Site icon Dunia Fintech

Datangi Kedubes Turki, Korban Minta Bantuan Cari Bos DNA Pro yang Buron

DNA Pro akademi

JAKARTA, duniafintech.com – Sejumlah korban robot trading DNA Pro berencana untuk mendatangi Kedutaan Besar Turki di Jakarta Selatan pada hari ini, Kamis (14/4/2022). Kedatangan para korban ini dalam rangka meminta bantuan untuk mencari bos platform tersebut, Eliazar Daniel Piri alias Daniel Abe, yang menjadi buron dan diduga ada di negara itu.

Berdasarkan informasi, salah satu pendiri DNA Pro ini berangkat ke Turki pada 13 Maret 2022 bersama keluarganya dan masih belum diketahui keberadaannya. Menurut kuasa hukum korban, Muhammad Zainul Arifin, rencana ini adalah keinginan korban.

“Kami ingin meminta kepada Pemerintah Republik Turki untuk dapat membantu para korban DNA Pro mencari dan menangkap buronan polisi, petinggi Manajemen DNA Pro,” kata Zainul, Rabu (13/4/2022) kemarin.

Zainul sendiri sebelumnya mengaku bahwa pihaknya sudah menyampaikan pesan permintaan silaturahmi kepada Ambassador Akn Asan lewat email embassy.jakarta@mfa.gov.tr tertanggal 8 April 2022. Akan tetapi, belum ada balasan dari pihak terkait.

Oleh sebab itu, sambungnya, para korban pun ingin langsung mendatangi Kedutaan Besar Turki dalam rangka menyampaikan surat secara resmi yang ditujukan kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan mengenai keinginan para korban DNA Pro.

“Semoga besok (hari ini, red) kami langsung dapat diterima dan difasilitasi,” jelasnya.

Bukan hanya dalam memburu para pelaku, Zainul pun meminta bantuan untuk menelusuri aset di Turki, yang diduga sebagai bentuk kegiatan pencucian uang hasil dari kejahatan yang dilakukan Daniel Abe. Hal itu dilakukan karena pendiri dan sejumlah orang dari  manajemen DNA diduga telah melarikan diri, yang salah satunya diduga ke Turki.

Pihaknya, kata Zainul lagi, bakal melakukan dan menempuh jalur politik serta diplomatik supaya uang para korban ini bisa dikembalikan seutuhnya dan hukum dapat ditegakkan semestinya sehingga kasus serupa tidak terulang lagi di tanah air.

“Meskipun kami menyadari upaya yang kami lakukan ini merupakan peranan yang harusnya dilakukan pemerintah Indonesia, tapi tidak ada salahnya jika ada dukungan dari korban untuk mempercepat ditemukannya para buronan tersebut,” ulasnya.

Di lain sisi, kendati dirinya juga memperoleh kabar dari para korban bahwa Daniel Abe telah pulang dari Turki, tetapi belum ada tanda-tanda dari pihak penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri untuk melakukan pergerakan.

“Oleh karena itu, kami bersurat kepada Pemerintah Turki,” sebutnya.

Tidak hanya ke Kedutaan Besar Turki, terang Zainul, pihaknya pun bakal bersurat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan meminta agar turun tangan untuk serius memberantas kasus robot trading ilegal ini.

“Semoga menjadi atensi khusus yang harus diungkap penegak hukum secara tuntas, paripurna, dan memenuhi rasa keadilan masyarakat, khususnya para korban DNA Pro,” tutupnya.

 

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Admin: Panji A Syuhada

Exit mobile version