JAKARTA, duniafintech.com – Grup Modalku, yaitu Funding Societies, platform pendanaan digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Asia Tenggara resmi mengumumkan raihan pendanaan seri C+ senilai US$144 juta atau setara dengan Rp2,06 triliun (kurs Rp 14.339/US$).
Pendanaan ini dipimpin oleh SoftBank Vision Fund 2, dengan investor baru, antara lain VNG Corporation yang merupakan perusahaan teknologi raksasa dari Vietnam, Rapyd Ventures, investor global berbasis di Asia, EDBI; Indies Capital, K3 Ventures, dan Ascend Vietnam Ventures.
Perusahaan juga menerima fasilitas dana pinjaman sebesar US$150 juta atau senilai Rp2,15 triliun dari pendana institusi di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia yang sebagian telah dicairkan sejak 2021. Dengan demikian total suntikan dana yang diterima Modalku mencapai Rp4,21 triliun.
Co-founder Funding Societies | Modalku, Reynold Wijaya mengatakan, pendanaan ini menyusul ronde Seri C senilai US$ 45 juta yang diperoleh antara tahun 2020 dan 2021.
“Pendanaan yang diraih memperkuat posisi Grup Modalku sebagai pemimpin dalam pendanaan digital regional,” katanya dalam keterangannya, Rabu (16/2).
Reynold pun mengungkapkan kegembiraannya karena telah dipercaya oleh investor untuk terus bertumbuh semakin baik lagi ke depannya. Dia bilang, dengan suntikkan dana segar ini pihaknya akan mengembangkan bisnisnya ke arah neobanking.
“Setelah berhasil membuktikan kapabilitas kredit kami selama krisis finansial yang belum pernah terjadi sebelumnya, Modalku akan memperluas bisnis menuju neobanking. Kami berkomitmen untuk dapat mendukung UMKM lebih baik, memperkuat kehadiran kami di Asia Tenggara, dan membawa dampak positif yang lebih besar ke masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan perusahaan untuk mengelola pengeluaran serta meningkatkan layanan business to business (B2B) payments bagi UMKM di Asia Tenggara.
Adapun, dana senilai US$16 juta atau sekitar Rp 229 miliar dari pendanaan terbaru ini akan digunakan untuk berkontribusi ke opsi rencana saham perusahaan atau dalam bentuk pembelian kembali saham bagi karyawan terdahulu maupun saat ini.
Sementara itu, Managing Partner SoftBank Investment Advisers, Greg Moon mengungkapkan bahwa UMKM di seluruh Asia Tenggara secara historis telah berjuang untuk mendapatkan akses pinjaman dari institusi keuangan, tetapi mereka justru terpaksa mengandalkan pendanaan pribadi untuk mendukung pertumbuhan usaha mereka.
Oleh karena itu, sambungnya, Grup Modalku hadir dan menjembatani para pengusaha ini untuk mengakses pendanaan yang lebih sesuai kebutuhan mereka dan lebih terjangkau dengan membangun sistem data yang menilai suatu usaha dari kinerjanya dan menggunakan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) agar proses menjadi lebih efektif.
“Kami senang dapat mendukung misi mereka berkontribusi bagi Asia Tenggara dengan mendanai UMKM yang layak namun belum terlayani,” ucapnya.
Grup Modalku sendiri didirikan pada tahun 2015 oleh lulusan dari Harvard Business School yaitu Kelvin Teo dan Reynold Wijaya untuk memberdayakan UMKM di Asia Tenggara.
Grup Modalku berupaya untuk memecahkan tantangan-tantangan utama UMKM yang menghambat pertumbuhan mereka, dimulai dari adanya financial gap sebesar US$ 300 miliar atau sekitar Rp 4,6 kuadriliun di kawasan Asia Tenggara.
Meskipun nyaris 99% dari semua usaha di Asia Tenggara merupakan usaha kecil, nyatanya para pelaku UMKM menghadapi banyak rintangan dalam memperoleh pinjaman usaha dari lembaga keuangan konvensional karena kurangnya rekam jejak kredit atau agunan untuk dijaminkan.
Grup Modalku hadir untuk menawarkan pinjaman hingga Rp2 miliar yang dapat dicairkan dalam waktu 24 jam, sehingga menjadi solusi bagi para UMKM terhadap tantangan terkait akses modal untuk bisnis.
Grup Modalku telah membedakan dirinya sebagai one-stop shop dalam pendanaan UMKM sehingga tidak lagi menggunakan pendekatan supply chain tradisional untuk mencapai inklusi keuangan, melainkan dengan model kredit berbasis Artificial Intelligence (AI) serta menggunakan nilai tambah produk yang dimiliki untuk menjangkau bisnis yang kurang terlayani.
Sebuah studi terbaru yang menggunakan metodologi dari Asian Development Bank (ADB), mengungkapkan bahwa UMKM yang didukung oleh Grup Modalku berkontribusi sebesar US$3,6 miliar atau sekitar Rp 51,6 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Asia Tenggara.
Setelah tujuh tahun berlalu, Grup Modalku saat ini sudah memiliki lisensi di empat negara ASEAN, yaitu Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan sudah beroperasi di Vietnam.
Hingga saat ini, Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan usaha lebih dari Rp 29,4 triliun kepada lebih dari 4,9 juta transaksi pinjaman UMKM di Asia Tenggara.
Pendanaan tahunan Grup Modalku, telah melebihi US$1 miliar atau sekitar Rp 14,3 triliun pada kuartal IV-2021. Selain itu, sebagian dari fasilitas dana pinjaman yang didanai Grup Modalku tersebut berasal dari pendana institusi yang berbasis di Eropa.
Sejak 2019, Grup Modalku telah memperluas layanan keuangannya di luar pinjaman dan berencana untuk melakukan ekspansi ke lebih banyak lokasi di Asia Tenggara dalam 12 bulan ke depan.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Anju Mahendra