JAKARTA, duniafintech.com – Dollar ke rupiah hari ini, mengacu kurs yang ada, menguat di level Rp 14.836 pada perdagangan pasar spot Rabu (26/4).
Rupiah alami penguatan 0,69% dibanding Jumat (Rp 14.976). Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah melemah 0,18% pada level Rp 14.882 dibanding Rabu (Rp 14.855).
Bagi kamu yang ingin melakukan penukaran valuta asing (valas) dollar Amerika Serikat, referensi kurs dari perbankan berikut ini perlu kamu ikuti, seperti disitat dari Kontan.co.id.
Baca juga: Dollar ke Rupiah Hari Ini di BCA hingga BRI, Cek Kurs-nya
Dollar ke Rupiah Hari Ini
1. Kurs Dollar ke Rupiah Hari Ini di BCA
Pada hari ini, Kamis 27 April 2023, situs resmi BCA menampilkan beberapa kurs, baik di TT counter, e-rate, maupun bank notes.
Berikut detail kurs yang dikutip dari laman BCA (Diperbarui pada pukul 08.25 WIB per 27 April 2023)
Kurs e-rate:
Kurs beli Rp 14.825 per dollar AS
Kurs jual Rp 14.845 per dollar AS
Kurs TT counter:
Kurs beli Rp 14.685 per dollar AS
Kurs jual Rp 14.985 per dollar AS
Kurs bank notes:
Kurs beli Rp 14.685 per dollar AS
Kurs jual Rp 14.985 per dollar AS
2. Kurs di Bank Mandiri
Referensi kurs hari ini di Bank Mandiri bisa diikuti oleh nasabah yang ingin menukarkan valas.
Melalui situs resmi Bank Mandiri, jenis kurs seperti TT counter, special rate, dan bank notes bisa didapatkan oleh nasabah.
Berikut ini kurs di Bank Mandiri, Kamis 27 April 2023 (Diperbarui 09.15 WIB).
Kurs special rate:
Kurs beli Rp 14.825 per dollar AS
Kurs jual Rp 14.845 per dollar AS
Kurs TT counter:
Kurs beli Rp 14.650 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.000 per dollar AS
Kurs bank notes:
Kurs beli Rp 14.650 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.000 per dollar AS
3. Kurs di BRI
Pada hari ini, Kamis 27 April 2023, situs resmi Bank Rakyat Indonesia (BRI) menampilkan beberapa kurs, baik di TT counter maupun e-rate.
Melalui situs resmi BRI, jenis kurs seperti TT counter dan e-rate bisa didapatkan oleh nasabah.
Berikut detail kurs dollar rupiah yang dikutip dari situs resmi BRI (Diperbarui pada pukul 10.45 WIB):
Kurs e-rate:
Kurs beli Rp 14.765 per dollar AS
Kurs jual Rp 14.785 per dollar AS
Kurs TT counter:
Kurs beli Rp 14.665 per dollar AS
Kurs jual Rp 14.885 per dollar AS
Baca juga: Dollar ke Rupiah Hari Ini, Cek Kurs di BCA dan Bank Lainnya
Dollar ke Rupiah Hari Ini – Perbedaan Tingkat Dollar Rupiah
Perlu diketahui, ada perbedaan tingkat pertukaran dua mata uang ini yang pada kurs TT counter, e-rate, dan bank notes.
Penggunaan kurs dua mata uang ini, TT counter hanya berlaku di kala nasabah melakukan setoran atau transfer via counter bank.
Adapun kurs e-rate adalah kurs yang berlaku ketika nasabah melakukan transaksi dengan nilai nominal ekuivalen di atas 25.000 dollar AS.
Baik BCA, Mandiri, maupun BRI mengimbau nasabahnya untuk menghubungi cabang terdekat terlebih dahulu.
Kurs bank notes berlaku ketika nasabah menukarkan uangnya via kantor bank secara langsung.
Kurs dua mata uang ini hanya berlaku pada sudut pandang bank.
Kurs beli digunakan saat bank membeli dollar dari nasabah dan kurs jual dipakai saat bank menjual dollar ke nasabah.
Berita Terkait Dollar ke Rupiah Hari Ini
Melangsir Bisnis.com, nilai tukar rupiah melanjutkan penguatan pada awal perdagangan Kamis (27/4/2023), menyusul pelemahan indeks dolar AS.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka menguat 44,5 poin atau 0,30 persen ke Rp14.791 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,08 persen ke 101,38. Bersama rupiah, mata uang lainnya di Asia juga menguat di antaranya yen Jepang menguat 0,10 persen, dolar Taiwan menguat 0,03 persen, rupee India menguat 0,18 persen, dan baht Thailand menguat 0,20 persen.
Analis Monex Investindo Futures (MIFX) menyebutkan bahwa pelemahan dolar AS disebabkan oleh para pedagang yang menunggu data pertumbuhan ekonomi AS dan data inflasi pilihan Federal Reserve yang akan dirilis.
“Fokus saat ini terutama tertuju pada data PDB kuartal pertama AS yang akan dirilis hari ini, yang diperkirakan akan menunjukkan bahwa pertumbuhan melambat setelah kuartal keempat yang lebih kuat dari perkiraan,” jelas Analis MIFX dalam riset, Kamis (27/4/2023).
Suku bunga yang tinggi, inflasi yang tinggi dan aktivitas manufaktur yang melambat diperkirakan telah mempengaruhi perekonomian AS selama tiga bulan terakhir.
Data inflasi pilihan Fed, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi akan dirilis hari ini dan diperkirakan akan menunjukkan bahwa inflasi tetap bertahan di bulan Maret dari bulan sebelumnya.
Namun, meskipun ada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan, beberapa pejabat Fed menyerukan lebih banyak kenaikan suku bunga tahun ini, terutama karena inflasi tetap jauh di atas kisaran target bank sentral.
Sementara itu, di dalam negeri Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi menyebutkan bahwa saat ini asing sedang cukup optimistis dengan prospek pasar Indonesia.
Pasar saham dan obligasi Indonesia bergerak positif disebabkan oleh tingginya antusiasme asing terhadap prospek perekonomian Indonesia.
Aliran masuk dana asing ke IHSG mencapai US$122,1 juta atau setara Rp1,81 triliun pada Rabu (26/4/2023) yang menyebabkan IHSG naik 1,3 persen.
“Meskipun data aliran masuk dana asing ke pasar obligasi masih belum tersedia, imbal hasil (yield) INDOGB tenor 10 tahun turun sebesar 15 bps menjadi 6,52 persen sesuai ekspektasi kami. Kami memperkirakan aliran masuk dana asing masih akan berlanjut seiring dengan keluarnya investor global dari pasar komoditas maupun pasar saham dan obligasi AS,” jelasnya.
Samuel Sekuritas Indonesia juga memperkirakan yield INDOGB 10-tahun berpotensi melanjutkan penurunan menuju rentang 6,45—6,55 persen hari ini dan rupiah akan melanjutkan apresiasi dalam rentang Rp14.800—Rp14.900 per dolar AS.
Baca juga: Dollar ke Rupiah Hari Ini di BCA hingga BRI, Cek Kurs-nya sebelum Tukar Valas
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com