Dunia Fintech

Cek Dollar ke Rupiah Hari Ini, Berikut Ini Kurs di BCA dan Bank Lainnya

JAKARTA, duniafintech.com – Dollar ke rupiah hari ini, sesuai kurs, melemah di level Rp15.603 di perdagangan pasar spot Selasa (21/12). 

Adapun rupiah melemah 0,03% dibanding Senin (Rp 15.597), sedangkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah menguat 0,1% pada level Rp 15.608 dibanding Senin (Rp 15.621).

Bagi Anda yang ingin melakukan penukaran valuta asing (valas) dollar Amerika Serikat, referensi kurs dari perbankan berikut ini penting untuk disimak, seperti dinukil dari Kontan.co.id.

Baca juga: Periksa Dollar ke Rupiah Hari Ini sesuai Kurs, Intip sebelum Tukar Valas

Dollar ke Rupiah Hari Ini

1. Kurs di BCA

Lewat situs resmi BCA, beberapa kurs yang berlaku adalah TT counter, e-rate, dan bank notes. Inilah kurs yang dicatat dari laman BCA  (Diperbarui pada pukul 08.45 WIB per 20 Desember 2022)

Kurs e-rate:

Kurs beli Rp 15.564 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.584 per dollar AS

Kurs TT counter:

Kurs beli Rp 15.424 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.724 per dollar AS

Kurs bank notes:

Kurs beli Rp 15.424 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.724 per dollar AS

2. Kurs di Bank Mandiri

Adapun referensi kurs hari ini di Bank Mandiri bisa diikuti oleh nasabah yang ingin menukarkan valas. Melalui situs resmi Bank Mandiri, jenis kurs seperti TT counter, special rate, dan bank notes bisa didapatkan oleh nasabah.

Berikut ini kurs di Bank Mandiri, Rabu 21 Desember 2022 (Diperbarui 09.35 WIB).

Kurs special rate:

Kurs beli Rp 15.585 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.605 per dollar AS

Kurs TT counter:

Kurs beli Rp 15.425 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.775 per dollar AS

Kurs bank notes:

Kurs beli Rp 15.425 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.775 per dollar AS

dollar ke rupiah hari ini

Perbedaan Tingkat Dollar Rupiah

Perlu diketahui, terdapat perbedaan tingkat pertukaran dua mata uang ini yang pada kurs TT counter, e-rate, dan bank notes. Penggunaan kurs dua mata uang ini, TT counter hanya berlaku di kala nasabah melakukan setoran atau transfer via counter bank.

Kurs e-rate adalah kurs yang berlaku ketika nasabah melakukan transaksi dengan nilai nominal ekuivalen di atas 25.000 dollar AS. Baik BCA, Mandiri, maupun BRI mengimbau nasabahnya untuk menghubungi cabang terdekat terlebih dahulu.

Baca juga: Kurs Dollar ke Rupiah Hari Ini Terlengkap: BCA, Mandiri, hingga BRI

Di lain sisi, kurs bank notes berlaku ketika nasabah menukarkan uangnya via kantor bank secara langsung. Kurs dua mata uang ini hanya berlaku pada sudut pandang bank. Kurs beli digunakan saat bank membeli dollar dari nasabah dan kurs jual dipakai saat bank menjual dollar ke nasabah.

Berita Terkait Dollar ke Rupiah Hari Ini

Pada pembukaan perdagangan Rabu (21/12/2022), mata uang Rupiah kembali dibuka melemah di hadapan dolar AS.

Di lain sisi, Indeks dolar terpantau menguat 0,10 persen ke posisi 103,69. Menukil data Bloomberg, Rupiah dibuka melemah 1,5 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp15.604 pada Rabu (21/12/2022) setelah pada hari sebelumnya ditutup melemah 0,04 persen ke posisi Rp15.602.

Adapun sejumlah mata uang asing di kawasan Asia Pasifik juga dibuka bervariasi, antara lain, Yen Jepang melemah 0,28 persen, Won Korea menguat 0,37 persen dan Rupee India melemah 0,06 persen.

Lalu ada Yuan China yang terpantau melemah 0,03 persen, Bath Thailand melemah 0,16 persen, dan Ringgit Malaysia menguat 0,25 persen.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, sebelumnya memproyeksikan bahwa mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah pada rentang Rp15.590—Rp15.650 per dolar AS.

Ia pun menerangkan, faktor rupiah dari sisi eksternal, yakni Bank of Japan mengatakan bahwa mereka akan meninjau kembali kebijakan kontrol kurva imbal hasil dan memperluas rentang perdagangan untuk imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun dalam perubahan yang tidak terduga.

“Federal Reserve yang hawkish dan meningkatnya ketegangan geopolitik, telah berada di bawah tekanan dalam beberapa pekan terakhir karena investor bertaruh bahwa bank sentral mungkin memiliki ruang terbatas untuk mempertahankan suku bunga melawan inflasi yang semakin naik,” tulisnya dalam riset harian, dikutip pada Rabu (21/12/2022) dari Bisnis.com.

Pada minggu lalu, Ketua Jerome Powell mengatakan bahwa The Fed akan memberikan lebih banyak kenaikan suku bunga tahun depan sekalipun terdapat kemungkinan resesi AS, dengan suku bunga diperkirakan bakal mencapai puncaknya di atas 5 persen.

Kemudian, dari sisi internal, pemerintah perlu menurunkan tingkat inflasi sesegera mungkin, terutama pada bulan Desember 2022 dan Januari 2023, utamanya untuk mengantisipasi harga barang yang bergejolak agar Bank Indonesia tidak perlu terlalu agresif untuk menaikan suku bunga acuan.

“Kondisi inflasi Indonesia pada saat ini cenderung mengalami normalisasi. Inflasi pada akhir 2023 diperkirakan berada di bawah 4 persen. Oleh karena itu, dari sisi inflasi, diperkirakan pada akhir 2023 mendatang akan berada pada kisaran 3,0-3,5 persen,” imbuhnya.

Saat pemerintah mampu menahan inflasi, BI pun bakal mempertahankan suku bunga acuan. Akan tetapi, saat kenaikan harga tidak terbendung, BI diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen pada 2023.

Namun, proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2023 mencapai 5,3 persen. Dengan pertimbangan berbagai risiko global dan domestik, pemerintah optimistis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2 persen tahun 2022 dan sebesar 5,3 persen di tahun 2023.

Sekian ulasan tentang dollar ke rupiah hari ini yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Dollar ke Rupiah Hari Ini di BCA hingga Mandiri, Cek di Sini

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version