Cloud mining merupakan salah satu cara mudah untuk mendapatkan kripto. Meskipun instant dan mudah, tapi sistem menambang ini juga memiliki risiko yang cukup besar. Apa itu?
Berbeda dengan menambang biasa, cloud mining bisa kamu lakukan dengan masuk ke situs yang menyediakan jasa mining lewat server khusus.
Saat ini banyak situs yang bisa kamu pakai untuk mendapatkan koin secara gratis. Salah satu situs yang bisa kamu gunakan adalah MinerGate, salah satu aplikasi untuk menambang kripto yang mudah. Bahkan, bisa lewat ponsel
Pertanyaannya, apa itu cloud mining dan apa saja sih keunggulannya. Apakah lebih baik dari mining biasa? Dan apakah risikonya memang begitu besar?
Pengertian
Cloud mining berbeda dengan proses mining crypto pada umumnya. Secara sederhana, cloud mining adalah proses mining yang menggunakan kekuatan cloud computing untuk menambang aset kripto.
Baca Juga : NOBI : Platform Indonesia Pertama yang Merevolusi Investasi Kripto
Baca Juga : Ini Berbagai Inovasi Bitcoin dari Konferensi Miami, Apa Saja?
Jika menggunakan cloud mining, kamu hanya perlu membayar pihak ketiga untuk melakukan mining khusus untuk kamu. Artinya, kamu tidak perlu memiliki mining rig atau perangkat menambang sebagaimana kamu melakukan mining pada umumnya. Melalui cloud mining kamu juga tidak perlu menjalankan node blockchain.
Cloud mining membuat pengguna hanya perlu menyewa mining rig atau menyewa hash power saja. Ukuran kekuatan mining rig biasanya memiliki satuan Gh/s (gigahash per detik) dan Th/s (terahash per detik). Biasanya, penyedia layanan cloud mining yang memiliki dan mengoperasikan fasilitas mining rig.
Penyedia layanan akan memberikan penawaran kepada peserta untuk mendapatkan kesempatan membeli atau menyewa sebagian hash power. Nah, proses cloud mining ini adalah jenis mining yang tepat bagi para pemula yang belum memahami cara menambang.
Jenis-Jenis
Dalam cloud mining, ada dua jenis cara. Simak penjelasannya sebagai berikut.
Host Mining
Host mining menyertakan penyewaan atau pembelian rig di mining farm. Jenis ini akan membuat kamu membayar untuk pemeliharaan rig.
Keunggulan dari host mining, yaitu dapat mengurangi biaya overhead ihwal akses listrik untuk mining. Selain itu, kamu juga punya kontrol lebih besar atas rig yang kamu sewa atau beli.
Kemudian, kamu juga bisa memilih untuk mengalihkan hash power mining pool atau kolam tambang untuk memperkuat peluang dalam menemukan blok baru. Kamu juga punya kendali penuh atas reward. Kamu hanya perlu membayar maintenance (perbaikan) dan pengaturan pada penyedia layanan cloud yang kamu pakai.
Lease Hash Power
Lease hash power berbanding terbalik dengan host mining. Jenis ini menyertakan penyewaan bagian dari hash power dari mining farm.
Lease hash power tidak membebani kamu biaya pemeliharaan atau pengaturan. Kamu hanya mesti berlangganan paket untuk menerima bagian dari keuntungannya.
Saat farm menemukan blok baru dan menerima reward dalam bentuk aset kripto, pendapatan yang dihasilkan akan dibagi kepada pengguna sesuai dengan bagian hash power.
Keunggulan yang Dimiliki
Cloud mining adalah pilihan ideal bagi pengguna yang ingin menuai keuntungan tinggi dari penambangan aset kripto tanpa harus berurusan dengan semua persyaratan teknis dan perangkat keras yang biasanya digunakan. Mining menggunakan cara ini juga berpotensi membantu mengurangi biaya overhead menjalankan mining rig.
Selain itu, cara ini juga lebih mudah untuk dilakukan ketimbang melakukannya secara konvensional. Menambang dengan cloud computing dapat menjadi opsi yang tepat bagi kamu yang baru terjun di dunia aset kripto.
Apa Saja Kelemahannya?
Jika tadi sudah membahas keunggulannya, proses ini tentu juga punya kekurangan atau kelemahan. Meski cloud mining terlihat lebih mudah dan efisien daripada mining lainnya, tapi sistem ini juga punya kelemahan.
Kelemahan pertamanya adalah tingkat penipuan yang tinggi. Selama bertahun-tahun, penambangan ini menjadi blue ocean bagi skema penipuan. Hal ini bisa jadi karena investor tidak punya kesempatan menilai mining farm secara langsung. Sehingga sulit bagi pengguna untuk memverifikasi klaim yang dibuat penyedia layanan.
Sebagai peserta, kamu juga mesti waspada dengan platform cloud computing yang punya kendali penuh atas penghasilan yang kamu dapatkan. Alangkah lebih baik jika kamu memilih yang menawarkan beberapa tingkat otonomi pada wallet atau dompet yang kamu punya.
Di samping itu, ada penyedia layanan yang bahkan menjalankan skema piramida. Skema ini maksudnya investor awal dibayar dengan deposit investor baru. Hal ini tentu saja akan merugikan investor baru. Karena itu, kamu harus teliti dalam memilih penyedia layanan dengan memperhatikan kredibilitasnya.
Kemudian, kamu juga mesti memperhatikan peluang keuntungan dari penawaran yang diberikan. Apabila jumlah yang dibayarkan untuk menyewa, membeli, serta memelihara rig berbasis cloud, tidak sesuai hashpower yang ditawarkan, maka bisa saja membuat kamu rugi.
Penulis : Kontributor
Editor : Gemal A.N. Panggabean