Dunia Fintech

Daftar Provinsi dengan Angka PHK Tertinggi, Jateng Juara!

Krisis PHK Masih Menghantam Indonesia Sepanjang 2024, ini Penyebabnya!

JAKARTA, 6 Oktober 2024 – Daftar provinsi dengan angka PHK tertinggi. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih menjadi tantangan serius di Indonesia, terutama akibat kontraksi dalam sektor manufaktur. Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), sebanyak 46.240 pekerja mengalami PHK sepanjang periode Januari hingga Agustus tahun ini, dengan Jawa Tengah (Jateng) sebagai daerah yang paling terdampak, mencakup 31,82% dari total PHK.

Daftar Provinsi dengan Angka PHK Tertinggi

Daftar Provinsi dengan Angka PHK Tertinggi, Jateng Juara!

Selama periode tersebut, jumlah pekerja yang terkena PHK di Jateng mencapai 14.712 orang, menjadikannya yang tertinggi di Indonesia. Di posisi kedua ada DKI Jakarta dengan 7.463 korban PHK, disusul oleh Banten dengan 6.359 pekerja yang kehilangan pekerjaan.

Salah satu penyebab utama meningkatnya gelombang PHK ini adalah penurunan aktivitas di sektor manufaktur. Pada Agustus, manufaktur Indonesia kembali mengalami kontraksi, mencapai titik terendah dalam tiga tahun terakhir. Data dari S&P Global menunjukkan bahwa Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia turun menjadi 48,9 pada Agustus, lebih rendah dibandingkan Juli yang tercatat 49,3.

PMI yang berada di bawah 50 menandakan aktivitas ekonomi sedang menyusut, bukan berkembang. Skor PMI ini juga menjadi yang terendah dalam tiga tahun terakhir, dengan penurunan pada produksi dan pesanan baru. Meskipun demikian, pandangan terhadap prospek ekonomi tetap positif, sementara inflasi di sektor produksi turun ke level terendah dalam 10 bulan terakhir.

Seiring dengan penurunan produksi dan pesanan, perusahaan-perusahaan di sektor manufaktur terpaksa mengurangi jumlah tenaga kerja. Meski pengurangan tenaga kerja ini terjadi dalam skala kecil, namun telah berlangsung selama dua bulan berturut-turut. Ada laporan yang menyebutkan bahwa beberapa perusahaan memberlakukan PHK sementara akibat penurunan penjualan dan produksi. Selain itu, aktivitas pembelian bahan baku juga turun signifikan, menjadi yang terdalam dalam 2,5 tahun terakhir.

Ketersediaan Lapangan Kerja

Menurut laporan Survei Konsumen oleh Bank Indonesia (BI), indeks ketersediaan lapangan kerja pada Agustus berada di angka 107,6, sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 107,7. Berdasarkan tingkat pendidikan, penurunan paling signifikan terjadi pada kelompok lulusan akademi, dengan indeks turun dari 116 pada Juli menjadi 107,7 pada Agustus, atau penurunan sebesar 8,3 poin.

Penurunan kepercayaan terhadap ketersediaan lapangan kerja juga terjadi di kalangan lulusan sarjana (S1), di mana indeks turun dari 119 menjadi 117. Berdasarkan kelompok usia, mereka yang berumur 31-40 tahun mengalami penurunan indeks terbesar, dari 109,7 menjadi 107,2, diikuti oleh kelompok usia 20-30 tahun yang turun dari 113,1 menjadi 111,9.

Exit mobile version