Decentralized Finance atau DeFi kini sedang menjadi topik yang sedang hype. DeFi merupakan sebuah sistem yang punya tujuan menghadirkan layanan keuangan yang terbuka lagi transparan.
Selain itu, DeFi juga memberikan setiap individu dan lembaga akses ke aplikasi keuangan tanpa membutuhkan pihak ketiga alias perantara.
Apa itu, decentralized finance atau DeFi?
Baca Juga : Cari Tahu Apa Itu NFT dan Bagaimana Potensinya
Baca Juga : Mengenal Staking, Cara Mendapat Passive Income di Crypto
Decentralized Finance adalah sebuah upaya desentralisasi terhadap penggunaan keuangan seperti perdagangan, pinjaman, investasi, manajemen kekayaan, pembayaran dan asuransi di blockchain.
Semua transaksi DeFi menggunakan aset kripto. Seperti Ethereum, Uniswap, Compound Finance dan lainnya. Salah satu caranya adalah staking.
Decentralized Finance akan memberikan kemudahan kepada setiap pengguna yang sebelumnya belum memiliki akses ke perbankan atau layanan keuangan. Teknologi ini tentunya dapat meminimalisir pembiayaan.
Kemudian, ada jug a sebagai smart contract, yaitu pondasi dari semua protokol, termasuk DeFi. Smart contract adalah aplikasi kecil yang tersimpan dalam buku besar yang berjalan dari banyak perangkat dalam sebuah jaringan yang didistribusikan.
Smart contract selain sangat transparan, juga memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Teknologi ini bahkan menjamin eksekusi deterministik (deterministic execution), serta memungkinkan segala perubahan status yang dihasilkan dapat diverifikasi oleh siapa pun. Sehingga risiko untuk dimanipulasi dan intervensi lebih kecil.
5 lapisan Utama Decentralized Finance yang Perlu Kamu Tahu
1. The settlement layer
Lapisan the settlement layer terdiri dari blockchain dan protokol aslinya, yang memungkinkan jaringan menyimpan informasi kepemilikan dengan aman dan memastikan setiap perubahan yang terjadi mematuhi aturan yang ada di jaringan.
2. The asset layer
Lapisan ini terdiri dari semua token yang dikeluarkan di atas settlement layer. The asset layer mencakup aset protokol asli dan token tambahan apapun yang terdapat pada standar token blockchain.
3. The protocol layer
Lapisan ini akan memberikan standar khusus untuk penggunaan seperti pertukaran desentralisasi, pasar utang, derivatif dan manajemen aset on-chain. Standar khusus ini biasanya diimplementasikan sebagai sebuah smart contract dan dapat digunakan oleh setiap pengguna.
4. The application layer
Lapisan ini akan membuat aplikasi user-oriented yang terhubung ke protokol individu.
5. The aggregation layer
Lapisan ini akan membuat platform yang berfokus kepada user yang terhubung ke beberapa aplikasi atau protokol. Nantinya akan disediakan alat untuk membandingkan dan menilai layanan. Hal ini tentunya memungkinkan pengguna lebih gampang menghubungkan beberapa protokol secara bersamaan, serta menggabungkan informasi yang relevan dengan jelas dan ringkas.
DeFi memanfaatkan seperangkat alat yang progresif kepada penggunanya untuk memberikan kontrol. Fakta bahwa tren DeFi ini menawarkan fungsi ekstra selain mengurangi risiko operasional, juga menjadikan DeFi sebagai pengganti ideal untuk sistem keuangan saat ini.
Lalu, apa yang membedakan Decentralized Finance dengan keuangan tradisional?
Penulis : Kontributor
Editor : Gemal A.N. Panggabean