duniafintech.com – Kini, pembayaran digital dengan uang elektronik dan dompet digital telah semakin populer dan meningkat. Masyarakat pun memiliki keleluasaan untuk memilih brand sesuai kebutuhan mereka dalam melakukan transaksi digital dikesehariannya.
Guna mengetahui tren penggunaan uang elektronik dalam aplikasi pembayaran digital, Snapcart melakukan penelitian perilaku konsumen dalam bertransaksi dengan aplikasi pembayaran digital.
Sekedarin formasi, riset Snapcart ini dilakukan dengan metode survei online melalui aplikasi Snapcart di kota-kota besar Indonesia, dan dilakukan pada bulan Mei 2019 lalu.
Berdasarkan hasil riset dari Snapcart, ada tiga jenis transaksi yang paling sering digunakan dengan menggunakan uang elektronik melalui dompet digital yakni transaksi ritel (28%), pemesanan transportasi online (27%), dan pemesanan makanan online (20%). Dan untuk sisanya adalah untuk transaksi e-commerce (15%) dan pembayaran tagihan (7%).
Baca juga: Startup Indonesia-Korea Unjuk Kebolehan di ‘Startup Demo Day’
OVO Terfavorit dalam Dompet Digital
Dan masih dari hasil riset yang sama, didapatkan sebuah persentase yang mengungkapkan bahwa sebanyak 58% responden menggunakan brand OVO sebagai aplikasi pembayaran digital favorit mereka.
Dompet digital berbasis aplikasi favorit lainnya yang disebutkan oleh responden adalah GoPay (23%), Dana (6%), dan LinkAja (1%). Ada sekitar 12% responden yang menyebutkan brand lain seperti Flazz, Brizzi dan juga e-money milik Mandiri yang merupakan uang elektronik dari institusi keuangan.
Periset Snapcart Indonesia, Eko Wicaksono, mengatakan:
“Data ini menunjukkan bahwa uang elektronik untuk transaksi harian seperti transportasi, pengiriman makanan cepat saji, dan belanja telah semakin populer di kalangan konsumen Indonesia. Konsumen menikmati pengalaman bertransaksi yang lebih praktis, cepat, aman, dan yang pasti tidak ribet [untuk] menunggu uang kembalian.”
Baca Juga: Laznas Bekerja Sama dengan GoJek: Bangun Program Berkah Idul Adha
OVO Unggul di Berbagai Segmen
Menurut riset tersebut, pada segmen transaksi ritel, responden yang menggunakan OVO ada sebesar 63% dan GoPay sebesar 28%., dimana keduanya telah menjadi brand yang masih mendominasi di Tanah Air. Kemudian, disusul oleh Dana sebesar 7% dan LinkAja yang hanya sebesar 1%.
Saat ini, OVO mengklaim bahwa mereka telah diterima di 500 ribu merchant, sedangkan GoPay telah diterima di 300 ribu merchant. LinkAja memiliki merchant sebanyak 130 ribu dan Dana sebanyak 13 ribu merchant.
Dalam segmen transaksi pemesanan transportasi online dan pengiriman makanan online, data penelitian Snapcart menunjukkan, posisi OVO sebagai dompet digital bagi layanan transportasi online Grab dan GrabFood, menunjukkan bahwa 71% responden lebih menggunakan OVO untuk segmen transaksi ini, sedang 29% responden memilih menggunakan GoPay untuk transaksi di GoJek dan juga GoFood.
Dan lagi-lagi, OVO juga paling sering digunakan dalam segmen pembayaran transaksi e-commerce.
Data riset Snapcart menunjukkan bahwa 70% responden menggunakan OVO untuk pembayaran transaksi e-commerce, 11% menggunakan Dana dan 18% menggunakan GoPay. Sekedar informasi, kini OVO telah diterima di e-commerce seperti Tokopedia, Ruparupa dan Sociolla, dan GoPay diterima antara lain di JD.id dan Sayurbox, sedangkan Dana dapat digunakan di Bukalapak.
Dalam transaksi pembayaran tagihan, OVO pun kembali menduduki posisi puncak dengan adanya dukungan penggunaan dari 67% responden. Sisanya adalah GoPay sebesar 22%, Dana sebesar 10%, dan LinkAja sebesar 2%.
Image by Gerd Altmann from Pixabay
-Syofri Ardiyanto-