Site icon Dunia Fintech

Cerita Para Korban Terbujuk “Flexing” Indra Kenz-Doni Salmanan, Rugi 500 Juta hingga 1 Miliar

Kasus Doni Salmanan

JAKARTA, duniafintech.com – Aksi flexing (pamer) yang dilakukan oleh Indra Kenz dan Doni Salmanan melalui media sosialnya masing-masing dalam beberapa waktu lalu, sukses menjerat banyak korban untuk ikut dalam kegiatan judi berkedok trading binary option di platform Binomo dan Quotex.

Para korban pun mengaku bahwa mereka terbujuk untuk ikut dalam investasi ilegal ini karena flexing yang kerap dilakukan oleh kedua tersangka kasus dugaan penipuan hingga tindak pidana pencucian uang tersebut.

Mengutip laporan CNNIndonesia.com, Senin (12/4), berikut ini cerita para korban yang terbujuk flexing Indra Kenz dan Doni Salmanan.

  1. Maru, korban Indra Kenz di platform Binomo

Cerita pertama dituturkan oleh Maru (37), salah seorang korban yang bergabung dengan grup afiliator Indra Kenz lantaran tersihir untuk menjadi seperti “sang idola”. Diketahui, Maru kehilangan Rp500 juta usai melakukan trading Binomo.

Pada mulanya, Maru hanya menyetor Rp1 juta dan di situ dirinya kalah. Akan tetapi, kemenangan anggota lainnya hingga puluhan juta rupiah lantas membuat Maru gelap mata untuk menempatkan dana sekaligus dalam jumlah besar.

“Rp1 juta habis. Memang, ada kalah-menang. Banyak juga yang menang. Setelah itu, saya deposit lagi Rp10 juta. Nah, itu saya naikkan (setor) habis, dan saya masukkan lagi Rp100 juta. Itu akhirnya semua habis,” katanya.

Namun, ironis bagi Maru. Pasalnya, ia hanya bisa menyaksikan Indra Kenz kain kaya melalui Binomo.

“Saya lihat Indra Kenz memang berhasil hingga menjadi sultan, istilahnya. Jadi, saya yakin bahwa ini langkah yang tepat,” jelasnya.

Berselang enam bulan, bukannya menang, Maru justru kian terpuruk dalam kekalahan. Di lain sisi, sang afiliator malah makin sukses meraih kemenangan.

“Setelah saya melihat kejanggalan, akhirnya saya dan beberapa korban menelusuri. Ternyata, apa yang mereka pamerkan adalah hasil dari kekalahan orang (investor),” bebernya.

Bukan itu saja, sambung Maru, video keberhasilan trading Binomo Indra Kenz yang dilihatnya di Youtube juga hanyalah kebohongan.

“Saldo yang mereka perlihatkan adalah saldo palsu yang seakan-akan menang. Itu semua palsu. Dari sanalah saya marah,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, dirinya memutuskan untuk mengumpulkan para korban binary option dan melaporkan Indra Kenz ke pihak berwajib, termasuk juga Doni Salmanan dan afiliator lainnya untuk ditindaklanjuti.

“Terbukti, mereka tidak pernah sukses trading, tapi menjerumuskan orang. Membohongi orang. Orang banyak kehabisan harta, sedangkan mereka tambah kaya raya,” sebutnya.

Maru menambahkan, dirinya akan menjadikan Binomo sebagai pengalaman. Ia mengaku tidak akan kapok untuk berinvestasi, tetapi akan memilih investasi yang legal, misalnya saham.

“Sebenarnya, untuk investasi saya tidak kapok, saya basic-nya di saham. Tapi memang di sini saya tertipu ya. Kami murni tertipu, kami setuju bahwa setiap investasi ada risiko, tapi kami tidak pernah setuju untuk ditipu,” tutupnya.

  1. Ridwan, korban Doni Salmanan di aplikasi Quotex

Sebagaimana kisah Maru, korban investasi bodong Quotex bernama Ridwan juga menyebut bahwa dirinya kala itu tergiur dengan kesuksesan Doni Salmanan—sang crazy rich Bandung yang sekarang sudah berstatus tersangka dalam kasus Quotex.

“Ada satu video Doni, dia pernah kalah Rp2 miliar. Akhirnya, dia jual mobil, dapatlah Rp4 miliar dalam dua hari. Video itu memotivasi,” ucap Ridwan.

Hasilnya, Ridwan mulai menumpuk deposit uang di Quotex, yang kian hari kian tebal.

“Karena memang konten-konten (Doni Salmanan) membangun semangat seperti itu,” jelas pria 29 tahun itu.

Namun, bukannya untung, Ridwan malah buntung. Bahkan, kerugiannya mencapai Rp1 miliar selama trading di grup VIP Doni Salmanan.

“Kalah lagi. Besoknya, main lagi. Karena ketagihan, saya pernah deposit Rp25 juta, dapat Rp100 juta. Tapi anehnya, saat saya mau withdraw (tarik) Rp100 juta itu enggak bisa,” jelasnya.

Oleh sebab itu, ia pun mengaku jera sejadi-jadinya, terlebih lagi polisi telah mengungkap modus investasi ilegal “sang idola”, yakni Doni Salmanan.

Ke depannya, Ridwan pun hanya ingin fokus pada bisnis dengan wujud nyata yang dimilikinya, yaitu berjualan. Bahkan, ia berjanji tidak akan tergiur lagi dengan embel-embel trading atau pun investasi.

“Kapok. Intinya, saya cari bisnis yang riil saja, yang tampak usahanya,” ucapnya.

“Kalau lihat Doni dari 2018 sampai 2021, wah hartanya banyak. Jadi, cari investasi atau usaha itu yang riil, yang masuk logika. Mimpi boleh, tapi lihat juga caranya. Jangan sembarangan investasi,” tandasnya.

 

 

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Admin: Panji A Syuhada

Exit mobile version