duniafintech.com – BTCC, sebuah tempat penukaran cryptocurrency tertua di dunia terkena imbas penutupan pada pertengahan tahun lalu, ketika otorasi negeri Cina melarang perdagangan cryptocurrency. Meskipun begitu, dalam anomalinya, CEO BTCC Bobby Lee menganggap bahwa pemerintah Cina akhirnya akan membalikkan keputusannya.
“Suatu hari, saya pikir mungkin mereka akan mencabut larangan, dan mereka akan mereinstitute dan melisensikan,” ujarnya di CNBC Squawk Box.
Pemerintah Cina mengambil keputusan tersebut terhadap exchanger dan ICOs pada bulan September tahun lalu, membuat pertukaran lokal mencari pelanggan di tempat lain di wilayah itu.
Baca juga : duniafintech.com/bank-bollywood-terapkan-sistem-keuangan-blockchain
Lee membandingkan larangan tersebut di pemerintah Cina ketika pada waktu tahun 2016 ada kebijakan “one child policy” yang dihapuskan, dan diganti dengan undang-undang yang memungkinkan kebebasan keluarga untuk memiliki dua anak.
Baca juga : duniafintech.com/bank-bollywood-terapkan-sistem-keuangan-blockchain
Banyak para exchanger yang ditargetkan dari negara Jepang dan Korea Selatan karena pasar mereka yang menguntungkan untuk layanan yang mereka tawarkan.
Terus terang, saya tidak tahu beberapa lama waktu tersebut, apakah beberapa bulan, beberapa tahun atau bahkan beberapa dekade, sehingga sulit untuk mengatakan,” lanjutnya..
Lee menjelaskan alasannya lebih jauh dengan mengatakan bahwa pemerintah dan regulator mencoba untuk menempatkan Bitcoin, karena semakin tampak bahwa Bitcoin benar-benar tangguh.
Baca juga : duniafintech.com/analisa-pasar-cryptocurrency-di-asia-pada-tahun-2018
Source: cryptovest
Writer: Romy Syawal