JAKARTA, duniafintech.com – Dollar ke rupiah hari ini, mengacu pada kurs yang ada, tercatat melemah ke level Rp 15.097 pada Kamis (9/2).
Diketahui, rupiah ditutup melemah 0,007% dari perdagangan pasar spot Rabu (Rp 15.096). Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah menguat 0,01% pada level Rp 15.120 dibanding Rabu (Rp 15.122).
Jika kamu ingin melakukan penukaran valuta asing (valas) dollar Amerika Serikat maka berikut ini referensi kurs dari perbankan yang penting untuk diikuti, seperti dinukil dari Kontan.co.id.
Baca juga: Kurs Dollar ke Rupiah Hari Ini, Simak sebelum Tukar Valas
Dollar ke Rupiah Hari Ini
1. Kurs Dollar ke Rupiah Hari Ini di BCA
Melalui situs resmi BCA, beberapa kurs yang berlaku adalah TT counter, e-rate, dan bank notes. Inilah kurs yang dicatat dari laman BCA (Diperbarui pada pukul 08.20 WIB per 10 Februari 2023)
Kurs e-rate:
Kurs beli Rp 15.109 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.129 per dollar AS
Kurs TT counter:
Kurs beli Rp 14.960 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.260 per dollar AS
Kurs bank notes:
Kurs beli Rp 14.960 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.260 per dollar AS
2. Kurs di Bank Mandiri
Adapun referensi kurs hari ini di Bank Mandiri bisa diikuti oleh nasabah yang ingin menukarkan valas. Melalui situs resmi Bank Mandiri, jenis kurs seperti TT counter, special rate, dan bank notes bisa didapatkan oleh nasabah.
Berikut ini kurs di Bank Mandiri, Jumat, 10 Februari 2023 (Diperbarui 09.30 WIB).
Kurs special rate:
Kurs beli Rp 15.110 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.130 per dollar AS
Kurs TT counter:
Kurs beli Rp 14.900 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.250 per dollar AS
Kurs bank notes:
Kurs beli Rp 14.900 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.250 per dollar AS
3. Kurs di BRI
Pada hari ini, Jumat, 10 Februari 2023, situs resmi Bank Rakyat Indonesia (BRI) menampilkan beberapa kurs, baik di TT counter maupun e-rate. Berikut ini detail kurs yang dikutip dari situs resmi BRI (Diperbarui pada pukul 10.50 WIB):
Kurs e-rate:
Kurs beli Rp 15.130 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.150 per dollar AS
Kurs TT counter:
Kurs beli Rp 15.055 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.255 per dollar AS
Perbedaan Tingkat Dollar Rupiah – Dollar ke Rupiah Hari Ini
Sebagai informasi, terdapat perbedaan tingkat pertukaran dua mata uang ini yang pada kurs TT counter, e-rate, dan bank notes.
Penggunaan kurs dua mata uang ini, TT counter hanya berlaku di kala nasabah melakukan setoran atau transfer via counter bank.
Kurs e-rate adalah kurs yang berlaku ketika nasabah melakukan transaksi dengan nilai nominal ekuivalen di atas 25.000 dollar AS.
Baca juga: Dollar ke Rupiah Hari Ini di BCA dan Bank Lainnya, Cek Kurs-nya
Baik BCA, Mandiri, maupun BRI mengimbau nasabahnya untuk menghubungi cabang terdekat terlebih dahulu.
Kurs bank notes berlaku ketika nasabah menukarkan uangnya via kantor bank secara langsung. Kurs dua mata uang ini hanya berlaku pada sudut pandang bank.
Kurs beli digunakan saat bank membeli dollar dari nasabah dan kurs jual dipakai saat bank menjual dollar ke nasabah.
Berita Terkait Dollar ke Rupiah Hari Ini
Melangsir Bisnis.com, Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali dibuka melemah ke Rp15.125 per dolar pada Jumat (10/2/2023).
Mengutip data Bloomberg pukul 09.19 WIB, rupiah dibuka melemah 0,19 persen atau 28 poin ke Rp15.125 per dolar AS. Rupiah melemah seiring dengan indeks dolar yang naik tipis 0,04 persen ke 103,26.
Adapun seluruh mata uang kawasan Asia turut melemah hari ini seperti won Korea Selatan turun 0,29 persen, ringgit Malaysia turun 0,24 persen, dolar Taiwan turun 0,11 persen, baht Thailand turun 0,10 persen, yuan China turun 0,07, dolar Singapura turun 0,05 persen, dan rupee India turun 0,03 persen.
Menurut Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS atau Federal Reserve masih terlihat di pasar keuangan. Dolar AS masih menunjukkan penguatan terhadap nilai tukar mata uang utama lainnya.
“Namun, disisi lain perekonomian global mulai menunjukan perbaikan seperti yang ditunjukan oleh riset lembaga keuangan. Pertumbuhan ekonomi yang bagus juga ditunjukkan Indonesia,” ujar Ariston.
Ariston pun memprediksi bahwa rupiah berpotensi melemah ke arah Rp15.150 dengan potensi support berada di kisaran Rp15.080.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyatakan bahwa pasar masih mencerna komentar dari sejumlah pejabat bank sentral AS atau Federal Reserve terutama Gubernur the Fed Jerome Powell.
Sementara itu, pasar juga masih menunggu data inflasi konsumen yang akan rilis pekan depan.
“Data ketenagakerjaan awalnya meningkatkan ekspektasi bahwa Fed mungkin kembali ke sikap kebijakan moneter yang agresif, tetapi Powell tidak bersandar seperti itu dalam pidatonya,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Kamis (9/2/2023).
Pasar pun akan mengamati data inflasi harga konsumen sebagai arah mengenai prospek kebijakan suku bunga.
Penetapan harga pasar mengantisipasi tingkat dana the Fed yang memuncak di atas 5,1 persen pada Juli 2022. Kemudian turun menjadi 4,8 persen pada akhir 2022.
Dari dalam negeri, survei konsumen Bank Indonesia (BI) per Januari 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian kian meningkat.
Hal itu tampak dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 123,0 pada Januari 2023. Angka itu naik dari 119,9 pada Desember 2022.
Di samping itu, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) mencapai 133,9 per Januari 2023. Angka itu naik dari 127,3 pada Desember 2022.
Meningkatnya IEK pada seluruh komponen pembentuknya seperti Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja juga meningkatkan keyakinan konsumen.
Meningkatnya keyakinan konsumen terhadap perekonomian juga didukung oleh peningkatan ekspektasi terhadap kegiatan usaha dan ketersediaan lapangan kerja yang masing-masing meningkat 7,9 poin dan 7,4 poin menjadi 132,5 dan 131,3 pada Januari 2023.
“Indeks ekspektasi penghasilan juga terindikasi meningkat sebesar 4,6 poin menjadi 137,9. Sementara, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) tetap kuat yakni sebesar 112,1, dengan peningkatan terutama terjadi pada Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja,” jelasnya.
Menguatnya IKE juga ditopang oleh meningkatnya Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama yang meningkat, masing-masing tercatat sebesar 112,1 dan 106,5, lebih tinggi dari 110,9 dan 106,2 secara month-to-month (MtM) pada Januari 2023.
Baca juga: Kurs Dollar ke Rupiah Hari Ini di BCA hingga BRI, Simak sebelum Tukar Valas
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com