Site icon Dunia Fintech

Carrefour Akan Perluas Adopsi Blockchain?

carrefour

duniafintech.com – Carrefour, seperti yang dilaporkan sebelumnya telah mengadopsi blockchain untuk meningkatkan pelayanan, kualitas produk, penjualan, hingga database customer. Salah satu contohnya, blockchain kini digunakan Carrefour untuk melacak dan menghitung ayam, telur serta tomat saat dikirimkan dari peternakan ke toko-toko.

Baca juga : Gemini Exchange Rilis Layanan Asuransi Aset Digital

Peritel terbesar di Eropa ini mengatakan akan bergantung pada teknologi blockchain yang dikembangkan oleh IBM. Bahkan, Carrefour berencana untuk memperluas adopsi teknologi blockchain ledger ini di semua lini produk segar dalam beberapa tahun mendatang.

Sekretaris Jenderal Carrefour Laurent Vallee mengatakan pihaknya akan memperluas penggunaan sistemnya ke 300 produk segar di seluruh dunia pada 2022, mengamankan rantai pasokan dan memungkinkan pelanggan untuk mempercayai produk makanannya.

“Hal utama bagi kami sebagai Carrefour adalah untuk bisa mengatakan ketika ada krisis bahwa kami memiliki teknologi blockchain, sehingga kami dapat melacak produk dan menceritakan kisahnya,” katanya kepada Reuters”

Adapun salah satu krisis yang dapat menghantam industri makanan salah satunya adalah wabah salmonella terkait dengan telur dan unggas.

Hampir 207 juta telur dari peternakan North Carolina mungkin terkontaminasi dengan organisme yang ditarik kembali pada bulan April itu, sementara jumlah kasus keracunan makanan salmonella di Uni Eropa meningkat.

Bisnis global akan membayar sekitar US$ 212.000 per tahun untuk penggunaan penuh Food Trust, yang sekarang tersedia di seluruh dunia, kata IBM, dilansir dari Reuters.

Baca juga : Hadiri Indonesia “ Internet + Blockchain ” Summit 2018!

Dilaporkan pula, perusahaan asal Perancis itu akan bergantung pada teknologi yang dikembangkan oleh IBM tersebut dan bekerjasama dengan sejumlah pengecer, perusahaan logistik serta petani untuk menggulirkan sistem teknologi informasi itu untuk mengamankan rantai pasok global mereka.

IBM Food Trust memungkinkan industri untuk melacak dan berbagi informasi tentang bagaimana produk ditanam, diproses, dan dikirim. Teknologi ini dapat meminimalisir waktu dalam memeriksa asal makanan dari hitungan hari atau minggu ke detik, ungkap IBM yang dimuat Reuters. Para pendukungnya pun percaya bahwa teknologi blockchain ini memiliki kekuatan yang cukup besar untuk mengubah industri dari keuangan ke real estate.

Written by : Dinda Luvita
Picture : Pixabay

Exit mobile version