JAKARTA, duniafintech.com – Cryptocurrency hari ini terkait harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya pada perdagangan Kamis (6/7/2023).
Adapun mayoritas kripto jajaran teratas terpantau mengalami pergerakan yang beragam dan kembali berada di zona merah.
Berikut ini berita terkait cryptocurrency hari ini yang perlu diketahui, seperti dinukil dari Liputan6.com.
Baca juga: Tutorial Investasi Bitcoin untuk Calon Investor Crypto, Intip Yuk!
Cryptocurrency Hari Ini: BTC Kembali Melemah 1,01 Persen
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis, 6 Juli 2023 pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah 1,01 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 1,08 persen sepekan.
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 30.500 per koin atau setara Rp 459,8 juta (asumsi kurs Rp 15.078 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga masih melemah. ETH turun 1,41 persen sehari terakhir, tetapi masih menguat 4,46 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 28,87 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali terkoreksi. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah 1,39 persen, tetapi masih menguat 3,24 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 3,61 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona merah. ADA terkoreksi 3,81 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 5,46 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 4.286 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali melemah pagi ini. SOL turun 3,19 persen dalam sehari, tetapi masih menguat 17,29 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 284.069 per koin.
XRP masih melemah mengikuti jejak kripto lainnya. XRP ambles 2,18 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 2,80 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 7.210 per koin.
Harga Kripto Lainnya
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali alami penurunan. Dalam satu hari terakhir DOGE merosot 2,46 persen, tetapi masih menguat 7,21 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.012 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,19 triliun atau setara Rp 17.942 triliun.
Cryptocurrency Hari Ini: Hanya dari Biaya Transaksi, Penambang Bitcoin Untung Rp 2,7 Triliun
Perusahaan analitik kripto, Coin Metrics dalam laporan terbarunya mengungkapkan penambang Bitcoin menghasilkan USD 184 juta atau setara Rp 2,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.079 per dolar AS) dari biaya transaksi dari April hingga Juni.
Melangsir Yahoo Finance, penambang Bitcoin dibanjiri dana dari biaya transaksi jutaan dolar yang dihasilkan pada kuartal terakhir ini karena popularitas token dan Ordinal BRC-20.
Baca juga: Platform Trading Crypto Terpercaya, Intip Daftarnya di Sini
Dibandingkan dengan USD 2,4 miliar atau setara Rp 36,2 triliun dalam pendapatan penambangan Bitcoin secara keseluruhan, angka itu mungkin terdengar kecil, tetapi total biaya transaksi terbaru mewakili lebih dari gabungan lima kuartal sebelumnya.
Diluncurkan awal tahun ini, Ordinals adalah protokol yang memungkinkan orang membuat aset seperti NFT di blockchain Bitcoin dengan memasukkan data ke satoshi atau unit mata uang terkecil yang dapat dibagi Bitcoin.
Kemudian Token BRC-20 Bitcoin diperkenalkan pada Maret 2023 yang mengambil inspirasi dari standar token ERC-20 Ethereum. Token BRC-20 telah menggelembung menjadi kapitalisasi pasar lebih dari USD 240 juta atau setara Rp 3,6 triliun sejak diperkenalkan, menurut CoinGecko.
Agar orang dapat mencetak token BRC-20 pengguna harus mengirimkan transaksi bersama dengan biaya agar perpindahan mereka ke token diproses di jaringan Bitcoin dan disertakan dalam berikutnya blok transaksi.
Adapun biaya transaksi pada Bitcoin sangat tinggi pada Mei sehingga beberapa orang mengklaim Bitcoin sedang diserang. Selain itu, jumlah penambang Bitcoin yang diperoleh dari biaya transaksi melampaui subsidi blok Bitcoin untuk pertama kalinya sejak 2017.
Laporan Coin Metrics mencatat jumlah pembayaran yang terkait dengan biaya transaksi telah berkurang karena semangat seputar BRC-20 surut. Namun, jumlah dana yang diterima penambang dari biaya transaksi tetap kuat.
Baca juga: Cryptocurrency Hari Ini: Bitcoin Cs Kembali Melemah, Solana Masih Menguat
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com