JAKARTA, duniafintech.com – Dogecoin merupakan salah satu uang crypto yang berkembang sejak tahun 2013. Dogecoin diluncurkan pada 6 Desember 2013 menggunakan maskot anjing Shiba Inu. Dogecoin populer di internet sebagai mata uang digital. Dogecoin ialah koin bergambar anjing, yang dibuat awalnya dari lucu-lucuan.
Meskipun banyak di dunia kripto yang menilai bahwa Dogecoin sebagai proyek yang tidak memiliki fundamental, Namun ternyata Dogecoin mampu membuktikan kekuatannya dengan kapitalisasi pasar yang terus meningkat.
Dilansir dari CoinMarketCap, Dogecoin memiliki kapitalisasi pasar sebesar 23 miliar dolar AS (per Desember 2021), menempatkannya sebagai aset kripto ke-11 terbesar di dunia. Dogecoin juga sempat menempati posisi ke-5 di dunia. Dogecoin didesain untuk tidak memiliki batas jumlah suplai koin dan hal ini membuat harganya cenderung konsisten di bawah $1 dolar.
Meskipun harganya murah, Dogecoin tetap menemukan fungsinya sebagai cryptocurrency dan sering digunakan sebagai uang tip kepada content creator online atau dalam crowdfunding atau penggalangan dana.
Kenapa Dogecoin populer?
Dogecoin adalah sebuah keganjilan dalam dunia kripto. Biasanya, proyek-proyek tanpa teknologi dan penggunaan yang jelas harganya terus turun dan akhirnya akan menghilang sendirinya. Namun, Hal tersebut tidak terjadi kepada Dogecoin. Walaupun penggunaannya terbatas dan tidak membawa inovasi teknologi blockchain, Dogecoin mampu bertahan.
- Komunitas yang kuat
Komunitas Dogecoin adalah salah satu alasan aset kripto ini bisa bertahan lebih dari 7 tahun. Sejak tahun 2013, banyak dari pecinta kripto yang tertarik dengan Dogecoin dan akhirnya membentuk komunitasnya sendiri.
Adapun konsep Dogecoin yang cenderung lebih santai dan tidak terlalu serius ternyata berhasil menarik banyak orang yang sudah lelah dengan dunia kripto yang seringkali penuh dengan kekhawatiran.
Komunitas Dogecoin ini semakin berkembang sehingga forum seperti Reddit membuka bagian khusus untuk Dogecoin.
Pada tahun 2014, ada beberapa orang dari komunitas Dogecoin membentuk sebuah organisasi yaitu Dogecoin Foundation. Organisasi non-profit ini akhirnya kembali aktif pada tahun 2021 dan ia bertugas menentukan rencana ke depan Dogecoin.
- Elon Musk
Elon Musk, merupakan CEO dari Tesla, dianggap sebagai ‘bapak’ dari Dogecoin karena sering melakukan cuitan yang mempromosikan Dogecoin. Puncaknya yaitu pada awal 2021, ketika cuitan Elon dan beberapa publik figur lain membuat harga DOGE melonjak melewati harga tertingginya.
Menurut catatan dari DOGE, terjadi kenaikan sebesar 9,884% antara Januari dan Mei. Pada akhir kenaikannya, DOGE mencapai puncak harga tertinggi sepanjang masa senilai $0,74 dolar.
Namun, setelah masa kenaikan tersebut, Doge kembali turun drastis dan hanya mengalami kenaikan harga saat Elon Musk melakukan cuitannya lagi.
- Kegiatan Filantropis
kegiatan filantropis yang sering diadakan oleh komunitasnya salah satu hal lain yang membuat Dogecoin populer dalam komunitas kripto. Misalnya upaya penggalangan dana yang dilakukan untuk membantu mengirim Tim Bobsled Jamaika ke Olimpiade 2014 yang berhasil mengumpulkan DOGE senilai $50.000 dolar.
Selain itu, beberapa kegiatan lainnya mampu mengumpulkan DOGE senilai $11.000 dolar untuk membangun sumur di Kenya dan $55.000 dolar untuk mensponsori pengemudi NASCAR Josh Wise.
Mereka juga bekerja sama dengan yayasan non-profit untuk meningkatkan akses air bersih di Kenya melalui inisiatif Doge4Water.
Inisiatif yang dilakukan ini merupakan sesuatu yang berbeda di dunia komunitas kripto yang biasanya mengutamakan keuntungan. Kegiatan filantropis ini salah satu faktor yang membuat komunitas Dogecoin menjadi begitu kuat dan loyal.
Kekurangan Dogecoin
Namun demikian, ternyata Dogecoin sendiri sering menjadi objek kritikan komunitas kripto di dunia. Adapun alasannya dinilai tidak memberikan berkontribusi berguna dalam hal teknologi dan kegunaannya. Selain itu, ada beberapa alasan lain yang membuat Dogecoin diperdebatkan dalam komunitas kripto yaitu:
- Tidak memiliki kegunaan fungsional: Dogecoin dibuat hanya sebagai mata uang untuk pembayaran seperti Bitcoin dan tidak memiliki fungsi lain. Namun, harganya yang berada di bawah $1 dolar membuatnya sulit digunakan sebagai standar pembayaran.
- Sifatnya inflasional: Dogecoin memiliki suplai yang tidak terbatas, mirip dengan uang fiat. Hal ini membuat sifatnya inflasional yang membuatnya tidak cocok sebagai investasi jangka panjang.
- Terlalu mudah dipengaruhi publik figur: Dogecoin memiliki stabilitas harga yang bahkan lebih buruk daripada aset kripto pada umumnya. Seperti pada kasus Elon Musk, harga DOGE bisa tiba-tiba naik 1.000% hanya untuk turun 1.500% setelahnya. Volatilitas ini merusak nilai DOGE sebagai medium penyimpanan aset.
Kesimpulan
Dogecoin merupakan memecoin pertama di dunia cryptocurrency atau bisa juga diartikan sebuah parodi terhadap komunitas kripto yang dinilai selalu serius. Namun, hingga saat ini Dogecoin memiliki komunitas yang loyal dan memiliki fondasi kuat terhadap memecoin ini. Hal tersebut menjadi alasan utama mengapa DOGE sekarang menempati peringkat 20 besar aset kripto di dunia.
Penulis: Kontributor / Achmad Ghifari
Editor: Anju Mahendra