DuniaFintech.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan para pelaku UMKM harus siap hadapi resesi ekonomi nasional pada akhir kuartal III-2020. Tentu hali ini membuat kondisi membuat para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin tertekan.
Memasuki kuartal keempat di akhir tahun 2020, sentimen terhadap epidemi masih terasa sangat kuat. Di tengah guncangan yang ada, sangat penting bagi para pelaku bisnis memiliki parameter khusus serta membuat perencanaan bisnis yang matang untuk beberapa bulan mendatang.
Head of Commercial Zilingo Melina Marpaung memberikan saran untuk para pelaku bisnis untuk hadapi resesi ekonomi kuartal terakhir tahun 2020 yang penuh tantangan sebagai berikut:
Manajemen Inventaris
Melina menilai tinjauan inventaris merupakan parameter penting untuk mengevaluasi kesehatan bisnis. Baginya, mengurangi inventaris dapat membantu menurunkan biaya inventaris tanpa mengorbankan kualitas barang yang terjual atau merepotkan pelanggan.
“Jika Anda memiliki terlalu banyak stok persediaan di gudang Anda, ini mungkin saat yang tepat untuk mengevaluasi kembali stok Anda,” ujarnya.
Ia menambahkan, situasi ini mungkin timbul dengan beberapa kelebihan pesanan untuk produk jenis tertentu. Salah satu solusi yang layak adalah melakukan proses pengadaan produk dari supplier lain dengan harga yang lebih baik.
Fokus Pada Inti Bisnis
Wanita yang telah berkecimpung dalam dunia industri selama lebih dari sedekade ini mengatakan bahwa pemilik usaha kecil seringkali tidak dapat membedakan konsep diversifikasi. Para pelaku UKM ini kerap mengartikan diversifikasi yakni menyediakan koleksi produk yang berbeda.
“Menambahkan produk atau layanan lain ke penawaran Anda bukanlah diversifikasi. Hal ini justru hanya membuang-buang waktu dan uang Anda jika dilakukan tanpa mengevaluasi permintaan pasar yang tepat atau perilaku konsumen lokal,” jelasnya.
Menurut dia, menginvestasikan waktu, uang, dan upaya yang tidak terpusat pada penawaran inti usaha hanya dapat merusak merek dan reputasi bisnis. Karena itu, penting untuk meninjau kembali beberapa keputusan tersebut.
Baca Juga:
- Inilah Tiga Cara Fintech Lending Bertahan di Tengah Pagebluk
- Alami Kecemasan Finansial? Jangan Dibiarkan, Atasi Segera dengan Tips Ini
- Tips Memulai Usaha: Pahami Peran Literasi Keuangan
Sesuaikan Model Bisnis
Melina memandang, sebagai pengusaha atau pemilik bisnis, perlu untuk mengakomodasi dan mengikuti perubahan pasar, khususnya pada situasi pandemi saat ini. Maka seorang pelaku bisnis harus beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang tepat.
“Terkadang, mengubah model bisnis Anda mungkin terlihat sebagai upaya terakhir untuk bertahan hidup. Anda dapat memulai dengan mengubah kategori produk Anda, menyederhanakan proses pembayaran, dan lainnya. Dengan begitu, bisnis Anda dapat terus beradaptasi dengan tren dan pola konsumsi dari konsumen,” ucapnya.
Lindungi Arus Kas
Selanjutnya ia menilai bahwa di saat seperti ini, pelaku usaha perlu menurunkan ekspektasi dari kinerja bisnisnya. Yang terpenting, saat ini adalah kelancaran operasi, selain keuntungan yang dapat diraih.
Oleh karena itu, lanjut Melina, berhati-hatilah dalam memprioritaskan kebutuhan dengan cara mengurangi pengeluaran, menghentikan proses inventaris sementara, dan tunda rencana ekspansi apa pun untuk sementara waktu.
Manfaatkan Penggunaan Teknologi
Yang terakhir dan tidak dapat dipungkiri dalam hadapi resesi ekonomi, pemanfaatan teknologi sangat diperlukan dalam menjalankan roda bisnis, apalagi disaat pandemi seperti sekarang. Melina bilang pelaku usaha bisa mulai menjual barang dagangan di pasar online atau media sosial,
Disamping itu, pertimbangkan lebih banyak promosi dan tingkatkan upaya pemasaran digital melalui strategi dan konten yang terjangkau namun menarik.
(DuniaFintech/Drean M.Ikhsan)