JAKARTA, duniafintech.com – Dollar ke rupiah hari ini, sesuai kurs, menguat di level Rp 15.601 di perdagangan pasar spot Rabu (21/12).
Diketahui, rupiah menguat 0,04% dibanding Selasa (Rp 15.603). Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah menguat 0,1% pada level Rp 15.588 dibanding Selasa (Rp 15.608).
Buat Anda yang ingin melakukan penukaran valuta asing (valas) dollar Amerika Serikat, simak referensi kurs dari perbankan berikut ini, seperti dinukil dari Kontan.co.id.
Baca juga: Cek Dollar ke Rupiah Hari Ini, Berikut Ini Kurs di BCA dan Bank Lainnya
Dollar ke Rupiah Hari Ini
1. Kurs di BCA
Lewat situs resmi BCA, beberapa kurs yang berlaku adalah TT counter, e-rate, dan bank notes. Inilah kurs yang dicatat dari laman BCA (Diperbarui pada pukul 08.40 WIB per 22 Desember 2022)
Kurs e-rate:
Kurs beli Rp 15.564 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.584 per dollar AS
Kurs TT counter:
Kurs beli Rp 15.425 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.725 per dollar AS
Kurs bank notes:
Kurs beli Rp 15.425 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.725 per dollar AS
2. Kurs di Bank Mandiri
Adapun referensi kurs hari ini di Bank Mandiri bisa diikuti oleh nasabah yang ingin menukarkan valas. Melalui situs resmi Bank Mandiri, jenis kurs seperti TT counter, special rate, dan bank notes bisa didapatkan oleh nasabah.
Berikut ini kurs di Bank Mandiri, Kamis 22 Desember 2022 (Diperbarui 09.35 WIB).
Kurs special rate:
Kurs beli Rp 15.570 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.590 per dollar AS
Kurs TT counter:
Kurs beli Rp 15.425 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.775 per dollar AS
Kurs bank notes:
Kurs beli Rp 15.425 per dollar AS
Kurs jual Rp 15.775 per dollar AS
Perbedaan Tingkat Dollar Rupiah
Sebagai informasi, ada perbedaan tingkat pertukaran dua mata uang ini yang pada kurs TT counter, e-rate, dan bank notes. Penggunaan kurs dua mata uang ini, TT counter hanya berlaku di kala nasabah melakukan setoran atau transfer via counter bank.
Baca juga: Periksa Dollar ke Rupiah Hari Ini sesuai Kurs, Intip sebelum Tukar Valas
Adapun kurs e-rate adalah kurs yang berlaku ketika nasabah melakukan transaksi dengan nilai nominal ekuivalen di atas 25.000 dollar AS. Baik BCA, Mandiri, maupun BRI mengimbau nasabahnya untuk menghubungi cabang terdekat terlebih dahulu.
Sementara itu, kurs bank notes berlaku ketika nasabah menukarkan uangnya via kantor bank secara langsung. Kurs dua mata uang ini hanya berlaku pada sudut pandang bank. Kurs beli digunakan saat bank membeli dollar dari nasabah dan kurs jual dipakai saat bank menjual dollar ke nasabah.
Berita Terkait Dollar ke Rupiah Hari Ini
Pada perdagangan hari ini, Kamis (22/12/2022), mata uang rupiah terpantau menguat di hadapan dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar melemah 0,21 persen ke posisi 103.68. Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.04 WIB, rupiah menguat 0,12 persen atau 18 poin ke posisi Rp15.569.
Bank Indonesia (BI) diperkirakan kembali menaikkan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada Rapat Dewan Gubernur 20 dan 21 Desember 2022.
Di lain sisi, beberapa mata uang Asia juga dibuka menguat di antaranya Won Korea menguat 0,68 persen, Yuan China menguat 0,10 persen dan Ringgit Malaysia menguat 0,17 persen.
Mata uang yang melemah adalah Rupee India melemah 0,08 persen, Peso Philipina melemah 0,04 persen, dan Bath Thailand melemah 0,05 persen.
Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif pada perdagangan hari ini.
Meski demikian, terdapat potensi ditutup menguat pada rentang Rp15.560—Rp15.620. Dari sentimen luar negeri, Bank of England kian mendekati siklus pengetatan suku bunga.
Besarnya defisit neraca berjalan Inggris juga membuat poundsterling rentan dalam perlambatan global.
“Sementara pasar Asia terbebani oleh situasi Covid-19 yang tidak pasti di China. Negara tersebut mengalami peningkatan kasus yang drastis usai melonggarkan beberapa pembatasan pada awal bulan ini,” tulis Ibrahim dalam risetnya, dikutip Kamis (22/12/2022) via Bisnis.com.
Di samping itu, potensi resesi global pada 2023 dapat menjadi faktor melemahnya mata uang kawasan Asia khususnya rupiah.
Pasar khawatir pergerakan hawkish dari bank sentral dan kenaikan inflasi menghambat pertumbuhan perekonomian tahun depan.
Sejumlah lembaga internasional memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 akibat tekanan dari perekonomian global.
Ibrahim memandang bahwa hal itu wajar sebab adanya tantangan berat bagi perekonomian global.
“Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh melambat menjadi 4,8 persen dari tahun ini yang diperkirakan mencapai 5,2 persen,” imbuh Ibrahim.
Asian Development Bank (ADB) pada awalnya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,4 persen pada 2023 akan, tetapi ADB merevisi proyeksinya menjadi 5 persen.
Sekian ulasan tentang dollar ke rupiah hari ini yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Kurs Dollar ke Rupiah Hari Ini Terlengkap: BCA, Mandiri, hingga BRI
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com