JAKARTA, duniafintech.com – Kurs Dollar ke rupiah pada hari ini (9/9/2022) tampak tertekan.
Rupiah dan mata uang Asia kompak dibuka melemah, menuju Rp15.000. Bersama dengan rupiah, mata uang yen Jepang juga turut melemah 0,05 persen, dan dolar Singapura melemah 0,01 persen.
Dollar ke Rupiah hari ini dibuka melemah pada awal perdagangan Selasa (20/9/2022), kendati indeks dolar turun tipis ke posisi 109,65.
Mengutip data Bloomberg, mata uang Garuda tampak melemah 1,5 poin atau 0,01 persen ke Rp14.979 per dolar AS. Sedangkan, indeks dolar AS juga turun 0,07 persen ke 109,65 pada 09.01 WIB.
Bersama dengan rupiah, ada mata uang yen Jepang melemah 0,05 persen, dolar Singapura melemah 0,01 persen, rupee India melemah 0,03 persen, yuan China melemah 0,10 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,04 persen.
Di sisi lain, referensi kurs dollar ke rupiah hari ini sangat bermanfaat dan bisa diikuti oleh nasabah yang ingin menukarkan valas atau valuta asing.
Kurs Rupiah ke Dollar Hari Ini
Melalui situs resmi Bank BCA, beberapa kurs dollar ke rupiah yang berlaku yakni TT counter, e-rate, maupun bank notes yang bisa didapatkan oleh para nasabah.
Simak kurs dollar ke rupiah yang dicatat dari laman Bank BCA (Diperbarui pada pukul 10.04 WIB per Selasa 20 September 2022) atau hari ini, inilah ulasannya:
Kurs dollar rupiah e-rate:
- Kurs beli Rp 14.959,00 per dollar AS
- Kurs jual Rp 14.979,00 per dollar AS
Kurs dollar rupiah TT counter:
- Kurs beli Rp 14.829,00 per dollar AS
- Kurs jual Rp 15.129,00 per dollar AS
Kurs dollar rupiah bank notes:
- Kurs beli Rp 14.829,00 per dollar AS
- Kurs jual Rp 15.129,00 per dollar AS
Hal yang Perlu Anda Pahami
Sebagai informasi buat Anda, ada perbedaan tingkat dollar rupiah yang pada kurs TT counter, kurs e rate, dan kurs bank notes.
Penggunaan kurs dollar rupiah TT counter hanya berlaku ketika nasabah melakukan setoran atau transfer melalui counter bank.
Kurs dollar rupiah e-rate merupakan kurs yang berlaku jika nasabah melakukan transaksi dengan nilai nominal equivalent diatas 25.000 dollar AS.
Bank BCA menghimbau para nasabah untuk menghubungi cabang terdekat terlebih dahulu.
Sementara untuk kurs dollar rupiah bank notes berlaku saat nasabah menukarkan uangnya melalui kantor bank secara langsung.
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: BTC-ETH Merosot, Simak Pergerakan Harganya
Adapun kurs ini hanya berlaku pada sudut pandang bank saja. Kurs beli dipakai ketika bank membeli dollar dari nasabah, sedangkan kurs jual dipakai ketika bank menjual dollar ke nasabah.
Berita Seputar Kurs Dollar ke Rupiah Hari ini
Di sisi lain, dollar ke rupiah dibuka melemah pada awal perdagangan Selasa (20/9/2022) hari ini, kendati indeks dolar turun tipis ke posisi 109,65.
Mengutip data Bloomberg, mata uang Garuda ini tampak melemah 1,5 poin atau 0,01 persen ke Rp14.979 per dolar AS. Sedangkan, indeks dolar AS juga turun 0,07 persen ke 109,65 pada 09.01 WIB.
Bersama dengan rupiah, mata uang yen Jepang melemah 0,05 persen, dolar Singapura melemah 0,01 persen, rupee India melemah 0,03 persen, yuan China melemah 0,10 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,04 persen.
Macro Equity Strategis Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi mengatakan, bahwa penguatan indeks dolar AS lantaran kekhawatiran pasar bahwa The Fed akan memperpanjang siklus kenaikan suku bunga ke semester pertama 2023, dengan titik puncaknya di 4,75 persen.
“Pasar masih memperkirakan bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga 100 bps bulan ini sangat kecil, probabilitasnya hanya 20 persen menurut Fedwatch CME Group, dan suku bunga The Fed akan mencapai 4,5 persen pada akhir 2022,” tulisnya dalam riset, dikutip dari Bisnis.com, Selasa (20/9/2022).
Baca juga: Intip Kurs Dolar ke Rupiah Hari Ini, Cek Sebelum Tukar Valas
Namun, kemungkinan Fed memperpanjang kenaikan suku bunga hingga semester I/2023 tidak boleh diabaikan. Menurut Fedwatch, kemungkinan kenaikan kenaikan 25 bps antara Februari dan Juni 2023 menjadi 4,75 persen berkisar di 23-31 persen.
Setelah itu, The Fed diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga pada November atau Desember 2023.
“Dengan skenario ini, kami memperkirakan Bank Indonesia perlu menaikkan suku bunga menjadi 5,75 persen untuk menjaga spread suku bunga Indonesia-AS di 100 bps. Namun, ada kemungkinan bahwa BI akan mempertahankan sikap pro-pertumbuhannya tahun depan dengan menjaga kenaikan suku bunga selambat mungkin, 25 bps per bulan,” papar Lionel.
Dengan asumsi BI masih bersedia mempertahankan spread suku bunga Indonesia-AS pada 100 bps, Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan BI 7-day reverse repo rate akan mencapai 5,75 persen pada April 2023.
Dengan skenario ini, diperkirakan rupiah akan menghadapi periode yang cukup bergejolak, mulai dari minggu terakhir bulan ini hingga awal kuartal II/2023.
“Rupiah kemungkinan akan bergerak dengan volatilitas tinggi di kisaran Rp15.000-Rp16.000 per dolar AS. Dengan kata lain, kami melihat kemungkinan besar bagi BI untuk mentolerir depresiasi rupiah yang tajam demi mempertahankan sikap pro-pertumbuhannya,” imbuh dia.
Itulah ulasan seputar kurs dollar ke rupiah hari ini. Semoga bermanfaat ya.
Baca juga: Call Center BCA 24 Jam: Kemudahan Dalam Layanan Perbankan
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada