Site icon Dunia Fintech

Ngeri! Buruh Demo Besar-besaran kalau Seminggu Ini Harga Minyak Goreng Belum Turun

harga minyak goreng

JAKARTA, duniafintech.com – Aksi demo besar-besaran akan kembali dilakukan oleh para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) jika dalam seminggu ini harga minyak goreng belum juga diturunkan oleh pemerintah.

Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, seperti dikutip dari Kompas.com, pada Kamis (24/3/2022).

“Kami memberikan waktu 1 kali 7 hari. Bilamana (kalau, red) ini tidak dilakukan oleh pemerintah, Partai Buruh, Serikat Petani Indonesia, dan serikat buruh yang ada di Indonesia, nelayan, buruh honorer, buruh migran, akan melakukan aksi besar-besaran di seluruh Indonesia,” katanya pada konferensi pers Partai Buruh Bersama Serikat Buruh dan Serikat Petani yang disiarkan secara online.

Disampaikan Said Iqbal, demo yang bakal digelar secara besar-besaran itu didorong oleh kondisi selama tiga tahun ini daya beli masyarakat terus menurun hingga 30 persen dan buruh tidak mengalami kenaikan upah yang signifikan.

“Daya beli masyarakat lagi turun 30 persen karena 3 tahun berturut-turut upah buruh tidak naik,” jelasnya.

Oleh sebab itu, sambungnya, pemerintah semestinya tidak asal memainkan harga, khususnya harga minyak goreng dalam kemasan yang sempat turun ke Rp14.000 per liter dan sekarang diketahui naik tajam ke harga Rp20.000-an.

“Jangan sekadar main harga naik, harga turun, lihat juga daya belinya. Sudahnya daya beli turun 30 persen karena upah buruh tidak naik selama 3 tahun, masa harga minyak goreng naik?” tegasnya.

Tuntut harga turun

Sebelumnya, pada Selasa (22/3/2022) lalu, sejumlah buruh bersama petani diketahui juga sempat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jalan M.I Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat.

Dalam aksi itu, Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan bahwa massa aksi ini berasal dari berbagai organisasi seperti serikat buruh, serikat petani, dan elemen masyarakat lainnya. Peserta unjuk rasa pada aksi itu juga menuntut pemerintah lewat Kementerian Perdagangan agar menurunkan harga sejumlah bahan pokok, utamanya minyak goreng.

“Tuntutan yang kami sampaikan dalam aksi ini adalah turunkan harga minyak goreng, turunkan harga bahan pokok, dan ganti Menteri Perdagangan,” ucap Said Iqbal.

Ia pun meminta pemerintah menurunkan harga minyak goreng supaya terjangkau oleh seluruh masyarakat. Pasalnya, masyarakat sempat kesulitan mendapatkan stok minyak goreng kemasan yang kala itu harganya ditetapkan maksimal Rp14.000 per liter sesuai harga eceran tertinggi (HET). Adapun saat ini, usai kebijakan HET itu dicabut, sontak harga minyak goreng malah meroket mencapai Rp24.000 per liter.

“Tuntutan kami adalah turunkan harga minyak goreng. Kedua, berikan ketersediaan minyak goreng,” tegasnya dalam aksi itu.

Di samping itu, Partai Buruh pun meminta Presiden Joko Widodo agar mencopot Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi yang dianggap sudah gagal mengendalikan harga minyak goreng dan bahan pokok lainnya.

“Harga minyak goreng di Indonesia lebih mahal dibanding di Amerika Serikat. Oleh karena itu, ganti Menteri Perdagangan! Ibu-ibu menjerit dan anak-anak menangis,” sebutnya.

Lebih jauh disampaikannya, pemerintah juga harus menyediakan minyak goreng kemasan dengan harga yang terjangkau.

 

 

Penulis: Kontributro/Boy Riza Utama

Admin: Panji A Syuhada

Exit mobile version