Site icon Dunia Fintech

CEO Tether Paolo Ardoino : Meluncurkan Blockchain Lagi, Bukan Langkah Tepat!

CEO Tether Paolo Ardoino memutuskan untuk tidak meluncurkan blockchain milik perusahaan itu sendiri karena ketersediaan blockchain yang sudah ada dan kuat.

CEO Tether Paolo Ardoino memutuskan untuk tidak meluncurkan blockchain milik perusahaan itu sendiri karena ketersediaan blockchain yang sudah ada dan kuat.

JAKARTA – Dalam industri di mana pengusaha kripto makin banyak meluncurkan blockchain mereka sendiri, Tether Holdings, penerbit stablecoin terbesar di dunia, USDT, telah memutuskan untuk mengambil jalan yang agak berbeda.

CEO Tether Paolo Ardoino Memutuskan Tidak Meluncurkan Blockchain Milik Tether Sendiri

Meskipun mempertimbangkan ide untuk meluncurkan blockchain miliknya sendiri, Tether memutuskan untuk membuangnya karena kejenuhan di pasar.

Seperti yang dijelaskan CEO Tether Paolo Ardoino kepada Bloomberg News , keputusan ini bermuara pada keputusan yang mudah berdasarkan aturan dasar ekonomi tentang permintaan versus penawaran. Meskipun ia sangat yakin dengan kecakapan teknologi Tether, Ardoino mengatakan blockchain dapat dengan mudah dijadikan komoditas.

“Meluncurkan blockchain sendiri mungkin bukan langkah yang tepat. Ada banyak blockchain yang sangat bagus,” katanya kepada Bloomberg News.

Sementara USDT Tether , dengan kapitalisasi pasar $117 miliar, digunakan secara luas untuk perdagangan dan pengiriman uang, penerbit stablecoin tersebut berpandangan bahwa infrastruktur blockchain yang ada sudah cukup. Menurut data dari DefiLlama , lima dari 306 blockchain teratas menampung sekitar 86% dari total nilai aset yang dikunci. Ethereum tetap berada di puncak, dengan TVL $87,7 miliar. TRON menyusul dengan TVL $8,1 miliar dan 49% dari pasokan USDT yang dikendalikan.

Tether akan memprioritaskan keamanan daripada meluncurkan blockchain milik sendiri

Menurut CEO Tether Paolo Ardoino , perusahaan tersebut “tidak memihak” pada blockchain mana USDT beroperasi, selama hal itu menjamin keamanan dan keberlanjutan. “Bagi kami, blockchain hanyalah lapisan transportasi,” katanya.

Posisi teratas blockchain yang diberikan kepada Ethereum dikaitkan dengan keunggulan sebagai pelopor, kapasitas untuk kontrak cerdas, dan status sebagai platform yang menampung token paling likuid kedua meskipun biaya transaksinya tinggi. Tentu saja, para analis menekankan bahwa ekosistem blockchain telah berubah menjadi lingkungan multirantai di mana keberhasilan ditentukan oleh fitur-fitur unik seperti kecepatan, keamanan, dan interoperabilitas.

Disclaimer :  Informasi di situs web ini disediakan sebagai komentar pasar umum dan bukan merupakan saran investasi. Kami menganjurkan Anda untuk melakukan riset sendiri sebelum berinvestasi.

Exit mobile version