Site icon Dunia Fintech

CFO, Posisi Manajemen Terpopuler Kartini Indonesia

CFO picture

duniafintech.com – Jakarta, 12 April 2019 – Jika berbicara mengenai posisi di manajemen senior yang paling banyak dipegang oleh wanita, CFO (Chief Financial Officer) ternyata memiliki populasi terbanyak berdasarkan laporan tahun ini, tercatat 50.4% perusahaan memiliki wanita sebagai pemegang jabatan tertinggi pada bagian keuangan mereka.

Posisi CFO tersebut diikuti Human Resources Director (Direktur Sumber Daya Manusia) yang berada di angka 26% dan CMO (Chief Marketing Officer) di kisaran 18.9% untuk posisi terbanyak yang dipimpin para srikandi dalam struktur organisasi perusahaan.

Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia mengatakan:

“Para wanita di Indonesia terus memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan tempat mereka bekerja, berbagai posisi yang ditempati di manajemen senior perusahaan menandakan peran para wanita di berbagai bidang semakin besar untuk membawa perusahaan memiliki kinerja lebih baik.”

Baca juga

Eksistensi sosok wanita dalam dunia bisnis tidak perlu diperdebatkan lagi. Kehadiran figur wanita di manajemen perusahaan sudah menjadi hal yang lumrah dalam dekade terakhir ini telah membawa pandangan berbeda dari para pria serta terbukti mampu meningkatkan kinerja perusahaan.

Para wanita dalam dunia bisnis tentunya memiliki strategi sendiri bagaimana menyeimbangkan dunia kerja dan keluarga sehingga kehidupan keluarga berjalan aman di saat karir juga terus menanjak.

Menjelang Hari Kartini yang akan jatuh beberapa hari lagi, Grant Thornton menyajikan data terkait wanita Indonesia yang berkecimpung dalam dunia bisnis berdasarkan Women in Business 2019, laporan tahunan Grant Thornton yang memberikan gambaran dan perspektif wanita di dunia bisnis dari seluruh dunia.  

Berdasarkan survei yang dilakukan di 37 negara, Indonesia melejit di peringkat dua setelah India untuk negara yang tercatat paling sedikit posisi manajemen senior yang tidak terdapat wanita di dalamnya. Survei mencatat hanya 2% dari perusahaan di Indonesia yang seluruh posisi manajemen senior dikuasai oleh pria, selebihnya tercatat setidaknya satu wanita memegang posisi strategis kepemimpinan perusahaan.

Hasil tersebut tampaknya didukung oleh berbagai strategi yang dilakukan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk meningkatkan jumlah posisi wanita dalam manajemen senior mereka beberapa tahun belakangan ini.  Laporan Women in Business 2019 mencatat tiga strategi yang paling banyak dilakukan perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan maupun menjaga keseimbangan gender yang dapat dirangkum sebagai berikut:

  1. Menyediakan program mentoring atau pelatihan
  2. Memungkinkan fleksibilitas dalam dunia kerja
  3. Memastikan akses yang setara antara pria dan wanita terkait peluang kerja

Baca juga

Champions for Action

Tahun ini, Grant Thornton juga memperkenalkan program “Champions for Action”, sebuah inisiasi global untuk memberikan apresiasi bagi mereka yang membawa angin segar untuk gerakan kesetaraan gender terutama dunia profesional di negara masing-masing. Grant Thornton Indonesia memilih tema teknologi untuk tokoh ”Champions for Action” kali ini dan menunjuk Aulia Halimatussadiah serta Generation Girl sebagai mereka yang mewakili srikandi Indonesia untuk membawa dampak positif di dunia digital Indonesia.

Aulia Halimatussadiah, wanita yang akrab dipanggil LLIA ini telah lama berkecimpung di dunia startup digital Indonesia, saat ini menduduki posisi sebagai Co-Founder serta CMO di Storial.co dan NulisBuku.com yang keduanya membawa warna tersendiri untuk dunia menulis dan publikasi. LLIA sendiri juga telah menulis lebih dari 30 buku.

“Menurut saya, wanita banyak bersentuhan langsung dengan masalah yang terjadi di kehidupan sehari-hari, maka penting bagi wanita untuk paham teknologi apa saja yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah-masalah itu. Saya berharap ke depannya, wanita Indonesia akan punya rasa ingin tahu yang lebih besar untuk berkecimpung dalam dunia teknologi dan meningkatkan jumlah partisipasi wanita di teknologi dari kurang dari 20% hingga setara dengan pria,” LLIA menjelaskan.  

Grant Thornton Indonesia juga mengakui peran positif Generation Girl, suatu organisasi non-profit yang bertujuan mengenalkan wanita ke bidang STEM (Science, Technology, Engineering dan Math) melalui sarana klub liburan yang seru. Generation Girl digawangi oleh beberapa profesional yang berkecimpung di startup teknologi termasuk diantaranya Nadine Siregar dan Mila Alfitri yang kini membangun karir mereka di GO-JEK.

“Menjadi pemimpin yang baik lebih dari sekadar keterampilan teknis. Di Generation Girl, kami menggunakan STEM untuk mengajar wanita-wanita muda critical thinking dan soft skill yang mereka butuhkan untuk menjadi pemimpin masa depan di semua bidang. Dengan memperkenalkan wanita muda kepada generasi sekarang dari para pelopor wanita, kami menunjukkan kepada mereka bahwa mereka dapat mencapai impian mereka dan menjadi panutan di masa depan, bahkan di bidang yang didominasi oleh pria,” ucap Nadine.

Mila juga menambahkan:

“Wanita muda di Indonesia sudah mulai banyak yang tartarik dengan bidang STEM, hanya saja perlu role models lebih banyak lagi agar bidang ini diminati wanita. Generation Girl beraspirasi untuk memperbanyak role models wanita di bidang STEM karena ini salah satu cara yang dapat memotivasi wanita dan memberi kepercayaan diri bahwa wanita juga bisa menggeluti bidang ini, yang umumnya diduduki oleh pria terutama di bidang teknologi. Potensinya sudah ada dan terbukti dengan cepatnya anak-anak perempuan ajaran kami belajar coding website yang hanya dilakukan selama 5 harı di acara Winter Club tahun 2018 yang lalu.”

“Kedepannya Grant Thornton akan terus mendukung wanita Indonesia untuk menggali potensi yang mereka miliki agar menjadi inspirasi wanita lainnya dalam memberi dampak yang luas, tidak hanya untuk dunia bisnis, namun juga keluarga dan lingkungan terdekat lainnya,” pungkas Johanna Gani.

picture: pixabay.com

-Press Release-

*Berdasarkan Laporan “Grant Thornton Women in Business 2018”

Exit mobile version