DuniaFintech.com – Penyelenggara layanan keuangan berbasis teknologi (fintech) untuk pinjaman personal, DanaSyariah akan menyalurkan pembiayaan di sektor properti. Hal ini dilakukan lantaran industri tersebut diprediksi positif pada tahun 2021.
Seperti diketahui, DanaSyariah merupakan layanan P2P Lending yang ditargetkan untuk pembiayaan terhadap pengembang properti berskala kecil. Dengan prediksi sektor properti yang berkembang positif, peluang untuk para developer mencari aliran dana usaha pun terbuka lebar.
Founder & CEO DanaSyariah, Taufiq Aljufri mengamini pernyataan tersebut. Ia pun menilai bahwa pengembang properti telah mengalami pemulihan dalam urusan keuangan.
“Hingga akhir tahun 2020 DanaSyariah sudah menyalurkan dana sebesar Rp 1,05 triliun kepada lebih dari 1.100 proyek properti. Terjadi pertumbuhan sekitar 3 kali lipat atau sekitar 300% per tahun dibandingkan dengan penyaluran kita di 2019,”
Danasyariah sendiri merupakan platform P2P Lending yang hanya memberikan pembiayaan bagi proyek yang sudah memiliki pembeli. Lebih lanjut, Taufiq mengatakan apabila vaksin COVID-19 dan perencanaan situasi matang, maka para peminjam akan termotivasi oleh para investor dan pembeli ritel yang mulai merencanakan berbagai proyek di tahun ini.
“Mereka (peminjam) lebih yakin dengan perbaikan kondisi ekonomi tahun ini. Investor sudah mulai berani merealisasikan investasinya di properti. Konsumen juga tidak akan menunda lagi untuk mewujudkan impiannya memiliki rumah,”
Baca juga:
- LandX, Platform Equity Crowdfunding dari Bisnis Properti
- Cicilsewa, Platform Sewa Properti Gandeng CIMB Niaga
- Peluang Ethereum Sebagai Investasi Jangka Panjang Era Digital
DanaSyariah Konsisten di Bidang Properti
Taufiq menegaskan bahwa pihaknya akan terus bermain untuk pendanaan di sektor properti. Menurutnya, seektor ini menawarkan imbal hasil yang menarik untuk pemberi pinjaman, dengan resiko rendah lantaran memiliki agunan berupa fixed asset.
“Tahun ini kami menargetkan penyaluran pendanaan mencapai Rp 2 triliun. Kami optimis karena sekarang sudah punya sistem mitigasi resiko dan pengawasan progres penggunaan dana yang bisa diterapkan untuk proyek properti yang tersebar di seluruh Indonesia,”
DuniaFintech/Fauzan