan kamu memiliki kegiatan yang bisa menghasilkan uang seperti berinvestasi, memulai bisnis, atau menjadi pekerja lepas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

  1. Pekerjaan yang masih belum jelas setelah pensiun dini

Memiliki gambaran tetapi masih belum jelas? Ini juga termasuk kesalahan yang harus dihindari oleh karyawan yang hendak mengajukan pensiun dini. 

Kamu mungkin melihat banyak lowongan kerja atau peluang untuk mendapatkan uang dengan berbagai cara seperti memulai bisnis, bergabung dengan bisnis affiliate, investasi, atau lainnya. 

Akan tetapi, kamu tidak mau memulai semuanya entah karena tidak percaya diri atau gengsi.

Sebanyak apapun ide yang ada di kepala, semua tidak ada gunanya jika kamu tidak merealisasikannya.

Maka dari itu, sebelum pensiun dini, pastikan kamu memiliki pekerjaan yang jelas.

  1. Tidak memotivasi diri

Pensiun dini bukan berarti kamu akan berleha-leha karena perjalanan hidup masing panjang. 

Usia bukan halangan untuk memulai sesuatu yang baru seperti investasi atau bisnis. 

Untuk hal tersebut, kamu harus memiliki motivasi untuk maju dan berkembang.

  1. Tidak meningkatkan kemampuan dan kompetensi

Dunia kerja memiliki ritme yang semakin cepat sehingga membutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan dan kompetensi yang tinggi.

Sudah seharusnya kamu meningkatkan kemampuan dan kompetensi agar bisa memenuhi kebutuhan industri dunia kerja.

Apabila hendak memulai bisnis, kamu juga harus menguasai betul bisnis yang akan dijalankan agar hasilnya bisa sesuai dengan harapan. 

Jika tidak maka kamu akan mengalami kerugian alih-alih mendapatkan untung.

Baca juga: Menyiapkan Dana Pensiun sejak Dini, Perhatikan 5 Hal Penting Ini Ya!

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version