JAKARTA, duniafintech.com – Dollar ke rupiah hari ini, mengacu kurs, menguat di level Rp 15.382 pada perdagangan pasar spot Rabu (14/3).
Rupiah menguat 0,02% dibanding Selasa (Rp 15.385). Sedangkan, kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah menguat 0,09% pada level Rp 15.365 dibanding Selasa (Rp 15.380).
Bagi kamu yang ingin melakukan penukaran valuta asing (valas) dollar Amerika Serikat, simak terlebih dahulu referensi kurs dari perbankan patut berikut ini, seperti dinukil dari Kontan.co.id.
Baca juga: Dollar ke Rupiah Hari Ini di BCA hingga BRI, Cek Kurs-nya
Dollar ke Rupiah Hari Ini
1. Kurs Dollar ke Rupiah Hari Ini di BCA
Pada hari ini Kamis 16 Maret 2023, situs resmi BCA menampilkan beberapa kurs dollar rupiah baik di TT counter, e-rate, maupun bank notes.
Berikut detail kurs dollar rupiah yang dikutip dari laman BCA (Diperbarui pada pukul 08.20 WIB per 16 Maret 2023).
Kurs e-rate:
Kurs beli Rp 15.419 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.439 per dollar AS
Kurs TT counter:
Kurs beli Rp 15.279 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.579 per dollar AS
Kurs bank notes:
Kurs beli Rp 15.279 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.579 per dollar AS
2. Kurs di Bank Mandiri
Adapun referensi kurs hari ini di Bank Mandiri bisa diikuti oleh nasabah yang ingin menukarkan valas. Melalui situs resmi Bank Mandiri, jenis kurs seperti TT counter, special rate, dan bank notes bisa didapatkan oleh nasabah.
Berikut ini kurs dollar-rupiah di Bank Mandiri, Kamis 16 Maret 2023 (Diperbarui 09.45 WIB).
Kurs special rate:
Kurs beli Rp 15.410 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.430 per dollar AS
Kurs TT counter:
Kurs beli Rp 15.250 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.600 per dollar AS
Kurs bank notes:
Kurs beli Rp 15.250 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.600 per dollar AS
3. Kurs di BRI
Pada hari ini, Kamis 16 Maret 2023, situs resmi Bank Rakyat Indonesia (BRI) menampilkan beberapa kurs dollar rupiah baik di TT counter dan e-rate.
Melalui situs resmi BRI, jenis kurs dollar-rupiah seperti TT counter dan e-rate bisa didapatkan oleh nasabah.
Berikut detail kurs dollar rupiah yang dikutip dari situs resmi BRI (Diperbarui pada pukul 10.45 WIB):
Kurs e-rate:
Kurs beli Rp 15.432 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.452 per dollar AS
Kurs TT counter:
Kurs beli Rp 15.355 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.555 per dollar AS
Perbedaan Tingkat Dollar Rupiah – Dollar ke Rupiah Hari Ini
Untuk diketahui, ada perbedaan tingkat pertukaran dua mata uang ini yang pada kurs TT counter, e-rate, dan bank notes.
Penggunaan kurs dua mata uang ini, TT counter hanya berlaku di kala nasabah melakukan setoran atau transfer via counter bank.
Kurs e-rate adalah kurs yang berlaku ketika nasabah melakukan transaksi dengan nilai nominal ekuivalen di atas 25.000 dollar AS.
Baca juga: Kurs Dollar ke Rupiah Hari Ini Terlengkap: BCA, Mandiri, BRI
Baik BCA, Mandiri, maupun BRI mengimbau nasabahnya untuk menghubungi cabang terdekat terlebih dahulu.
Kurs bank notes berlaku ketika nasabah menukarkan uangnya via kantor bank secara langsung. Kurs dua mata uang ini hanya berlaku pada sudut pandang bank.
Kurs beli digunakan saat bank membeli dollar dari nasabah dan kurs jual dipakai saat bank menjual dollar ke nasabah.
Berita Terkait Dollar ke Rupiah Hari Ini
Melangsir Bisnis.com, pada perdagangan hari ini, Kamis (16/3/2023), mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp15.445 seiring dengan adanya krisis Credit Suisse Bank yang memantik kekhawatiran pasar akan krisis perbankan AS yang menyebar ke Eropa.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka melemah ke posisi Rp15.445 atau turun 0,41 persen. Sementara itu indeks dolar AS terpantau melemah 0,05 persen ke level 104,59.
Sejumlah mata uang kawasan Asia yang turut terpantau menguat terhadap dolar AS adalah baht Thailand naik 0,32 persen, yen Jepang naik 0,23 persen, yuan China naik 0,11 persen, dolar Singapura 0,06 persen, dan dolar Hong Kong naik 0,01 persen.
Sementara itu, mata uang kawasan Asia yang justru melemah terhadap dolar AS adalah won Korea Selatan turun 0,66 persen, ringgit Malaysia turun 0,41 persen, dolar Taiwan turun 0,19 persen, rupee India turun 0,14 persen, dan peso Filipina turun 0,05 persen.
Menurut Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan berita mengenai Credit Suisse Bank memicu kekhawatiran pasar akan krisis perbankan AS yang menyebar ke Eropa.
Hal itu lantas mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman seperti emas dan dolar AS.
“Hal ini bisa mendorong pelemahan rupiah sebagai aset berisiko hari ini terhadap dolar AS,” kata Ariston dalam riset, Kamis (16/3/2023).
Di sisi lain, pelemahan rupiah dinilai dapat tertahan karena adanya krisis perbankan di AS. Adanya krisis memperbesar kemungkinan bank sentral AS atau Federal Reserve menahan kenaikan suku bunga acuannya agar tidak terlalu agresif pada rapat mendatang.
Ia pun memproyeksi rupiah berpotensi melemah ke level Rp15.400 dengan support di kisaran Rp15.350.
Sebelumnya, Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa indeks dolar bergerak stabil di Asia karena investor memutar kembali taruhan pada penurunan suku bunga AS dan ketakutan akan krisis perbankan surut.
Pada Kamis besok, Bank Sentral Eropa bertemu dan pasar berpikir kemungkinan kenaikan 50 basis poin, sikap yang lebih hawkish daripada yang diharapkan pedagang dari Federal Reserve AS minggu depan.
“Harga konsumen AS juga meningkat dengan kuat di bulan Februari, menjaga tekanan pada pembuat kebijakan untuk menahan inflasi,” katanya dalam riset harian, Rabu (15/3/2023).
Sementara itu, dari dalam negeri pelaku pasar yakin dan percaya bahwa sektor keuangan di Indonesia masih aman dari dampak kebangkrutan Silicon Valley Bank di Amerika Serikat.
Sektor keuangan masih berada dalam situasi yang sangat baik dengan pergerakan modal asing menuju emerging market. Terbukti dari derasnya modal asing yang sudah masuk ke pasar finansial dalam negeri, sehingga berdampak terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.
Meskipun tidak ada afiliasi yang terjadi pada sektor keuangan Indonesia dengan SVB, kebangkrutan ini tetap harus jadi hal yang perlu diperhatikan.
Secara bersamaan, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2023 tercatat lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang hanya sebesar US$3,87 miliar. Surplus pada Februari ini tercatat sebesar US$5,48 miliar.
“Angka surplus ini berada di atas konsensus para ekonom yang memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Februari 2023 sebesar US$3,2 miliar,” paparnya.
Baca juga: Dollar ke Rupiah Hari Ini, Cek sebelum Tukar Valas
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com