Site icon Dunia Fintech

CEO INI MULAI BISNIS STARTUP DI USIA 50 TAHUN

ceo picture

duniafintech.com – Jika Hillary Yip, berkesempatan mencicipi dunia startup sekaligus menjadi CEO di usianya yang masih sangat belia, hal yang berkebalikan terjadi pada Nancy MacIntyre.

Ketika Nancy MacIntyre mendirikan Fingerprint Digital pada tahun 2010 dan mencari pendanaan untuk platform aplikasi anak-anak, beberapa calon investor yang ditemuinya ternyata tidak terbiasa dengan bidang promosi dari wanita yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-50 ini.

Berbagai pandangan sinis pun diarahkan kepadanya.

“Mereka menanggapinya dengan sikap seperti, ‘Anda harusnya membuka toko roti atau toko rajut daripada perusahaan teknologi,”” kata MacIntyre, CEO Fingerprint dan mantan eksekutif LeapFrog Enterprises. “Pandangan itu benar-benar menjadi tantangan bagi saya.”

Perusahaan yang Mendukung Aktivitas Digital Anak-anak

Meskipun mendapat tanggapan yang sedikit tak enak awalnya, MacIntyre yang sekarang telah berumur 58 tahun berhasil menemukan investor dan pelanggan yang tepat untuk membuat Fingerprint, yang menyediakan teknologi, perizinan dan operasi di belakang layanan berlangganan yang menawarkan aktivitas digital yang terkait dengan merek dan karakter populer untuk anak-anak usia 3 hingga 8 tahun.

Perusahaan yang berbasis di San Francisco, yang mempekerjakan 32 orang, telah mengumpulkan $ 25 juta dari media dan investor teknologi termasuk Corus Entertainment, DreamWorks Animation, REV, Trinity Capital Investment, dan K2 Media Labs, dan berharap untuk menjadi perusahaan yang menguntungkan tahun ini.

MacIntyre menggambarkan usaha konten pendidikan dan bermain sebagai sesuatu seperti Netflix untuk anak-anak.  Pelanggan yang membayar jumlahnya meningkat empat kali lipat menjadi 250.000 selama setahun terakhir melalui layanan mitra Fingerprint, Samsung Kids, GizmoTab Verizon, dan Highlights Every Day.

Layanan berlangganan langsung ke konsumen milik Fingerprint, Kidomi, diluncurkan pada bulan Mei. Perusahaan, dalam kemitraan dengan Excelligence Learning Corp, juga berencana untuk segera memperkenalkan paket alat pendidikan untuk guru kelas TK dan sekolah dasar. Untuk membangun hubungan dengan konsumen dan guru, Fingerprint telah mengembangkan strategi iklan media sosial yang ditujukan untuk ibu dan blogger pendidikan.

MacIntyre menjadi pendiri melalui karir korporat yang panjang yang mencakup posisi eksekutif di Hasbro Interactive, Atari, LucasArts dan, tak lama sebelum terjun ke dunia startup, LeapFrog.

“Saya selalu memiliki pekerjaan perusahaan dalam penjualan, pemasaran produk. Saya selalu berwiraswasta dalam organisasi apa pun yang saya kerjakan,” kata MacIntyre. Namun, Fingerprint merupakan usaha wirausaha pertamanya yang berdiri sendiri. Langkah sukses McIntyre ini menjadi bukti bahwa langkah baru bisa dilakukan oleh siapa pun di usia berapa pun.

Written by: Dita Safitri

 

Exit mobile version